Perkembangan era society 5.0 tentu akan memberikan impact pada perkembangan dunia pendidikan. Semenjak terjadinya musibah covid 19 yang menyerang seluruh sektor termasuk pendidikan telah memberikan dampak yang cukup besar, seperti hasil asesmen literasi dan numerasi pada PISA yang rendah menjadi salah satu ujung tombak munculnya Kurikulum Merdeka. Praktisi pendidikan khususunya, sudah familiar dengan transformasi pendidikan yang mendorong pemanfaatan platform digital secara optimal untuk mendukung lingkungan belajar yang nyaman dan inklusi. Proses belajar yang semula berpusat pada Guru, kemudian bertransformasi menjadi kolaborasi antara Guru dengan Siswa. Semakin berkembangnya platform-platform digital yang mendukung proses pembelajaran serta akun belajar yang memudahkan Guru dan Siswa dalam mengakses media belajar yang free (bebas biaya) dan memiliki kapasitas yang lebih besar (contoh: google drive ) sehingga diharapkan dapat mendukung proses pembelajaran berbasis digital. Membentuk Siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dan kreatif tidak akan terjadi apabila pendidik tidak mengubah paradigma lama untuk berprogres pada pembelajaran yang inovatif. Oleh karena itu, proses pembelajaran yang menitikberatkan pada kolaborasi akan mendorong tercapaianya perubahan yang lebih baik dalam menjawab tantangan era society 5.0.
Platform Digital Sebagai Sarana Edukatif Merdeka Belajar yang Mendorong Implementasi P5
Implementasi kurikulum merdeka identik dengan Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila merupakan sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan untuk diraih oleh peserta didik, yang didasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Pada Profil Pelajar Pancasila terdapat 6 dimensi; Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berkebhinekaan global, Mandiri, Bergotong-royong, Bernalar Kritis dan kreatif. Profil Pelajar Pancasila dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap pelajar melalui; budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Pada kegiatan kokurikuler yakni berupa penguatan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang terintegerasi dalam pembelajaran. Maka dari itu, platform digital merupakan sarana yang tepat dalam mengedukasi Siswa mengenai topik pembelajaran dan sebagai media yang mendukung pembuatan projek penguatan profil pelajar pancasila (P5), sesuai dengan karakteristik era Gen Z yang tidak dapat lepas dari dunia digital. Guru sebagai pendidik juga dituntut memiliki 2 kompetensi dalam pemanfaatan TIK yang berkaitan dengan: 1) kompetensi pedagogik, yaitu memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran; dan 2) kompetensi profesional, yaitu memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.
Photo: Dokumen pribadi. Pemanfatan media digital prezi sebagai sarana pemberian materi kepada Siswa Platform digital mengemas desain pembelajaran dengan menarik, sehingga memotivasi Siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis,membangun paradigma berpikir yang diveregen,kolaboratif dan kreatif yang dimanifestasikan dalam bentuk karya/produk secara berkelompok. Melalui Pembelajaran berbasis digital, mendukung terwujudnya proses belajar yang bertumpu pada kolaborasi antara Guru dan Siswa yang menciptakan lingkungan belajar kondusif. Guru sebagai fasilitator, membimbing diskusi dan pembuatan produk sebagai tugas akhir. Siswa diberi kebebasan dengan cara merdeka bertanggung jawab untuk menggali berbagai sumber sesuai topik melalui gawai, berkolaborasi dalam pembelajaran berdiferensiasi, serta menuangkan kreativitas pada saat mendesain produk dengan memanfaatkan platform digital yang dikuasai dan menjadi trend remaja saat ini. Hal ini juga tidak hanya berdampak positif pada proses pembelajaran berbasis digital. Guru juga diberi wadah untuk meningkatkan kompetensi digital untuk mengembangkan kreativitas dan kemampuan dalam pemanfaatan platform digital sebagai upaya pengembangan yang terus-menerus untuk mewujudkan aktualisasi menuju Guru yang Inovatif.
Photo : Dokumen Pribadi. (Contoh: produk kampanye anti perundungan dengan memanfaatkan media Canva) Pembuatan Produk berbasis Digital sebagai Implementasi P5
Perkembangan berbagai jenis platform digital menjadi kekuatan dalam proses belajar yang inovatif dan mendorong Siswa dalam mengejawantahkan kreativitas berpikir. Di era digitalisasi ini, platform digital seperti canva, google meet, youtube, tiktok, video editor, instagram , dan lainnya tentu tidak terlepas dari kehidupan Gen Z saat ini. Kemudahan aksesibilitas dan cepatnya mobilitas belajar Siswa dalam penggunaan platform digital menjadi wajah arah minat belajar saat ini. Oleh karena itu, implementasi P5 dapat secara optimal membantu tercapainya pembelajaran secara mandiri dan berpusat pada Siswa dalam mewujudkan profil pelajar pancasila, apabila dikemas dengan bantuan media platform digital . Siswa diberi kesempatan dan kebebasan untuk berkontibusi dalam memberikan impact berupa karya-karya atau produk yang dibuat melalui media yang beragam dan luas.
