Mulai Dari Diri Berinovasi
Menjadi seorang guru adalah kebahagiaan terbesar bagi saya, sebuah cita -cita , panggilan jiwa dan kesempatan untuk terus berkontribusi untuk negeri. Bukan hanya sebuah profesi tapi lebih dari itu menjadi guru adalah pengabdian yang mendatangkan banyak kebaikan .
Ki Hadjar Dewantara dalam filosofisnya tentang pendidikan menyampaikan bahwa ada 5 filosofis yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam menjalankan tugas mulianya. Kelima filosofis tersebut adalah menuntun, pendidik adalah petani, budi pekerti, bermain dan pembelajaran yang berpihak pada murid atau menghamba kepada siswa
Sungguh menjadi refleksi bagi saya untuk dapat mewujudkan kelima filosofis tersebut. Mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid adalah salah satu tujuan terbesar yang ingin saya wujudkan dalam setiap pembelajaran. Agar tujuan tersebut dapat terwujud tentunya saya harus merubah mind set saya tentang murid. Selama ini saya beranggapan bahwa murid adalah obyek dalam pembelajaran, didalam kelas harus mengikuti seluruh sekenario pembelajaran yang kita rancang tanpa memberi kesempatan mereka untuk ikut berperan. Hingga akhirnya mind set saya berubah total saat saya tersadar setelah mengikuti program pendidikan guru penggerak angkatan 1 Kabupaten Bogor. Hingga pada akhirnya saya mempunyai sebuah tekad kuat harus terus berupaya mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid
Saya berfikir bagaimana caranya agar murid dapat belajar dengan nyaman dan terpenuhi semua kebutuhanya, hinya sampailah saya pada kesimpulan saya harus berinovasi. Melalui program pendidikan guru penggerak saya mendapatkan banyak sekali pengalaman melakukan aksi nyata. Walaupun saat itu banyak sekali tantangan yang saya hadapi karena memang belum terbiasa dengan perubahan, tapi saya berfikir perubuahan tidak bisa dilakulan ujug -ujug alias tiba- tiba tapi harus bertahap dan tahapan pertama harus dimulai dari diri.
Saya mencoba mengukur kemampuan dan potensi diri, inovasi apa yang dapat saya terapkan agar pembelajaran dapat mewujudkan student well being. Hingga pada sebuah kesimpulan mengapa saya tidak mengembangkan ilmu yang pernah saya dapatkan saat mengikuti diklat di P4TK PKN dan IPS tentang pengembangan inovasi media pembelajaran , akhirnya dengan tekad bulat saya mencoba merancang berbagai media pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran offline atau tatap muka
Saya memulai dengan melakukan refleksi diri biasanya saya mnggunakan karton untuk membuat mind mapping untuk mengajar di kelas tapi media tersebut hanya dapat digunakan sekali akhirnya saya mencoba membuat media mind map yang bisa permanen dan jadilah media pohon bongkar pasang sebagai karya asli saya yang pertama dan ternyata siswa saya bahkan rekan sejawat tertarik saat saya menggunakan media tersebut untuk pembelajaran. Hal tersebut membuat saya semakin bersemangat untuk kemudian menghasilkan karya baru akhirya munculah karya saya yang kedua yaitu mistery pocket dan mustery picture yang saya gunakan untuk mengajarkan materi sejarah yang memang materi yang memang saya anggap membutuhkan effort untuk mengajarkannya. Akhirnya setiap selesai melakukan pembelajaran saya mencoba melakukan refleksi diri, duduk sejenak di taman sekolah mencoba berfikir bagaimana agar tetap produktif dan mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, saya coba mencari umpan balik dari murid dan juga rekan sejawat tentang pembelajaran agar saya tetap terus semangat melakukan perbaikan, hingga akhirnya muncullah karya saya berikutnya yaitu topi sejarah, montain street IPS, kartu make a match, kumpulan video pembelajaran, sampai akhirnya saya memutuskan untuk membuat modul pembelajaran sendiri untuk diajarkan di kelas dan alhamdulillah modul tersebur telah dicetak dan telah digunakan dan tentunya dengan terus memadukan dengan pembelajaran berdiferensiasi
Hingga di bulan mei 2022 saya mencoba mengikuti pemilihan guru inovatif dalam kegiatan panca karsa award hari jadi Bogor yang ke 540 dan alhamdulillah saya terpilih menjadi guru inovatif 2022
Untuk berinovasi ternyata tidaklah harus dimulai dari hal yang besar justru kita bisa memulainya dari kelas kelas yang kita ajarkan, dengan memperkuat keyakinan diri dan dengan tujuan utama tentunya yaitu melahirkan pembelajaran yang berpihak pada murid. Selama ada niat kuat, siap berubah dan berani mencoba dari diri sendiri maka insyaallah karya karya inovasi akan dapat kita wujudkan. Salam inovasi terus belajar, bergerak dan berkontribusi.