Pentingnya Pengelolaan Kesehatan Mental Guru melalui 4S dalam Meraih Generasi Emas - Guruinovatif.id

Diterbitkan 11 Des 2023

Pentingnya Pengelolaan Kesehatan Mental Guru melalui 4S dalam Meraih Generasi Emas

Guru memiliki peran penting dalam transformasi pendidikan. Tuntutan pekerjaan dan administrasi yang tinggi menyebabkan tingginya tingkat stress guru. Sehingga, perlu pengelolaan kesehatan mental guru melalui 4S (Syukur, Saras, Srawung, Semeleh) dalam meraih Generasi Emas tahun 2045.

Seputar Guru

Nickita Kiki Praditya, S.Pd

Kunjungi Profile
943x
Bagikan

Guru memiliki peran penting dalam transformasi pendidikan. Menurut filosofi Ki Hajar Dewantara guru memiliki peran mendampingi dan menjadi fasilitator bagi siswa agar mampu menebalkan garis samar-samar kodrat yang sudah dimiliki. Garis samar-samar tersebut berupa bakat dan minat yang telah dimiliki siswa. Bakat dan minat tersebut digali potensinya dan dikembangkan oleh guru. Guru juga harus mampu bertransformasi menyambut perubahan paradigma pendidikan yang dinamis sesuai kodrat zaman. 

Pada era revolusi industry 4.0 dan society 5.0 guru dituntut terampil dalam penggunaan teknologi dalam pembelajaran bagi generasi z. Kita jadi sadar betapa pentingnya peran dan tanggungjawab guru pada negara ini. Bahkan guru tidak dapat digantikan oleh AI (Artificial Intelligence). Bayangkan jika banyak guru di negara ini yang sakit tidak mampu mengelola kesehatan dengan baik. Proses pembelajaran di kelas menjadi kurang efektif. Hal itu tentu berdampak pada tidak tercapainya tujuan pendidikan nasional untuk mempersiapkan “Generasi Emas pada tahun 2045. Dikutip dari laman https://perpustakaan.bappenas.go.id disampaikan bahwa salah satu pilar Generasi Emas tahun 2045 adalah pembangunan manusia serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga,  menyongsong visi tersebut guru harus memiliki kesehatan diri yang baik. Kesehatan diri guru berupa kesehatan fisik maupun kesehatan mental.

“Menurut sebuah lembaga riset internasional, ini yang saya baca di Rand Corporation tahun 2022. Saya kaget juga setelah membaca bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain,” kata Jokowi saat menghadiri acara peringatan ulang tahun ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Kelapa Gading, Jakarta (dikutip melalui laman https://amp.kompas.com/nasional/read). Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi kesehatan mental guru saat ini sedang tidak baik. Tuntutan pekerjaan dan administrasi yang tinggi serta kondisi permasalahan internal keluarga juga menjadi penyebab tingginya tingkat stress guru. Tingginya kasus perundungan dan kriminalitas di lingkungan satuan pendidikan menjadi bukti bahwa pentingnya menjaga kesehatan mental. Sehingga, guru perlu dalam mengelola kesehatan mental. Berikut tips 4S (Syukur, Saras, Srawung dan Semeleh) dalam pengelolaan kesehatan mental bagi guru :

  1. Syukur (bersyukur)

Kunci pertama dalam pengelolaan kesehatan mental yaitu bersyukur dengan nikmat yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Caranya dapat meningkatkan ibadah, rajin berdoa dan berserah diri hanya pada Allah SWT.

2. Saras (sehat)

Guru harus menjaga pola hidup sehat dengan cara  mengkonsumsi makanan bergizi, makan teratur, tidur yang cukup, rajin berolahraga dan aktif dalam aktifitas fisik.

3. Srawung (berinteraksi)

Guru memilih circle yang positif dan menghindari lingkungan toxic. Guru dapat meningkatkan 'srawung' melalui kegiatan positif baik secara luring atau daring. Saat ini banyak komunitas belajar atau plat form belajar bagi guru untuk berinteraksi dengan rekan sejawat dalam satu frekuensi yang saling support. Selain dapat saling sharing guru juga dapat meningkatkan kompetensinya. Contohnya mengikuti komunitas belajar (kombel) pada satuan pendidikan, aktif dalam seminar atau webinar, mengakses Platform milik pemerintah), mengakses guruinovatif.id, KKG dan lain-lain.

4. Semeleh (tenang/pasrah)

Guru memiliki pola pikir yang tenang. Hal itu dapat dilakukan dengan cara percaya pada diri sendiri, memiliki kesadaran penuh untuk semangat berproses, tidak memikirkan hal diluar kendali kita, membuat daftar tujuan yang realistis dan manajemen waktu antara pekerjaan sekolah dengan pekerjaan rumah. Selain itu, berikan tubuh ini atas haknya dengan cara bersantai sejenak, membeli makanan kesukaan, pergi ke tempat inspiratif dan berlibur.

Demikian tips 4S dalam pengelolaan kesehatan mental guru. Apabila tips tersebut dapat diaplikasikan oleh semua guru di Indonesia maka akan terciptanya generasi emas yang optimal. Guru yang sehat baik mental dan fisik tentu akan berdampak pada pembelajaran yang berkualitas dan berinteraktif. Hal itu tentu akan terciptanya siswa hebat dan siap meraih “Generasi Emas pada tahun 2045” yang berkompeten.


Penyunting: Putra

24

0

Komentar (24)

Eko Sutrimo, S.Pd.,Gr

Dec 13, 2023

Mantap banget Bu..hasil artikelnya. Sukse selalu Bu Nicki.. 👍👍👍

Nickita Kiki Praditya, S.Pd

Dec 13, 2023

Aamiin... Terimakasih Pak Eko... Siap laksanakan di Aceh ya Pak...

Balas

Cahyo Kuncoro

Dec 13, 2023

Sukses selalu!

Nickita Kiki Praditya, S.Pd

Dec 13, 2023

Aamiin... Aamiin... Aamiin YRA

Balas

dwi riani

Dec 13, 2023

Top BGT sukses selalu nok

Cahyo Kuncoro

Dec 13, 2023

🇮🇩

Balas

Nickita Kiki Praditya, S.Pd

Dec 13, 2023

Makasih 💕💕🥰

Balas

Lihat Komentar Lainnya

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Guru Bukan Robot, Punya Rasa Punya Hati
GI Academy #29 | Menuju Kualitas Pembelajaran Unggul: Strategi Efektif E-Kinerja dan Aksi Nyata di PMM
2 min
Pentingnya Menguasai Kemampuan Literasi Digital Bagi Guru
Jadilah Guru yang Kreatif dan Inovatif

Rita Rofiana S.Pd

Jul 28, 2022
1 min
Pentingnya Pengembangan Kompetensi Guru melalui Studi Banding
4 min
GURU YANG BAHAGIA ADALAH DASAR DARI MURID YANG MERDEKA
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar