Resep Menjadi Guru Inovatif - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 29 Jul 2022

Resep Menjadi Guru Inovatif

"Semua hal di dunia ini senantiasa mengalami perubahan, kecuali perubahan itu sendiri" ~AnonimKehidupan bersifat dinamis mengikuti manusia yang terus mengembangkan pemikirannya. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Benar adanya jika hal yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Perubahan tetap berubah. Kedinamisan ini menuntut semua orang dengan berbagai profesi untuk selalu berinovasi dari waktu ke waktu. Termasuk profesi guru yang merupakan pilar utama dalam peradaban suatu bangsa.Siapakah Guru Inovatif?Dalam KBBI, inovatif memiliki arti bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan. Seorang guru inovatif bukan hanya mampu memperkenalkan dan mengajarkan hal baru bagi murid-muridnya. Guru inovatif adalah mereka yang mengajar dengan metode-metode baru sehingga dapat menghadirkan suasana belajar yang fresh, menarik, kontekstual, serta bermakna.Mengapa Harus Menjadi Guru Inovatif?Sebagai pendidik dan pembangun peradaban bangsa, maka guru harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Dalam jurnal Persepsi Pentingnya Inovasi dalam Organisasi atau Perorangan tahun 2019, Mochamad Edwar Romli membahas inovasi penting dilakukan untuk menghadapi persaingan dan kompetisi. Bukan hanya itu, dengan berinovasi maka suatu organisasi atau seseorang dapat bertahan hidup dan menjadi yang terdepan.Melalui inovasi-inovasi yang dihadirkan guru inovatif membuat murid lebih semangat belajar dan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Dengan pembelajaran kontekstual, murid diharapkan mampu menerapkan apa yang ia pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya guru yang inovatif berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.Paradigma Apa yang Harus Dimiliki Guru Inovatif?Dalam praktik menuju guru inovatif, penting kita semua memahami satu paradigma yang sama. Guru inovatif memang harus mampu berinovasi untuk bersaing bahkan menjadi yang terdepan. Akan tetapi pesaing dari guru inovatif bukanlah guru atau pendidik lain, melainkan hal-hal yang menjadi penghambat siswa belajar, seperti pembelajaran yang monoton, rasa malas dan bosan yang dimiliki murid, kurang fokus, game, video yang tidak berfaedah, hingga nongkrong ala-ala anak remaja tanggung.Resep Menjadi Guru InovatifSaya menganalogikan menjadi guru inovatif seperti membuat roti. Di bawah ini resep untuk menjadi seorang guru inovatif yang menyerupai prosesdur membuat roti:1. Milikilah resep turun temurun.Pembuat roti biasanya memiliki biang roti yang dipertahankan secara turun temurun agar kualitas produk tidak merosot. Demikian pula untuk menjadi guru inovatif harus memiliki modal utama, yakni tekat untuk terus belajar. Dengan tekat menjadi seorang guru pembelajar atau long life learner maka akan membuat guru tangguh dan tidak lelah untuk mengikuti perkembangan zaman. Seperti halnya biang roti, semangat untuk terus belajar ini harus turun temurun dimiliki guru dari waktu ke waktu. Guru hendaknya tidak pernah alergi dengan perubahan. Memang kita cenderung merasa lebih nyaman untuk mengajar dengan metode yang sama dari tahun ke tahun. Namun, zaman telah berkembang, tak selamanya metode pembelajaran lama mampu diterapkan untuk murid-murid generasi sekarang. Jika murid kita adalah digital native, maka sebagai pendidik kita harus memaksa diri untuk melek teknologi bukan? Oleh karenanya jiwa pembelajar harus dimiliki setiap guru inovatif.2. Mengumpulkan Bahan Terbaik.Setelah memiliki resep rahasia, maka langkah selanjutnya dalam membuat kue adalah memilih bahan terbaik. Sama, setelah memiliki semangat untuk terus berinovasi, maka seorang guru harus mengumpulkan data atau pengetahuan sebanyak mungkin. Diantara caranya adalah sharing dengan sesama guru, mengikuti pelatihan/workshop keprofesian, memperluas jaringan pertemanan, serta mengikuti informasi up to date baik lokal, nasional, maupun mancanegara. Dengan banyaknya data yang dimiliki maka akan menumbuhkan kreativitas dan inovasi. Dari sekian banyak bahan terbaik, pilih bahan yang mudah didapat dan sesuai dengan lidah konsumen. Sama, dari sekian banyak ide yang diperoleh, pilih yang memungkinkan diterapkan pada peserta didik dan sesuai atau relate dengan kehidupan dan potensi mereka (kontekstual). Pembelajaran yang kontekstual akan membuat anak lebih aktif mengikuti.3. Menyusun ProsedurSetelah semua bahan terkumpul, sebelum terjun memasak step menyusun rencana atau prosedur memasak juga menjadi poin penting. Dengan menyusun langkah kerja akan meminimalisir kesalahan ataupun kegagalan. Menyusun prosedur memasak sama halnya dengan membuat Modul Ajar. Modul ajar dibuat untuk memudahkan guru dalam mengajar. Sebelum akhirnya terjun dalam pembelajaran, seorang guru minimal memiliki rencana yang tertulis (Modul Ajar)4. ActionMemasaklah sesuai prosedur!Mengajarlah sesuai rencana yang telah dibuat!5. Evaluasi dan RefleksiCicipilah roti buatan Anda! Mintalah juga pendapat orang lain.Setelah mengajar, seorang guru hendaknya melakukan evaluasi dan refleksi. Dari hasil evaluasi tersebut, maka akan muncul perbaikan. Perbaikan sekecil apa pun yang selanjutnya dipraktikkan pada pembelajaran menjadi inovasi. Jika langkah-langkah ini dilakukan terus menerus, maka gelar guru inovatif tidak lagi diawang-awang. Andalah guru inovatif, bapak ibu guru yang tidak lelah belajar dan memperbaiki diri untuk pendidikan negeri.