Photo: Dokumen Pribadi (pemanfaatan google sites sebagai sarana literasi digital yang menarik) (https://sites.google.com/guru.sma.belajar.id/penabk-smanska/home) Contohnya: mendesain dan membuat produk kampanye terhadap isu-isu pendidikan. Selama ini pemanfaatan platform digital cenderung pada pembuatan konten-konten hiburan. Namun, dengan diintegrasikannya dalam proses belajar, Siswa dapat diberi pembiasaan untuk menebar manfaat melalui platform digital sebagai sarana edukasi dan diseminasi hasil pembelajaran yang menarik. Tidak hanya berimpact pada Siswa, Guru sebagai fasilitator dituntut untuk kreatif dan inovatif agar proses belajar terjadi dua arah, sehingga meningkatkan partisipasi Siswa dalam belajar. Sebagai Guru yang terus mengikuti arah perkembangan dunia pendidikan, maka harus memiliki kompetensi yang menjawab tantangan di era society 5.0 . Salah satunya, mewujudkan lingkungan belajar yang nyaman dan inklusi dengan mengakomodir pembelajaran berdiferensiasi yang mencakup gaya belajar, kesiapan belajar, minat dan potensi Siswa. Beberapa diantaranya, dapat dikemas melalui pemberian materi literasi digital yang menarik agar Siswa dapat termotivasi untuk mengkonstruk pengetahuan secara mandiri. Beberapa platform yang dapat dimanfaatkan seperti google sites , media audio visual, kahoot, mentimeter, wordwall ataupun quizizz dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan.
Photo: Youtube SMAN 1 Sukagumiwang. Contoh: pemanfaatan media video editor dan youtube sebagai kampanye kekerasan seksual Contoh produk kampanye Siswa melalui platform video editor yang diupload di media youtube:
https://www.youtube.com/watch?v=G-Xnpuqi8jM&t=26s (kampanye anti kekerasan seksual)
https://www.youtube.com/watch?v=SXdz9-Pe8NY&t=99s (kampanye penolakan intoleransi)
https://www.youtube.com/watch?v=e_Sumav7K9c&t=37s (kampanye anti perundungan)
Dampak Pemanfaatan Platform Digital
Untuk Siswa:
Interaksi dalam proses pembelajaran terjadi dua arah Meningkatkan Motivasi Belajar Memberi kebebasan Siswa dalam mengembangkan mandiri belajar yang bertanggung jawab Mengembangkan critical thinking dalam suatu masalah Mengembangkan kreativitas Siswa Meningkatkan partisipasi Siswa dan kemampuan Siswa dalam berkolaborasi Mengembangkan kemampuan Siswa dalam pemanfaatan platform digital dan media sosial dengan bijak Mendorong Siswa memanfaatkan platform dan media sosial sebagai sarana edukasi dan menebar manfaat yang positif Memberikan bekal kepada Siswa dalam menghadapi tantangan era society 5.0 Untuk Guru:
Meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan platform digital Mengembangkan diri dalam mengelaborasi terciptanya lingkungan belajar yang nyaman dan inklusi Meningkatkan kemampuan dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis digital Mendorong inovasi dalam desain pembelajaran Membuat objek belajar menjadi semakin nyata Memudahkan penyampaian materi pembelajaran yang rumit Memudahkan dalam mengolah, menilai dan menyimpan hasil pembelajaran
Sumber:
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/implementasi-digitalisasi-sekolah-melalui-akun-belajarid
https://drive.google.com/file/d/1CFRuL28V8R8WVTrF2hX33djIEauRhVzg/view
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/mencapai-tujuan-pendidikan-melalui-transformasi-digitalisasi-sekolah
https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/14145044257945-Pengertian-Profil-Pelajar-Pancasila
https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/en-us/articles/14154290859801-Penerapan-Profil-Pelajar-Pancasila-di-Lingkungan-Sekolah
https://ditpsd.kemdikbud.go.id/artikel/detail/digitalisasi-pendidikan-era-merdeka-belajar-melalui-pemanfaatan-tik-di-sekolah
#GuruInovatif, #LombaArtikelS4, #ArtikelGI, dan #LombaGI #Guruinovatif #LombaArtikel #MenjadiLebihInovatif
Penyunting: Putra