Sehat Mental dan Mindset Positif, Salah Satu Kesuksesan Guru
Oleh
Lailatul Nurdian,S.Pd.,Gr
(MTsN 2 Ponorogo)

Kesehatan mental adalah kondisi seseorang dalam fase yang tenang, mampu mengatasi segala problematika kehidupan tanpa merasa terbebani, menjalankan gesekan kehidupan dengan berpikir positif.  Kesehatan mental tidak dilihat secara visual, terkadang orang yang bersangkutan tidak dapat merasakan kondisi kesehatan mentalnya akan tetapi  cenderung dirasakan oleh orang lain dengan perubahan tingkah laku dan sikap terhadap lingkungan disekitarnya. Seseorang yang dapat menyadari kesehatan mentalnya akan berkontribusi positif untuk lingkungannya. Mampu mengatasi segala tantangan hidup dan ranjau toxic dilingkungan sekitarnya tanpa adanya tekanan jiwa serta berkehidupan normal bahkan mampu menciptakan lingkungan yang dinamis dan harmonis. Akan tetapi, seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental mempunyai kehidupan yang tidak tenang, cenderung emosional, gangguan kemampuan berpkir dan bersifat toxic dilingkungan sekitarnya bahkan menurunnya kualitas serta produktivitas seseorang di dunia kerja.  Ada pun definisi Kesehatan Mental menurut WHO (Worth Health Organization) adalah suatu kondisi kesejahteraan pada individu yang mengenali kemampuan dirinya, mampu menghadapi stress (tekanan/situasi sulit) dalam kehidupannya dan terus berkarya untuk negeri. Kesehatan mental adalah kemampuan diri untuk mengatasi segala tugas serta peran kehidupan yang dijalankan tanpa merasa tertekan dan dapat menciptakan kreatfitas diri secara maksimal.

Bagi seorang guru, kesehatan mental mempunyai peran sangat penting. Guru berperan sebagai garda terdepan pendidikan. Kesehatan mental guru mempunyai pengaruh secara langsung pada efektivitas keberlangsungan pendidikan. Guru yang memiliki kesehatan mental yang baik akan menciptakan pembelajaran yang kondusif dan berkualitas. Pada filosofi Jawa dari Guru adalah diguru lan ditiru, apabila guru memiliki kesehatan mental yang baik maka akan menjadi sebuah tauladan bagi siswa. Panutan akan dalam tutur dan bertindak. Guru dengan kesehatan mental yang baik akan lebih cepat peka terhadap hambatan kesehatan mental siswa sehingga segera teratasi apabila gangguan-gangguan terdeteksi lebih dini. Mental guru yang kondusif akan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pembelajaran dikelas. Guru yang kreatif, menyenangkan dan humble akan menjadikan rasa nyaman dalam relasi antara guru dan siswa. Siswapun akan merasa guru adalah sahabat terbaiknya.

Seiring sejalan dengan  banyaknya tuntutan tugas dan kewajiban guru menjadi salah satu pemicu gangguan kesehatan mental guru. Ketidakseimbangan antara tuntutan dan kompetensi guru. Kompetensi guru yang dituntut sesuai perkembangan kurikulum yang sering berubah. Kompetensi yang harus dipadankan dengan perkembangan zaman dunia pendidikan. Di dalam kelas, guru harus mampu menyelaraskan perbedaan latar belakang, kepribadian serta gaya belajar yang beraneka ragam.  Gangguan kesehatan mental guru akan berdampak pada kinerja guru, lingkungan bahkan tingkah laku guru. Hubungan antara guru dan siswa pun tidak akan harmonis. Guru yang didambakan sebagai sahabat terbaik siswa pun akan hilang. Siswa pun tidak akan nyaman belajar dikelas. Pembelajaran pun akan menjenuhkan.

Guru yang mempunyai gangguan kesehatan mental akan mengalami problematika dalam efektifitas managemen kelas. Kehilangan titik fokus dalam setiap menjalankan tugas. Dengan demikian proses pembelajaran dikelas tidak akan maksimal. Siswa pun akan merasakan secara langsung dengan kondisi kelas yang tidak kondusif, pembelajaran yang membosankan dan suasana yang stagnan. Sehingga prestasi siswa pun akan tidak akan mengalami peningkatan bahkan akan mengalami kemunduran. Pada saat guru dalam fase demikian maka guru berisiko menunjukkan ekspresi emosi yang tidak stabil dikelas. Seperti halnya mudah emosi, mudah tersinggung, tidak empati dengan kondisi siswa. Hal ini akan menjadi contoh yang tidak patut diitiru oleh siswa. Guru kesulitan menjalin hubungan positif dengan siswa, kehilangan kepercayaan diri dalam mengajar dan membantu siswa dan gagal menjadi sahabat terbaik siswa.

Menjaga kesehatan mental agar tetap stabil adalah pondasi utama untuk melaksanakan tugas dan kewajiban secara maksimal. Kesehatan mental yang baik akan membuat guru mampu menjalankan kegiatan pembelajaran dikelas secara optimal dan berinovasi sesuai perkembangan zaman dunia pendidikan. Adapun kegiatan yang dapat menjaga kesehatan mental guru mengonsumsi makanan sehat, memerhatikan kebutuhan istirahat dan melakukan olahraga secara rutin. Mencintai diri sendiri. Menghindari tekanan terhadap diri sendiri, yakni tidak menarget capaian diri. Mampu merencanakan setiap kegiatan yang akan dilaksnakaan sehingga terorganisir. Yang paling utama adalah menanamkan mindset positif pada diri sendiri. Dengan mindset yang selalu berpikir positif akan mempermudah dan memperingan setiap beban kerja. Mindset positif akan menciptakan perilaku baik pula. Mindset positif akan menjadi pondasi hati yang ihklas setiap menjalankan tugas dan kewajiban.

Kesehatan mental yang baik adalah kunci utama untuk dapat memberikan kontribusi dan sumbang karya inovasi dalam dunia pendidikan. Mampu menciptakan pembelajaran yang bermakna dan selalu dirindukan kehadirannya oleh siswa. Oleh karena itu, kesehatan mental guru harus diperhatikan. Menjaga kesehatan mental guru dengan cara membudayakan mindset positif sehingga dapat menciptakan lingkungan sekolah yang selalu kondusif dan menyenangkan tanpa rasa terbebani. Dengan kesehatan mental yang baik, guru akan mampu berkarya dan berinovasi dalam dunia pendidikan. Guru yang mempunyai kesehatan mental yang baik akan menjadi sahabat terbaik siswa. 

Penyunting: Putra