PILAR KESEHATAN MENTAL GURU ADALAH AKTUALISASI DIRI - Guruinovatif.id

Diterbitkan 02 Jan 2024

PILAR KESEHATAN MENTAL GURU ADALAH AKTUALISASI DIRI

Semua guru bisa mendapatkan pilar kesehatan mental yang optimal dalam belajar mengajar. Baik itu guru yang bekerja di instansi swasta maupun negeri. Tinggal bagaimana meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk beraktualisasi dalam pembelajaran.

Seputar Guru

MUSTOFA, S.Psi

Kunjungi Profile
236x
Bagikan

Semua guru bisa mendapatkan pilar kesehatan mental yang optimal dalam belajar mengajar. Baik itu guru yang bekerja di instansi swasta maupun negeri. Meskipun pada realitanya, gaji guru merupakan substansi penting dalam kepuasan kerja dan prestasi kerja. Semakin baik sistem gajinya, keikhlasan semakin meningkat. Namun, guru tidak melulu mendapatkan kebahagiaan dan keikhlasan berdasarkan gaji. Guru dapat menjaga kesehatan mentalnya justru dalam aktualisasi belajar mengajar di kelas, outing class, maupun di kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Hal ini tergantung bagaimana memanfaatkan inovasi pembelajaran dalam beberapa kegiatan pembelajaran tersebut.

Baca juga:
3 Langkah yang Perlu Dipersiapkan Satuan Pendidikan untuk Menyelenggarakan P5

Berdasarkan wawancara dengan rekan sejawat di tempat kerja, yakni Ibu W.K.W dan R.A.S awal bulan Desember 2023, salah satu yang menyenangkan dalam kegiatan di sekolah adalah kesempatan untuk aktualisasi diri. Ibu WKW dan RAS dalam mengaktualisasi dirinya di Sekolah Luar Biasa- SDLBN Badaean- dengan mengajarkan tari bagi siswa disabilitas yang punya bakat menari, guru menjadi pembawa acara atau mentor di P5 dan kegiatan outing class. Hal ini memantik kebahagiaan ketika melakukan kegiatan yang tidak hanya menyalin dan menebali huruf di dalam kelas, dimana siswa tunagrahita di SDLBN Badean sebagian besar berada di fase A (membilang bilangan dan huruf). Kegiatan variatif tersebut justru meningkatkan pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan. Aktualisasi diri bisa juga dengan mengadakan pagelaran di Hari Disabilitas Internasional (HDI) dimana semua warga sekolah terlibat. Sehingga, kebahagiaan dapat dirasakan secara merata oleh guru, murid dan orangtua murid.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Alfinur (2022) diketahui bahwa ada hubungannya antara aktualisasi diri dengan kepuasan kerja guru. Tingkat pencapaian guru dapat dilihat dari aspek aktualisasi diri berupa kreativitas, moralitas, penerimaan diri, spontanitas dan pemecahan masalah. Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa aspek penerimaan diri adalah yang paling tinggi dan tingkat kepuasan kerja yang paling tinggi adalah penghasilan atau gaji. Dalam penelitian tersebut juga disimpulkan bahwa jika aktualisasi tinggi, maka terdapat kepuasan kerja yang tinggi. Aktualisasi diri yang tinggi juga dapat menelurkan beberapa prestasi kerja, dimana prestasi kerja tersebut merupakan asupan kebahagiaan tersendiri bagi guru. Misalkan dalam mengikuti kompetisi, guru yang banyak kegiatan aktualisasi diri, bahan yang dijadikan bekal untuk kompetisi akan optimal.

Dalam menjaga kesehatan mental, aktualisasi diri, kepuasan kerja dan prestasi kerja sangat diperlukan. Hal ini dapat menghindari kejenuhan belajar, baik siswa disabilitas maupun non disabilitas. Guru tidak perlu marah-marah, membentak, mengancam, mengajar secara monoton, cerewet atau nyinyir dan bermuka seram.

