Oleh: Ahmad Fikri Sabiq - Guru SMP Tahfizhul Quran Annida
Beberapa waktu lalu, SMA Negeri 3 Salatiga mengadakan kegiatan menarik berupa tour keliling sekolah untuk belajar tentang tanaman langka. Kegiatan yang mengusung tema âKonservasi Keanekaragaman Hayati demi Masa Depan yang Berkelanjutan untuk Seluruh Ciptaanâ ini diikuti oleh siswa-siswi SMP dan MTs yang ada di Kota Salatiga. Kegiatan belajar di luar kelas ini dikemas sangat menarik sehingga para peserta senang dan antusias dalam mengikutinya. Menurut saya, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para peserta didik karena bisa menjadi sarana untuk mengenal keragaman hayati yang ada di Indonesia. Melalui kegiatan ini, peserta juga diajarkan untuk merawat dan melestarikan alam sekitar sebagai wujud syukur atas karunia Allah SWT. Tidak hanya itu, peserta kegiatan juga belajar kreativitas dengan cara memanfaatkan lingkungan yang berbatas untuk digunakan sebagai lahan pelestarian tanaman. Selain menarik dan bermanfaat, kegiatan ini juga merupakan wujud dari kreativitas dan inovasi yang dilakukan oleh para pendidik di sekolah tersebut. Selain menyenangkan, kegiatan yang dikemas secara kreatif juga menjadikan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Selain itu, pembelajaran tidak membosankan dan bisa membuat siswa bebas berpikir mengembangkan akal dan imajinasinya.
Ketika mengamati antusiasme para peserta dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di luar kelas sebagaimana di atas, saya tertatik untuk melakukan ATM dan ATP. Istilah ATM merupakan singkatan dari âamati, tiru, dan modifikasiâ. Sedangkan ATP adalah âamati, tiru, plegâ, yaitu meniru sama persis atas apa yang dilihat dan diamati. Tentu hal yang akan sya tiru bukan tema pembelajaran di luar kelas karena sekolah tempat saya mengajar berbeda dengan obyek yang saya amati. Hal yang akan saya tiru adalah kreativitas dalam pembelajaran yang dikemas secara menarik, kreatif, dan inovatif.
Kemampuan untuk mengelola kelas dengan baik merupakan kompetensi pedagogik dimana kemampuan ini menjadi skill dasar bagi setiap guru. Terlebih, kemampuan mengelola pembelajaran secara aktif, kreatif, dan inovatif juga merupakan hal penting agar proses pembelajaran berjalan lebih maksimal. Sebaliknya, pembelajaran yang monoton tanpa kreativitas akan menjadikan siswa jenuh dan bosan di dalam kelas. Oleh karenanya, guru harus memiliki kreativitas dalam mengelola pembelajaran. Berikut merupakan 7 tips dan trik yang bisa dilakukan oleh guru agar bisa menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Pertama , cintai profesi menjadi guru. Banyak orang yang menyebutkan bahwa menjadi seorang guru merupakan panggilan jiwa. Ketika seseorang sudah berstatus sebagai guru, maka di manapun berapa dia tetap sebagai guru. Falsafah Jawa mengatakan bahwa guru adalah digugu dan ditiru , yakni didengarkan apa yang disampaikan dan ditirukan apa yang dilakukannya. Guru akan selalu dipandang perilakunya. Maka untuk bisa memposisikan diri seperti itu harus mencintai profesinya tersebut. Kedua , belajar kepada siapapun. Seorang guru tidak boleh berhenti belajar. Dia harus senantiasa mengisi otaknya dan senantiasa mengembangkan skill-nya. Terlebih seorang guru harus belajar terkait kemampuan pengelolaan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif. Saat ini ada banyak sarana bagi guru untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mengajarnya seperti seminar dan pelatihan online yang banyak diadakan oleh pemerintah, organisasi profesi, lembaga swasta, dan banyak lainnya. Selain itu juga ada banyak platform yang bisa dimanfaat oleh guru seperti platform Guru Inovatif yang bisa diakses di guruinovatif.id. Ketiga , lakukan diskusi dan tukar pikiran dengan sesama rekan guru. Hal ini penting untuk tumbuh bersama-sama dan saling melengkapi antar guru. Maka guru perlu aktif bergabung dengan organisasi profesi untuk bersama-sama tumbuh dalam komunitasnya.Keempat , pahami dan pelajari seraca utuh materi yang akan diajarkan. Guru harus menguasai materi yang diajarkannya dengan baik. Hal ini tentu sudah dibekali saat seorang guru belajar di kampus. Namun tidak cukup di sini, guru juga harus selalu up date atas materi yang diajarkannya karena ilmu pengetahuan sifatnya selalu berkembang. Kelima , cerdas dalam menggunakan teknologi. Guru juga harus memiliki kemampuan baik dalam menggunakan teknologi informasi. Guru tidak boleh gagap teknologi (gaptek) karena dari teknologi ini kita bisa tahu banyak hal. Dengan teknologi pula, pembelajaran di kelas akan menjadi semakin menarik. Teknologi dasar yang harus dimiliki guru adalah tentang internet, aplikasi microsoft office, aplikasi berbasis android, sertapenggunakan perangkat pembelajaran semacam LCD proyektor dan sebagainya. Keenam , selalu siap dengan tantangan. Dunia pendidikan akan semakin berkembang baik secara kurikulum, ragam siswa, serta perkembangan teknologi. Untuk mengatasi hal tersebut, selain memiliki jiwa pembelajaran, guru juga harus siap terhadap tantangan-tantangan yang dihadapinya. Ketujuh , minta umpan balik dari siswa yang diajar. Salah satu hal penting untuk membangun pembelajaran yang kreatif dan inovatif adalah dengan meminta umpan balik dari siswa yang diajarnya. Ini akan menjadi bahan refleksi bagi guru untuk bisa lebih baik dalam mengelola pembelajaran di pertemuan berikutnya.
Demikian merupakan tujuh tips yang bisa dilakukan oleh para guru agar bisa mengelola pembelajaran secara inovatif. Mengelola pembelajaran dengan baik adalah sebuah skill yang harus senantiasa tumbuh pada diri guru. Maka perlu untuk selalu diasah dengan cara belajar, diskusi, tukar pendapat, minta umpan balik, dan juga harus siap akan tantangan. Semoga tips ini bermanfaat untuk pembaca semua.