Cerita Guru

Etik Ulfianita Sari Ningsih, S.Si.

Kunjungi Profile
584x
Bagikan

"Semua hal di dunia ini senantiasa mengalami perubahan, kecuali perubahan itu sendiri" ~Anonim

Kehidupan bersifat dinamis mengikuti manusia yang terus mengembangkan pemikirannya. Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Benar adanya jika hal yang tidak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Perubahan tetap berubah. Kedinamisan ini menuntut semua orang dengan berbagai profesi untuk selalu berinovasi dari waktu ke waktu. Termasuk profesi guru yang merupakan pilar utama dalam peradaban suatu bangsa.

Siapakah Guru Inovatif?
Dalam KBBI, inovatif memiliki arti bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan. Seorang guru inovatif bukan hanya mampu memperkenalkan dan mengajarkan hal baru bagi murid-muridnya. Guru inovatif adalah mereka yang mengajar dengan metode-metode baru sehingga dapat menghadirkan suasana belajar yang fresh, menarik, kontekstual, serta bermakna.

Mengapa Harus Menjadi Guru Inovatif?
Sebagai pendidik dan pembangun peradaban bangsa, maka guru harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Dalam jurnal Persepsi Pentingnya Inovasi dalam Organisasi atau Perorangan tahun 2019, Mochamad Edwar Romli membahas inovasi penting dilakukan untuk menghadapi persaingan dan kompetisi. Bukan hanya itu, dengan berinovasi maka suatu organisasi atau seseorang dapat bertahan hidup dan menjadi yang terdepan.

Melalui inovasi-inovasi yang dihadirkan guru inovatif membuat murid lebih semangat belajar dan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Dengan pembelajaran kontekstual, murid diharapkan mampu menerapkan apa yang ia pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya guru yang inovatif berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.


Paradigma Apa yang Harus Dimiliki Guru Inovatif?
Dalam praktik menuju guru inovatif, penting kita semua memahami satu paradigma yang sama. Guru inovatif memang harus mampu berinovasi untuk bersaing bahkan menjadi yang terdepan. Akan tetapi pesaing dari guru inovatif bukanlah guru atau pendidik lain, melainkan hal-hal yang menjadi penghambat siswa belajar, seperti pembelajaran yang monoton, rasa malas dan bosan yang dimiliki murid, kurang fokus, game, video yang tidak berfaedah, hingga nongkrong ala-ala anak remaja tanggung.