Berikut ini sekelumit gambaran bagaimana aktualisasi diri, kepuasan kerja dan prestasi kerja dapat terjalin dalam kegiatan belajar mengajar:

  1. Pembelajaran Berdiferensiasi Di Dalam Kelas. Kelas I siswa tunagrahita SDLBN Badean, dalam pembelajaran progsus “Budaya Antri”, siswa melakukan budaya positif terlebih dahulu berupa pembiasaan baik (memimpin doa bergilir, menyanyikan lagu kebangsaan, Pancasila, absensi dan salam pembuka). Setelah pembiasaan baik tersebut, siswa tunagrahita mendapat pertanyaan tentang antri dan literasi digital sebelum praktik antri. Kegiatan pembelajaran ini tidak membosankan bagi siswa maupun bagi guru (berdasarkan pemenang inovasi pembelajaran lomba GCC Batch 4 2023 Jawa Timur khusus SLB).
  2. Pembelajaran Outing Class. Siswa SDLBN Badean berlatih mobilitas dengan mengunjungi museum kereta api dan mengenal jenis-jenis kereta. Selain itu, kegiatan menanam cabai untuk siswa tunagrahita dan tunarungu-wicara efektif untuk meningkatkan kesukaan dalam dunia botani. Pembelajaran lain, bagi tunanetra adalah mobilitas bagaimana naik angkot atau kendaraan umum secara mandiri. Kegiatan di luar kelas sangat baik untuk meregulasi kejenuhan belajar dalam kelas.
  3. Kegiatan P5. Tidak hanya siswa, guru juga menunjukkan aktualisasinya. Misal menekankan Profil “Berkebhinekaan Global”, siswa dapat diajari menari dan guru turut menari atau menyanyi. Bagi yang suka memasak, guru dapat mengadakan proyek memasak kuliner.
  4. Kegiatan Hari Besar. Pada awal Desember 2023, SDLBN Badean mengadakan lomba fashion show, mewarnai dan kolase. Selain itu, ada acara puncak dengan adanya pagelaran seni. Semua warga sekolah turut tampil, baik guru, murid dan walimurid. Ada yang menari, pembacaan puisi, tilawah, menyanyi, teatrikal/ dongeng dan sebagainya.
  5. Sayembara Tertentu. Biasanya guru dan tenaga kependidikan memiliki sarana untuk mengikuti lomba. Bagi yang suka mengikuti kompetisi, ada kebanggan tersendiri ketika dapat mengikuti kompetisi tersebut. Terlebih jika dalam kompetisi tersebut menjadi pemenang. Kesiapan, kemauan dan kemampuan berkompetisi tidak luput pengaruhnya dari tingkat aktualisasi diri guru yang tinggi. Meskipun tidak menang, ada rasa syukur karena dapat merampungkan karya. Aktualisasi diri yang tinggi akan menunjukkan sikap penerimaan diri yang baik.

Demikian berpengaruhnya aktualisasi diri terhadap kepuasan kerja dan prestasi kerja guru. Pilar kesehatan mental guru salah satunya adalah aktualisasi diri itu sendiri, yang mendorong guru untuk kreatif, inovatif dalam mengajar dan memiliki penerimaan diri tinggi.  Semua guru bisa mendapatkan pilar kesehatan mental yang optimal dalam belajar mengajar. Tinggal bagaimana meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk beraktualisasi dalam pembelajaran.

Referensi:
Alfinur, Reza. 2022. HUBUNGAN ANTARA AKTUALISASI DIRI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA GURU DI SDIT SAMAWA CENDEKIA. JURNAL PSIMAWA Diskursus Ilmu Psikologi & Pendidikan Vol 5 Nomor 01 Juni 2022, Hal. 63 – 68


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

MOMEN HGN 2023: OPTIMALISASI PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS KESEHATAN MENTAL

Imaliana, M.Pd.

Dec 05, 2023
8 min
Guru Bukan Robot, Punya Rasa Punya Hati
Memulai Podcast Menjadi Guru lebih Kreatif dan Inovatif !
1 min
Urgensi Layanan Konseling Guru Sekolah
4 min
Mengenal Roblox, Media Pembelajaran Terbarukan di Era Digital
4 min
Mengelola Stres dan Tuntutan Profesional

Nur Rochim

Nov 23, 2023
1 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar