Pendahuluan
Sekolah adalah salah satu lembaga sekunder yang mempunyai peranan penting terhadap perkembangan jiwa anak. Sekolah bukan hanya berfungsi untuk mencerdaskan, tapi juga membentuk watak dan kepribadian anak. Orangtua perlu memperhatikan keadaan sekolah anaknya karena apabila tidak sesuai dengan kebudayaan rumah anak. Dan apabila tidak berfungsi dengan baik, maka sekolah akan menjadi sumber stress bagi anak dan akan mengacaukan perkembangan anak itu sendiri yang telah disusun dirumah. Guru adalah spiritual father atau bapak rohani bagi seorang anak didik. Ialah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu pendidikan akhlak, dan membenarkannya. Profil guru yang ideal adalah sosok yang mengabdikan diri berdasarkan panggilan jiwa, panggilan hati nurani, buka karena tuntutan uang belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas dinding sekolah. Tapi, jangan hanya menuntut pengabdian guru, kesejahteraannya juga patut ditingkatkan.
Guru yang ideal selalu ingin bersama anak didik di dalam dan di luar sekolah. Jika mereka melihat sikap dan sifat yang negatif atau kurang baik pada diri siswanya, seperti sedih, tertekan, tidak mau mengerjakan tugas seperti berkelahi, malas belajar, jarang masuk sekolah, dan lain-lain, maka guru merasa khawatir dan hal tersebut tidak jarang terjadi. sehingga guru meluangkan waktunya pada waktu-waktu tertentu untuk memikirkan perkembangan pribadi siswanya dan tidak memarahi atau memusuhi siswanya.
Apabila ditinjau dari segi kesehatan mental sekolah seharusnya diusahakan agar :
- Dalam pemilihan untuk menentukan guru, kesehatan mental dipakai sebagai faktor persyaratan
- Menghilangkan hal-hal yang dapat mengganggu kesehatan jiwa guru, misalnya gaji yang tidak cukup, tugas pekerjaan yang terlalu banyak, persoalan administrasi yang terlalu rumit
- Mengadakan pertemuan-pertemuan diantara guru-guru yang dapat mempunyai efek penyembuhan ( group therapeutic session) agar guru - guru dapat meninjau kondisinya dengan lebih objektif
- Menganjurkan kepada guru yang sekiranya mentalnya tidaklah begitu sehat untuk usaha penyembuhan kepada pihak-pihak kompeten.
Mengapa Kesehatan Mental Guru Penting
- Beban kerja yang tinggi guru sering menghadapi beban kerja yang tinggi. Mereka harus mengelola kelas, merancang dan memberikan pelajaran, mengatasi konflik, serta memenuhi berbagai tanggung jawab lainnya. Stres akibat beban kerja ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
- Dampak pada kualitas pengajaran kesehatan mental guru dapat memengaruhi kualitas pengajaran mereka. Guru yang merasa stres, cemas, atau depresi mungkin memiliki kesulitan memberikan pembelajaran yang efektif. Kesehatan mental yang baik memungkinkan guru untuk lebih fokus dan berdaya tahan dalam menghadapi tantangan yang muncul di dalam kelas.
- Peran model bagi siswa guru juga berperan sebagai model bagi siswa. Ketika guru memiliki kesehatan mental yang baik, mereka dapat mengajarkan keterampilan penanganan stres dan emosional kepada siswa mereka. Sebaliknya, guru yang mengalami masalah kesehatan mental dapat secara tidak langsung mengajarkan siswa untuk menghadapi masalah serupa.
Dampak Kesehatan Mental Guru pada Pendidikan
- Kualitas pendidikan kesehatan mental guru berdampak langsung pada kualitas pendidikan. Guru yang merasa stres atau terbakar dapat mengalami penurunan motivasi dan energi, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pembelajaran siswa. Siswa mungkin lebih sulit berkonsentrasi dan belajar dari guru yang merasa tidak bahagia.
- Relasi guru-siswa kesehatan mental guru juga mempengaruhi hubungan dengan siswa. Guru yang merasa cemas atau marah cenderung memiliki interaksi yang lebih negatif dengan siswa, yang dapat mengganggu iklim kelas yang positif dan kerja sama yang produktif.
- Kecenderungan burnout guru yang mengabaikan kesehatan mental mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami burnout. Burnout adalah keadaan fisik, emosional, dan mental yang terkait dengan stres kronis. Guru yang terbakar mungkin merasa lelah, kehilangan minat dalam pekerjaan, dan mengalami penurunan kinerja.
Strategi untuk Mempertahankan Kesehatan Mental Guru
- Kendalikan stres guru perlu mengembangkan keterampilan untuk mengatasi stres. Ini dapat mencakup teknik meditasi, yoga, atau olahraga. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi juga penting untuk menghindari stres yang berlebihan.
- Dukungan dan kolaborasi guru dapat mencari dukungan dari kolega, supervisor, atau konselor sekolah. Mendiskusikan masalah kesehatan mental dengan orang-orang yang dapat memberikan dukungan dan saran dapat membantu mengurangi tekanan.
- Jaga keseimbangan kerja-pribadi penting bagi guru untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mengambil cuti yang diperlukan dan merencanakan waktu untuk rekreasi dan keluarga dapat membantu menghindari kelelahan dan stres berlebihan.
- Pendidikan kesehatan mental pendidikan kesehatan mental harus menjadi bagian dari pelatihan guru. Guru perlu memahami tanda-tanda gangguan kesehatan mental dan cara mengelolanya, baik untuk diri mereka sendiri maupun siswa.
Kesimpulan
Kesehatan mental guru adalah faktor kunci dalam pendidikan yang berkelanjutan dan berkualitas. Guru yang merasa bahagia dan sehat secara mental cenderung memberikan pengajaran yang lebih baik, menciptakan iklim kelas yang positif, dan menjadi model bagi siswa mereka. Oleh karena itu, mendukung kesehatan mental guru melalui dukungan, pelatihan, dan perubahan budaya sekolah adalah langkah penting dalam memastikan masa depan pendidikan yang cerah.
Adapun karakteristik mental yang sehat adalah:
- Terhindar dari gangguan jiwa
- Dapat menyeseuaikan diri
- Memanfaatkan potensi semaksimal mungkin
- Tercapai kebahagiaan pribadi dan orang lain
Jadi, kesehatan mental seorang pendidik dibutuhkan oleh peserta didik untuk membangun kepribadian anak didik yang baik untuk ke depannya dan menjauhkan dari sifat-sifat yang tercela.
Penyunting: Putra