Bagi kamu para mahasiswa terutama mahasiswa semester akhir atau fresh graduate pasti sudah overthinking sebelum memasuki dunia kerja. Di satu sisi, keinginan untuk bekerja di perusahaan impian sangat besar, namun di sisi lain persaingan di dunia kerja semakin kompetitif. Oleh karena itu, selain bermodalkan gelar sarjana kamu juga harus memiliki soft skill dan hard skill yang mumpuni. Lalu, apa perbedaan dari kedua kemampuan ini?
Perbedaan Soft Skill dan Hard Skill Soft skill atau kemampuan non-teknis merupakan kemampuan yang cenderung subjektif dan tidak dapat dinilai, seperti communication, problem solving, time management, dan leadership . Soft skill lebih identik dengan kemampuan interpersonal yang dibutuhkan di dunia kerja. Sedangkan hard skill atau kemampuan teknis adalah kemampuan yang dapat diukur, seperti UI/UX design, digital marketing, dan data analyst. Dengan kata lain, kemampuan non-teknis ini merupakan keterampilan khusus yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan.
Peran soft skill dan hard skill bagi mahasiswa (Foto: Freepik) Peran Soft Skill dan Hard Skill dalam Menunjang Persiapan Karier Mahasiswa Baik soft skill maupun hard skill keduanya memiliki peran penting bagi mahasiswa untuk persiapan bekal karier di masa mendatang. Mahasiswa perlu menyeimbangkan kedua kemampuan tersebut selain mengandalkan teori yang diperoleh di bangku perkuliahan.
Pada tahap melamar pekerjaan, hard skill memiliki peran penting dalam menentukan apakah kandidat sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan oleh perusahaan. Ketika masuk ke tahap interview, disinilah soft skill terutama kemampuan berkomunikasi memainkan peran penting karena sebagai penentu apakah kandidat mampu menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh rekruiter dengan baik dan tepat.
Begitu pula ketika sudah diterima bekerja di suatu perusahaan, misalnya menjadi seorang programmer. Profesi ini tidak cukup hanya mengandalkan hard skill untuk menyelesaikan pekerjaan, namun soft skill juga diperlukan salah satunya kemampuan problem solving yang menjadi pendukung utama profesi tersebut.
Oleh karena itu, soft skill dan hard skill harus kamu pelajari dan tingkatkan ya karena kolaborasi dari dua kemampuan tersebut sangat berpengaruh terhadap kemajuan karier.
Cara Mudah Meningkatkan Skill bagi Mahasiswa 1. Mengikuti Seminar/ Workshop Di era serba digital ini, mengikuti seminar bukanlah hal yang sulit dilakukan karena sejak adanya pandemi Covid-19 sudah banyak ditawarkan seminar online yang dapat diikuti darimana saja. Kamu dapat memilih seminar dengan topik yang sesuai dengan minat dan skill yang ingin dikembangkan.
2. Mengikuti Organisasi/Kepanitiaan Bagi kamu mahasiswa semester awal, bergabung dalam organisasi mahasiswa dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengembangkan kemampuan terutama soft skill . Dengan menjadi bagian dari suatu organisasi atau kepanitiaan Bestif dapat belajar mengasah skill komunikasi, kerja sama tim, manajemen waktu, serta critical thinking.
3. Mengikuti Kursus/Pelatihan Kamu juga dapat mengembangkan skill dengan mengikuti kursus atau pelatihan baik secara luring maupun daring. Ada banyak pilihan pelatihan yang dapat diakses melalui platform online dengan trainer yang kredibel, salah satunya platform kampusinovatif.id yang menawarkan beragam kelas menarik seperti kelas mentoring TOEFL, kelas cerdas digital penggunaan Microsoft Excel, Digital Marketing, dan beragam topik pelatihan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri saat ini.
4. Bergabung dalam Kegiatan Volunteer Menjadi seorang relawan atau volunteer dapat menjadi jalan mengembangkan soft skill di samping berkesempatan belajar hal baru dan terlibat aktif membantu masyarakat. Skill yang diasah melalui kegiatan ini di antaranya komunikasi, adaptasi, serta kerja sama tim.
5. Bekerja Paruh Waktu Selain mengembangkan skill di lingkungan kampus, kamu juga dapat bekerja paruh waktu atau part-time untuk mengasah kemampuan manajemen waktu. Di samping itu, kamu juga dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperluas relasi di luar lingkungan kampus. Namun, pastikan pekerjaan ini tidak mengganggu perkuliahan kalian, ya!
6. Magang Mengikuti kegiatan magang atau internship dapat menjadi bekalmu sebelum memasuki dunia profesional. Melalui kegiatan tersebut, hard skill dan soft skill kamu akan terasah. Kamu akan belajar secara langsung bagaimana cara berinteraksi dengan atasan atau klien, cara bernegoisasi yang baik, hingga terlibat langsung dalam pengerjaan project perusahaan.
7. Fokus Satu Skill yang Ingin Dikembangkan Menggeluti banyak skill memang sangat dianjurkan, namun akan lebih baik jika kamu fokus mengembangkan 1 skill yang paling dikuasai agar memiliki keunggulan dan ciri khas dibandingkan orang lain. Hal ini nantinya akan menjadi nilai plus yang dilihat oleh rekruiter ketika kamu melamar pekerjaan.
Nah, itu tadi beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengasah skill mahasiswa. Setelah mendapatkan informasi terkait tips jitu tadi, semoga kamu termotivasi untuk menerapkannya, ya! Kamu dapat pula mengunjungi laman Kampusinovatif.id untuk mengembangkan diri melalui berbagai pelatihan yang ditawarkan.
Penulis: Anisaa | Penyunting: Dwita