GAWAI MASUK KELAS - Guruinovatif.id

Diterbitkan 02 Sep 2023

GAWAI MASUK KELAS

Literasi digital merupakan satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai siswa pada zaman sekarang. Literasi digital yang diterapkan di Sekolah Dasar (SD) berhubungan erat dengan pengimplementasian dari pencanangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang sudah dijalankan pemerintah.Pentingnya anak

Dunia Pendidikan

Sutarya Aryaningsih, S.Pd

Kunjungi Profile
429x
Bagikan

GAWAI MASUK KELAS

Meningkatkan Literasi Digital Siswa Sekolah Dasar Dengan Program Gawai Masuk Kelas.

Literasi digital merupakan satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai siswa pada zaman sekarang. Literasi digital yang diterapkan di Sekolah Dasar (SD) berhubungan erat dengan pengimplementasian dari pencanangan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang sudah dijalankan pemerintah.

Pentingnya anak melek teknologi digital merupakan hal yang wajib diajarkan ke seluruh siswa. Tak terkecuali anak sekolah dasar. Jangan sampai anak-anak kita hanya sebagai user atau pengguna semata, sehingga sebagai pasar produk global semata.

Di dalam Modul Literasi Digital yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menuliskan bahwa literasi digital di Sekolah Dasar merupakan kecakapan menggunakan media digital dengan baik, benar, dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi pembelajaran, mencari solusi masalah, menyelesaikan tugas belajar, serta mengkomunikasikan berbagai kegiatan belajar dengan insan pembelajar lainnya.

Penerapan Literasi digital di sekolah dapat dimulai dengan cara membuat program Gawai Masuk Kelas. Program gawai masuk kelas ini mulai dilaksanakan di SD Negeri 003 Batu Aji Kota Batam, yang mana pembelajaran sudah berbasiskan gawai dan lebih ditekankan untuk siswa-siswi kelas V dan VI tentunya setelah berkoordinasi dengan orang tua siswa, komite sekolah dan paguyuban kelas. Tanpa paksaan mereka boleh membawa gawai pada hari yang telah ditentukan dan di bawah pengawasan wali kelas masing-masing.

Mereka akan bersama menelaah gambar-gambar dari website yang telah disusun rapi tentang perkembangan teknologi dari masa lalu hingga masa kini. Namun tidak hanya sebatas itu, segenap siswa menggunakan gawai mereka juga untuk mengakses aplikasi Rumah Belajar untuk mencari referensi lainnya yang mereka perlukan dalam pembelajaran di tema tersebut.

Selepas membaca secara seksama, dengan panduan guru kemudian mendiskusikan apa yang mereka baca dengan seksama. Latihan soal anak-anak pun menggunakan soal yang telah terdistribusi dengan memanfaatkan berbagai platform media pembelajaran.

Selain siswa telah terlatih secara mandiri menggunakan gawai mereka untuk pembelajaran, hal yang sama juga bisa digunakan untuk refleksi pembelajaran agar seluruh siswa dapat lebih memahami materi pembelajaran dimana pun mereka berada.

Refleksi pembelajaran biasa menggunakan beberapa aplikasi mulai dari Google Form hingga beberapa template lainnya. Pada bagian refleksi di setiap pembelajaran sering kali guru melewatkan fase ini. Padahal dengan mengetahui refleksi dari siswa, kita jadi mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa akan suatu pembelajaran. Lebih dari itu, guru juga bisa mengetahui bagaimana minat seorang siswa terhadap materi yang baru saja dilaluinya.

Strategi Literasi Digital

Prinsip literasi digital yang dibiasakan sejak dini khususnya di SD adalah, 1) Manajemen waktu. Pada bagian ini penting sekali dikelola, agar siswa tidak sampai pada tahap kecanduan dengan gawainya. 2) Pengawasan melekat. Segala jenis kegiatan siswa dengan gawainya harus bisa juga diketahui oleh guru dan orang tuanya. Hal ini untuk menghindari perundungan di dunia maya atau paparan hal negatif lainnya. 3) Terbiasa mengelola keamanan secara mandiri. Mampu mengamankan data pribadi siswa. 4) Empati Digital. Mengajarkan anak untuk bijak dengan gawainya.

Teknologi dimanapun selalu menghadirkan pisau bermata dua, bisa sangat bermanfaat jika digunakan dengan bijaksana. Namun, juga bisa sangat berbahaya jika disalahgunakan terutama di era digital ini. Karenanya kita sebagai guru harus juga bijak untuk menentukan pembelajaran seperti apa yang membutuhkan sentuhan teknologi digital serta pembelajaran seperti apa yang membutuhkan pendekatan sosial.

Faktanya anak-anak balita di rumah, di tengah kehidupan orang tuanya sudah akrab dengan gawai dan bermacam ragam permainan game. Akan berbahaya jika di sekolah dilarang dan akan lebih baik bila dibimbing untuk dipakai dalam pembelajaran.
Gawai pada dasarnya bukan hanya menjadi alat komunikasi, tetapi menjadi teknologi yang sudah seharusnya dipakai dalam melengkapi berhasilnya kegiatan belajar mengajar. Dengan harapan, anak-anak terbiasa menggunakan gawai lebih dominan untuk kegiatan atau hal-hal yang baik dan berguna bagi peningkatan kemampuan anak seiring perubahan dan kemajuan zaman.

#N


Penyunting: Putra

0

4

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN MENTAL GURU
2 min
10 Pantun Hari Pendidikan Nasional Penuh Makna!
2 min
Faktor yang Menyebabkan Rendahnya Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Matematika

Hariyana Hamid

Feb 06, 2024
3 min
Menjadi Guru Muda di Abad ke-21: Pendekatan Kreatif dan Inovatif dalam Pembelajaran SD

Ajeng Sekarsari

Oct 07, 2024
6 min
Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia: Transformasi Menuju Pendidikan yang Lebih Berkualitas
6 min
Keluarga dan Sekolah sebagai basis Penguatan Literasi Digital yang Utama

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar