Dalam menghadapi abad 21 ini, ada empat hal yang harus dipersiapkan dan dimiliki oleh para siswa sebagai generasi penerus bangsa, diantaranya yaitu: ways of thinking, ways of working, tools for working and skills for living in the world. Berdasarkan pernyataan tersebut, implikasinya terhadap pendidikan melalui proses pembelajaran ialah harus mampu mempersiapkan dan membekali para siswa dengan kemampuan agar bisa menjadi manusia yang berguna, berkualitas dan berdaya saing global. Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 54 tahun 2013, dijelaskan bahwa âStandar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilanâ. Untuk itu guru hendaknya membuat soal yang memacu kemampuan berpikir siswa agar dapat memenuhi standar kompetensi lulusan yang diharapkan, salah satunya adalah dengan pengaplikasian soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) dalam ujian siswa.
Apa itu soal HOTS? (Sumber: https://asraraspia.umsu.ac.id/ )
Soal HOTS (Higher Order Thinking Skill) adalah jenis soal yang dirancang untuk mengukur kemampuan siswa dalam berpikir tingkat tinggi atau kemampuan siswa dalam berpikir kritis, analitis, sintesis, evaluatif, dan juga kreatif. Pada soal HOTS siswa dituntut untuk dapat lebih aktif berpikir dalam memecahkan suatu permasalahan, membandingkan dan mengevaluasi sebuah informasi. Soal HOTS memiliki peran penting dalam pendidikan karena mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja yang semakin kompleks dan memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Selain itu, soal HOTS juga membantu siswa untuk lebih memahami materi yang dipelajari dan mengembangkan keterampilan berpikir yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Tips membuat soal HOTS Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk penilaian siswa karena melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi yang merupakan salah satu kompetensi penting dalam dunia modern. Dalam membuat soal ujian perlu memperhatikan hal-hal krusial seperti memperhatikan indikator pembuatan soal yang baik dan benar. Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam membuat soal ujian HOTS:
1.Tentukan tujuan pembelajaran Sebelum membuat soal, tentukan terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apa kira-kira yang Anda inginkan untuk dicapai oleh siswa setelah mempelajari materi tersebut?
2. Pilih topik yang tepat dan tentukan jenis pertanyaannya Pilih topik yang tepat dan relevan dengan tujuan pembelajaran. Pastikan topik yang Anda pilih juga memungkinkan siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tingginya. Kemudian, dari topik yang dipilih tersebut, buatlah pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, sintesis, evaluasi, dan kreativitas. Hindari pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban yang sederhana dan faktual.
3. Gunakan kata kunci Ada beberapa kata kunci yang bisa anda gunakan dalam penyusunan soal HOTS, seperti "mengapa", "bagaimana", "apa yang terjadi jika", âjelaskanâ, dan sebagainya. Penggunaan kata kunci seperti ini akan memacu siswa untuk berpikir lebih dalam dan kritis dalam menjawab pertanyaan yang diberikan.
4. Buat konteks yang menarik Dengan membuat konteks atau situasi yang menarik siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi untuk menjawab pertanyaan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pada soal asesmen yang kontekstual siswa mengkonstruksi responnya sendiri, tidak hanya sekedar memilih jawaban yang tersedia; soal yang diberikan mampu mengevaluasi strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda; soal merupakan tantangan yang dihadapkan dalam dunia nyata. Berikut ini lima karakteristik asesmen kontekstual, yang disingkat menjadi REACT.
Relating â asesmen yang diberikan terkait langsung dengan konteks pengalaman di kehidupan nyata.Experiencing â asesmen yang ditekankan kepada penggalian (exploration) , penemuan (discovery) , dan penciptaan (creation) .Applying â asesmen yang menuntut kemampuan siswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.Communicating â asesmen yang menuntut kemampuan siswa untuk mampu mengkomunikasikan kesimpulan model dan kesimpulan konteks masalah.Transferring â asesmen yang menuntut kemampuan siswa untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.5. Bentuk soal yang beragam Berdasarkan Programme for International Students Assessments (PISA) , menerapkan bentuk soal yang beragam bertujuan agar dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan menyeluruh tentang kemampuan peserta tes. Bentuk soal yang beragam menggambarkan kemampuan siswa sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya dan penilaian dilakukan secara objektif, sehingga dapat menjamin akuntabilitas penilaian. Berikut beberapa alternatif bentuk soal yang dapat Anda gunakan untuk menulis butir soal HOTS berdasarkan model pengujian PISA:
Pilihan ganda, bentuk soal yang terdiri dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban sendiri terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor) . Jawaban yang benar diberikan skor 1, dan jika salah diberikan soal 0. Pilihan ganda kompleks (benar/salah, atau ya/tidak), bentuk soal pilihan ganda kompleks ini dapat menguji pemahaman siswa terhadap suatu permasalahan secara komprehensif terkait pernyataan satu dengan pernyataan lainnya. Soal yang diberikan dapat berbentuk bacaan, siswa diberikan beberapa pernyataan dan diminta untuk memilih apakah pernyataan tersebut benar/salah berdasarkan bacaan yang telah diberikan tersebut. Mencocokkan (matching), bentuk soal mencocokkan (matching) ini tersusun dalam dua deret butir tes, dimana deret pertama terdiri dari pertanyaan atau pernyataan. Pertanyaan atau pernyataan tersebut diberikan nomor, misalnya (1) sampai (10). Deret kedua merupakan jawaban dari pertanyaan atau pernyataan yang diberikan pada deret pertama. Jawaban pada deret kedua diberikan penanda yang berbeda dengan deret pertama, misal menggunakan huruf seperti (a) sampai (j). Isian atau melengkapi, bentuk soal ini menuntut siswa untuk menjawab dengan cara mengisi bagian dalam kalimat penyataan yang rumpang dengan kata, frasa, angka, maupun simbol. Bagian kalimat yang harus dilengkapi tersebut sebaiknya hanya satu dalam satu butir soal, atau paling banyak dua. Uraian, dalam bentuk soal uraian ini siswa dituntut untuk dapat mengekspresikan pendapatnya menggunakan kata-kata yang disusun sendiri berdasarkan apa yang diketahui atau dipelajari sebelumnya. 6. Berikan petunjuk yang jelas Dengan memberikan petunjuk yang jelas dan lengkap, siswa akan lebih mudah memahami tujuan dan instruksi dari soal yang Anda berikan, sehingga jawaban yang dihasilkan lebih tepat dan akurat. Hal ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam mengerjakan soal, serta membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih baik.
Demikianlah beberapa tips yang dapat Bapak/Ibu terapkan dalam membuat soal HOTS. Di masa yang akan datang banyak sekali hal yang berubah, termasuk bidang pendidikan. Dengan menerapkan instrumen pembelajaran yang berbasis HOTS ini diharapkan nantinya kita dapat mempersiapkan generasi penerus yang memiliki daya saing dan memiliki daya saing global.
Ayo bergabung menjadi membership GuruInovatif.id sekarang! Ini adalah kesempatan terbaik untuk meningkatkan kemampuan serta karir Anda sebagai tenaga pendidik. Jangan sia-siakan kesempatan ini, mari bergabung dengan paket membership kami sekarang juga!
Penulis: Evriyani Audila Sipayung Penyunting: Putra