Pahlawan Tanpa Suara: Pentingnya Kesehatan Mental di Kalangan Guru - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 28 Nov 2023

Pahlawan Tanpa Suara: Pentingnya Kesehatan Mental di Kalangan Guru

Artikel ini membahas peran guru sebagai "Pahlawan Tanpa Suara" yang sering diabaikan dan menyelidiki pentingnya kesehatan mental guru dalam konteks pembelajaran berkualitas. Dengan pendekatan ilmiah, artikel menguraikan alasan di balik gelar tersebut, menyoroti dampak langsung kesehatan mental guru

Seputar Guru

ANITA PARDEDE

Kunjungi Profile
328x
Bagikan

Oleh : Anita Jojor

“Pahlawan Tanpa Suara, para guru membentuk masa depan tanpa mengharapkan sorotan, namun perlu kita pahami, kesehatan mental mereka adalah cahaya yang menyinari setiap jejak langkah siswa menuju kecerdasan dan karakter yang kokoh.”

Guru, sebagai garda terdepan dalam membentuk karakter dan intelektualitas generasi, sering dihormati sebagai pahlawan tanpa suara. Namun, di balik pengabdian mereka, kesehatan mental guru sering terabaikan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengapa guru dianggap sebagai pahlawan tanpa suara, menggali pentingnya kesehatan mental guru dalam konteks pembelajaran berkualitas, dan merinci strategi ilmiah yang dapat diterapkan oleh guru untuk menjaga kesehatan mental mereka.

Alasan mengapa guru di sebut sebagai pahlawan tanpa suara

Guru dianggap sebagai pahlawan tanpa suara karena mereka bekerja di latar belakang, mencetak arsitektur karakter tanpa mencari pengakuan berlebihan. Sebagai mentor, mereka membentuk jiwa-jiwa muda tanpa mengharapkan pujian. Pahlawan tanpa suara tidak selalu terlihat di layar depan, tetapi karyanya terukir di dalam hati setiap siswa yang mereka pandu.

Guru juga menghadapi banyak tantangan, sering kali tanpa mendapatkan penghargaan yang setimpal. Mereka bekerja keras di luar jam kerja, memenuhi kebutuhan pendidikan yang terus berkembang, dan berhadapan dengan harapan yang sering kali tak realistis dari masyarakat. Dalam perjuangan mereka, mereka tetap rendah hati, menjadi pendorong utama di balik kesuksesan siswa.

Pentingnya kesehatan mental di kalangan guru untuk mewujudkan pembelajaran berkualitas

Kesehatan mental guru adalah fondasi dari pembelajaran berkualitas. Guru yang sehat secara mental mampu menciptakan lingkungan kelas yang positif, mendukung siswa secara emosional, dan memberikan inspirasi kepada mereka. Ketika seorang guru menghadapi stres atau kelelahan mental, dampaknya dapat dirasakan dalam interaksi kelas, menghambat kemampuan mereka untuk mengajar dengan efektif.

Kesehatan mental guru juga memengaruhi kualitas interaksi interpersonal mereka dengan siswa dan rekan sejawat. Seorang guru yang merasa terbebani secara mental mungkin sulit menjalin hubungan yang positif dengan siswa atau berkolaborasi dengan rekan kerja. Oleh karena itu, memprioritaskan kesehatan mental guru adalah langkah penting untuk memastikan pembelajaran yang mendalam dan berkesan.

Strategi yang bisa dilakukan oleh guru untuk menjaga kesehatan mental dalam proses Pembelajaran

  1. Praktik Self-Care Rutin, Mendorong guru untuk menyisihkan waktu untuk diri sendiri, meresapi hobi, dan melepaskan diri dari beban pekerjaan.
  2. Pembinaan dan Pendampingan, Mendukung pembinaan dan program pendampingan antar guru untuk menciptakan ruang aman bagi mereka untuk berbicara tentang tantangan dan beban yang mereka hadapi.
  3. Pelatihan Manajemen Stres, Menyelenggarakan pelatihan manajemen stres secara rutin untuk memberikan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi tekanan pekerjaan.
  4. Mendorong Budaya Kerja yang Mendukung, Mengedepankan budaya kerja yang memprioritaskan kesehatan mental, di mana guru merasa didukung oleh rekan-rekan mereka dan lingkungan sekolah.
  5. Akses ke Sumber Daya Kesehatan Mental, Memastikan guru memiliki akses yang mudah ke sumber daya kesehatan mental, seperti konselor atau program kesehatan mental di sekolah.

Dengan menjadikan kesehatan mental sebagai prioritas, guru dapat terus menjadi pahlawan tanpa suara yang tak henti memberikan cahaya dan inspirasi kepada generasi mendatang. Kesehatan mental guru bukan hanya tanggung jawab pribadi mereka, tetapi juga investasi dalam masa depan pendidikan yang berkelanjutan dan bermakna.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Dewantara, K. H. (1930). Membina Bangsa: Memilih dan Menilai. Yogyakarta: Taman Siswa.
  2. Ingersoll, R. M., & Strong, M. (2011). The impact of induction and mentoring programs for beginning teachers: A critical review of the research. Review of Educational Research, 81(2), 201-233.
  3. Maslach, C., Schaufeli, W. B., & Leiter, M. P. (2001). Job burnout. Annual Review of Psychology, 52(1), 397-422.
  4. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. (2019). Taking action against clinician burnout: A systems approach to professional well-being. National Academies Press.
  5. Roeser, R. W., Skinner, E., Beers, J., & Jennings, P. A. (2012). Mindfulness training and teachers' professional development: An emerging area of research and practice. Child Development Perspectives, 6(2), 167-173.

Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

GI Academy #27 | Persiapan ANBK: Kunci Sukses Tingkatkan Rapor Pendidikan
3 min
Jangan Lupakan 4 Kompetensi Guru Ini !
2 min
Tetap Waras Agar Kelas Tidak Chaos
2 min
POSITIVE THINKING: PENTINGKAH UNTUK GURU?
KESEHATAN PSIKIS GURU

Eka Setiawati

Dec 01, 2023
1 min
Jaga Kesehatan Mental Guru dengan BAHAGIA

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB