Peran Teknologi Pasca Pandemi pada Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045 - Guruinovatif.id

Diterbitkan 08 Mei 2023

Peran Teknologi Pasca Pandemi pada Penerapan Kurikulum Merdeka dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Pendidikan di Indonesia kembali bangkit. Mengapa demikian? Selama 2 tahun, pendidikan kita terseok-seok karena adanya pandemi covid-19 yang menyebabkan pembelajaran kurang efektif. Sejak saat itu, teknologi berperan besar dalam dunia pendidikan.

Dunia Pendidikan

AMYSEZA PRABANINGTYAS

Kunjungi Profile
1544x
Bagikan

PENDAHULUAN
Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia untuk mengembangkan tata cara atau sistem tertentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan suatu persoalan atau masalah.  Teknologi tersebut kemudian dimaksimal dalam mendukung proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang sering disebut dengan teknologi pendidikan maupun teknologi pembelajaran. 

Penggunaan teknologi pembelajaran membutuhkan kompetensi dan skill yang matang, supaya dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu, dibutuhkan pelatihan guru dalam mengintegrasikan teknologi secara efektif dan efisien ke dalam praktik pembelajaran. Hasil dari pelatihan tersebut juga dapat mengembangkan profesionalitas guru. Guru profesional diharapkan mampu menciptakan sistem dan praktik yang berkualitas. Dalam mengembangkan profesionalitas, guru dapat mengikuti program sertifikasi guru. Sertifikasi pendidik atau guru adalah sebuah sertifikat yang ditandatangani oleh perguruan tinggi penyelenggara sertifikasi sebagai bukti formal pengakuan profesionalitas guru yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Selain itu, guru juga dapat mengikuti pelatihan in house training untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta untuk memaksimalkan kompetensi yang mereka miliki dengan yang mereka hadapi dalam praktik pembelajaran.

PEMBAHASAN

Dalam waktu 2 tahun, pendidikan di Indonesia mengalami penurunan kualitas pembelajaran karena adanya pandemi covid-19. Kegiatan pembelajaran tradisional terhenti, ruang kelas sekolah dikosongkan dan diganti dengan ruang kelas digital yang disajikan secara virtual. Orang tua juga berperan sebagai wali kelas dan tiba-tiba harus membantu anak-anak mereka belajar. Solusi yang bisa digunakan agar pembelajaran tetap berjalan yaitu dengan cara pembelajaran jarak jauh atau daring. Namun, terdapat kekurangan dari pembelajaran daring tersebut antara lain sarana prasarana seperti handphone dan internet yang tidak semua murid memilikinya, pengaruh terhadap perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial para siswa, serta ketergantungan penggunaan gadget. Dampak yang paling terasa pasca pandemi adalah perkembangan pengetahuan siswa mengenai teknologi yang semakin maju, membuat guru harus berinovasi untuk menciptakan suasana belajar yang bervariasi dengan memanfaat teknologi.

Belajar adalah proses interaksi antara siswa, guru, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar (Abidin, 2016). Berdasarkan pengertian tersebut, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan melalui kegiatan interaktif antara guru, siswa, dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Berdasarkan konsep tersebut, pembelajaran dikatakan berkualitas tinggi jika terjadi interaksi multi arah seperti antara guru dan siswa, siswa dan guru, antar siswa, siswa dengan sumber belajar, dan siswa dengan lingkungan belajar (Assidiqi & Sumarni, 2020).

Transformasi digital ini adalah awal dari penciptaan cara baru yang lebih efektif dan efisien untuk menggantikan proses lama dalam melakukan sesuatu. Kegiatan ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Pada era globalisasi modern dengan teknologi yang semakin maju, pendidik dituntut untuk  profesional mengikuti perkembangan tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengembangkan profesionalitas pendidik antara lain dengan mengikuti pelatihan, mengikuti program sertifikasi guru, dan pelatihan in house training.