Resep Menjadi Guru Inovatif
Saya menganalogikan menjadi guru inovatif seperti membuat roti. Di bawah ini resep untuk menjadi seorang guru inovatif yang menyerupai prosesdur membuat roti:

1. Milikilah resep turun temurun.
Pembuat roti biasanya memiliki biang roti yang dipertahankan secara turun temurun agar kualitas produk tidak merosot. Demikian pula untuk menjadi guru inovatif harus memiliki modal utama, yakni tekat untuk terus belajar. Dengan tekat menjadi seorang guru pembelajar atau long life learner maka akan membuat guru tangguh dan tidak lelah untuk mengikuti perkembangan zaman. Seperti halnya biang roti, semangat untuk terus belajar ini harus turun temurun dimiliki guru dari waktu ke waktu. 

Guru hendaknya tidak pernah alergi dengan perubahan. Memang kita cenderung merasa lebih nyaman untuk mengajar dengan metode yang sama dari tahun ke tahun. Namun, zaman telah berkembang, tak selamanya metode pembelajaran lama mampu diterapkan untuk murid-murid generasi sekarang. Jika murid kita adalah digital native, maka sebagai pendidik kita harus memaksa diri untuk melek teknologi bukan? Oleh karenanya jiwa pembelajar harus dimiliki setiap guru inovatif.

2. Mengumpulkan Bahan Terbaik.
Setelah memiliki resep rahasia, maka langkah selanjutnya dalam membuat kue adalah memilih bahan terbaik. Sama, setelah memiliki semangat untuk terus berinovasi, maka seorang guru harus mengumpulkan data atau pengetahuan sebanyak mungkin. Diantara caranya adalah sharing dengan sesama guru, mengikuti pelatihan/workshop keprofesian, memperluas jaringan pertemanan, serta mengikuti informasi up to date baik lokal, nasional, maupun mancanegara. Dengan banyaknya data yang dimiliki maka akan menumbuhkan kreativitas dan inovasi. 

Dari sekian banyak bahan terbaik, pilih bahan yang mudah didapat dan sesuai dengan lidah konsumen. Sama, dari sekian banyak ide yang diperoleh, pilih yang memungkinkan diterapkan pada peserta didik dan sesuai atau relate dengan kehidupan dan potensi mereka (kontekstual). Pembelajaran yang kontekstual akan membuat anak lebih aktif mengikuti.

3. Menyusun Prosedur
Setelah semua bahan terkumpul, sebelum terjun memasak step menyusun rencana atau prosedur memasak juga menjadi poin penting. Dengan menyusun langkah kerja akan meminimalisir kesalahan ataupun kegagalan. 

Menyusun prosedur memasak sama halnya dengan membuat Modul Ajar. Modul ajar dibuat untuk memudahkan guru dalam mengajar. Sebelum akhirnya terjun dalam pembelajaran, seorang guru minimal memiliki rencana yang tertulis (Modul Ajar)

4. Action
Memasaklah sesuai prosedur!
Mengajarlah sesuai rencana yang telah dibuat!

5. Evaluasi dan Refleksi
Cicipilah roti buatan Anda! Mintalah juga pendapat orang lain.

Setelah mengajar, seorang guru hendaknya melakukan evaluasi dan refleksi. Dari hasil evaluasi tersebut, maka akan muncul perbaikan. Perbaikan sekecil apa pun yang selanjutnya dipraktikkan pada pembelajaran menjadi inovasi. 

Jika langkah-langkah ini dilakukan terus menerus, maka gelar guru inovatif tidak lagi diawang-awang. Andalah guru inovatif, bapak ibu guru yang tidak lelah belajar dan memperbaiki diri untuk pendidikan negeri.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Menjadi Guru adalah Kebaikan yang Bermuara pada Kebaikan

Adhe Yogi Irawan

Apr 20, 2022
8 min
Keniscayaan Menjalankan Tugas Sebagai Pendidik
5 min
Seni Menikmati Profesi
4 min
Heroisme Guru Honorer Indonesia

Hilal Mulki Putra

May 09, 2022
5 min
Krasa Ning Ora Dirasa
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar