Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus didapatkan oleh siswa di jenjang pendidikan menengah. Selain itu, globalisasi sekarang ini menuntut siswa untuk bisa menguasai bahasa Inggris sebagai alat komunikasi yang menghubungkan semua bahasa di dunia ini. Oleh sebab itu, tujuan utama pembelajaran bahasa Inggris di jenjang pendidikan menengah merupakan kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum adalah agar siswa mampu mengimplementasikan penggunaan bahasa Inggris dalam konteks komunikasi baik interpersonal maupun transaksional meliputi keterampilan yaitu membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis.
Namun pada kenyataannya, dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas, siswa hanya mengikuti kegiatan pembelajaran secara pasif dan sekedar mendengarkan penjelasan dari guru, mengerjakan LKPD, dan kalaupun terdapat tugas untuk mengkomunikasikan pekerjaan mereka secara verbal, kecenderungan untuk terpaku pada membaca teks masih sangat besar, tanpa adanya improvisasi dan keinginan untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan secara spontan.
Menjawab tantangan tersebut, penulis mencoba melakukan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang berbasis minat dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris dalam materi Procedure Text untuk kelas XII, melalui berbagai rangkaian langkah sebagai berikut:
Yang pertama adalah mengajak siswa berbicara secara personal tentang hal apa yang sekiranya bisa meningkatkan antusiasme mereka terhadap bahasa Inggris. Siswa memberikan beberapa masukan seperti level kebahasaan yang diturunkan, sampai topik yang sekiranya menarik untuk kalangan mereka. Penulis memutuskan untuk mengambil masukan kedua yaitu dengan memvariasikan topik bahasan yang sesuai dengan ketertarikan siswa dan merancang strategi pembelajaran berdiferensiasi dengan menekankan pada diferensiasi konten dan produk yang mendasar pada aspek minat.
Selain itu, penulis juga menyediakan menu pembelajaran berupa pilihan topik untuk didiskusikan dalam kelompok-kelompok siswa pada sata kegiatan pembelajaran materi Procedure Text. Siswa bekerja dalam kelompok yang sesuai dengan pilihan topik yang mereka sukai untuk menyusun teks prosedur hingga akhirnya siswa juga diberikan kebebasan untuk mengkomunikasikan hasil diskusinya dalam bentuk diseminasi yang mereka minati.
Dampak dari penerapan pembelajaran berdiferensiasi tersebut adalah meningkatkan motivasi siswa untuk ebrbicara dalam bahasa Inggris yaitu dengan mengkomunikasikan hasil diskusi dari topik yang mereka minati. Sebagai langkah refleksi, guru mengajak siswa untuk melakukan kegiatan brainstorming bersama siswa di akhir sesi, dengan bertanya jawab terkait apa yang sudah mereka lakukan, apa hal baru yang mereka dapat, perasaan mereka selama kegiatan, dan simpulan atau pembelajaran yang mereka dapat dari kegiatan tersebut.
Dari jawaban siswa, didapat kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi berbasis minat tersebut cukup efektif untuk dilakukan karena siswa cukup antusias menyampaikan topik yang mereka pilih sendiri, dan tidak hanya menggunakan satu teks dari guru.
Faktor keberhasilan dari aksi penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini adalah adanya pemetaan awal tentang minat siswa sehingga guru bisa menyediakan menu pembelajaran yang mencakup beberapa topik yang digemari siswa sehingga menumbuhkan motivasi intrinsic siswa dan mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka sendiri. Selain itu, rubrik penilaian yang menggunakan kriteria yang lengkap juga merupakan hal krusial dikarenakan siswa akan menggunakan teks yang beragam dalam kegiatan. Kriteria yang minim tidak akan bisa mengukur semua performa.
Pada akhirnya, pembelajaran yang didapat oleh penulis secara pribadi sebagai seorang guru dari proses ini adalah bahwa mengakomodasi kebutuhan siswa yang beragam tidak berarti membutuhkan durasi waktu yang lebih panjang atau merepotkan. Namun pemenuhan kebetuhuna tersebut jika dilakukan dengan strategi yang matang justru akan memudahkan dan meringankan tugas guru karena tujuan pembelajaran akan mudah dicapai. Selain itu, menumbuhkan motivasi intrinsic siswa untuk belajar merupakan hal paling mendasar yang harus dilakukan oleh guru sebelum beranjak ke target-target pembelajaran yang lain, karena tanpa keinginan untuk belajar, siswa tidak akan bisa mendapatkan hal belajarnya secara maksimal.
Penyunting: Putra