Salah satu solusi yang diberikan pemerintah untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia yaitu dengan penggunaan kurikulum merdeka yang berfokus pada materi yang esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan dari masing-masing karakteristik siswa. Oleh sebab itu, tingkat kompetensi seorang guru perlu dikembangkan kembali dalam penerapan teknologi pembelajaran pada kurikulum merdeka agar tujuan pembelajaran tetap tercapai, misal penyesuaian materi dengan media ajar yang digunakan seperti video dapat dimanfaatkan bukan hanya untuk hiburan di rumah, tetapi dapat pula dimanfaatkan untuk proses belajar. Berbagai aplikasi lain yang dimanfaatkan untuk kepentingan belajar juga termasuk dalam penerapan teknologi pendidikan. 

Kerjasama antara guru dengan siswa juga sangat diperlukan agar tercipta suasana belajar yang menyenangkan dan aktif. Kreasi dan inovasi teknologi harus terus dikembangkan dalam pembelajaran agar siswa dapat menggunakan gadget mereka dengan bijak karena banyak sekali aplikasi yang kurang bermanfaat justru lebih banyak diakses oleh para siswa.

Berikut ini peta konsep kesinambungan antara peran guru profesional, teknologi,  pembelajaran, dan kerjasama antara guru dan siswa.

KESIMPULAN

Pandemi covid-19 telah memberikan dampak transformasi digital yang besar, khususnya dalam dunia pendidikan. Para guru dituntut untuk mengikuti transformasi tersebut supaya pembelajaran tetap berjalan sesuai dengan perkembangan teknologi digital. Ada beberapa cara untuk mengembangkan kompetensi guru dalam penggunaan teknologi pada praktik pembelajaran khususnya pada kurikulum merdeka yang digunakan saat ini, diantaranya yaitu dengan mengikuti pelatihan guru, sertifikasi guru, dan pelatihan in house training. Dengan memaksimalkan hal-hal tersebut, guru akan lebih profesional dan bijak dalam menggunakan teknologi pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang inovatif serta menarik bagi siswa. Apabila dalam suatu pembelajaran telah tercipta suasana yang aktif dari para siswa maka bisa dikatakan bahwa guru telah berhasil menarik minat siswa untuk belajar. Dengan demikian, bukan tidak mungkin, pendidikan di Indonesia bisa mencetak generasi emas pada tahun 2045 dengan terus mengembangkan dan menerapkan teknologi yang canggih pada praktik pembelajaran.

REFERENSI

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten. 2022. Diakses pada 4 April 2023 dari https://dindikbud.bantenprov.go.id/index.php/artikel/398-in-house-training-iht-,-implementasi-kurikulum.html

Haris, A. 2011. Peran Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran dalam Meningkatkan Kualitas Mengajar. Jurnal Teknologi Pendidikan, 11-12.

Siswanto, R. 2022. Transformasi Digital dalam Pemulihan Pendidikan Pasca Pandemi, 5-6.

#GuruInovatif, #LombaArtikelS3, #ArtikelGI, #LombaGI


Penyunting: Luqmanul Hakim

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Guru Harus Tahu! 5 Cara Memperkenalkan Budaya Kepada Generasi Muda di Sekolah!
4 min
Upgrade Diri untuk Berinovasi Demi Generasi yang Cemerlang: Inovasi dan Sinergi Memenuhi Kebutuhan Belajar Peserta Didik

Sri Mulyani, S.Pd

Jun 28, 2024
2 min
KETIKA BELAJAR TIDAK LAGI MENJADI BEBAN, KURIKULUM MERDEKA SIAP MEWUJUDKAN GENERASI EMAS 2045
2 min
Membangun Generasi Cerdas Digital: Penguatan Literasi Digital Melalui Penggunaan Platform Digital di Lingkungan Pendidikan

BHETA SARI DEWI

Sep 04, 2023
4 min
Tips Sukses Program Tahfidz Quran Juz 30 untuk Sekolah Dasar

ILMU SANTRI MEDIA

Jun 07, 2023
1 min
GI Academy #33 | Optimalisasi Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Berdiferensiasi
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar