Model Penguatan Literasi Digital: Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual Bagi Guru Dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Swasta Imelda Medan - Guruinovatif.id

Diterbitkan 14 Agu 2023

Model Penguatan Literasi Digital: Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual Bagi Guru Dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Swasta Imelda Medan

Sumber Sejarah Audio-Visual adalah semua bahan yang menggabungkan audio dan video yang berfungsi untuk mengetahui, menganalisis, atau mengajarkan fakta sejarah.

Metode Mengajar

MUHAMMAD ALAMSYAH

Kunjungi Profile
1763x
Bagikan

Model Penguatan Literasi Digital: Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual Bagi Guru Dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Swasta Imelda Medan

Muhammad Alamsyah

Guru Bidang Studi Sejarah SMA Swasta Imelda Medan 

e-mail: muhammadalamsyah12@guru.sma.belajar.id

Sejarah merupakan Ilmu Pengetahuan yang mempelajari peristiwa-peristiwa masa lalu yang berkaitan dengan aktivitas manusia. Untuk mengetahui dan memahami peristiwa-peristiwa sejarah, kita membutuhkan sumber sejarah. Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang mengandung informasi tentang peristiwa sejarah. Sumber sejarah dapat berupa tulisan, lisan, atau benda. Sumber Sejarah Audio-Visual adalah semua bahan yang menggabungkan audio dan video yang berfungsi untuk mengetahui, menganalisis, atau mengajarkan fakta sejarah. Yang utama adalah film dokumenter, rekaman dan film. Model Penguatan Literasi Digital melalui Pemanfaatan Audio-Visual Bagi Guru Dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Swasta Imelda Medan. Literasi Digital itu sendiri; kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, menggunakan, berbagi, dan menciptakan informasi dengan menggunakan teknologi digital secara efektif dan aman. 

Penerapan Literasi Digital bagi guru dan Peserta Didik sangat penting. Mengingat masyarakat saat ini telah memasuki era informasi yang mengandalkan teknologi informasi dalam segala bidang kehidupan. Tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Penerapan Literasi Digital dapat melalui berbagai platform media digital, salah satunya Sumber Sejarah Audio-Visual. Penggunaan Sumber Sejarah Audio-Visual ini begitu penting dalam mendukung pengembangan kompetensi Literasi Digital di era teknologi informasi yang semakin maju. Sumber Sejarah Audio-Visual dapat menjadi wadah yang tepat untuk mengimplementasikan penerapan Literasi Digital pada Pembelajaran Sejarah di SMA Swasta Imelda Medan.

Mengenal Sumber Sejarah Audio-Visual

Fotografi

Meskipun mungkin tampak bahwa foto sederhana tidak menawarkan banyak informasi, jika Anda memiliki pelatihan yang tepat akan berfungsi untuk menarik kesimpulan menarik tentang waktu pengambilan foto.

Potret kelompok sederhana mengungkapkan cara berpakaian atau kelas sosial yang berbeda yang ada pada waktu tertentu. Informasi ini telah berlipat ganda sejak munculnya foto jurnalistik, yang didedikasikan untuk menggambarkan peristiwa tersebut. Misalnya, foto-foto perang seperti di Vietnam akan memberikan data yang relevan tentang jenis senjata yang digunakan atau daerah mana yang sedang diserang.

Sumber fotografis adalah sumber benda yang berbentuk gambar-gambar dua dimensi yang dibuat oleh manusia dengan menggunakan kamera atau alat rekam gambar lainnya. Sumber fotografis biasanya berisi tentang seni fotografi atau dokumentasi yang menggambarkan peristiwa sejarah. Contok sumber fotografis adalah Foto. Foto merupakan gambar dua dimensi yang dibuat oleh manusia dengan menggunakan kamera analog atau digital yang merekam cahaya pada media film atau digital. Foto biasanya berisi tentang seni fotografi atau dokumentasi yang menggambarkan peristiwa sejarah. Contoh foto adalah Foto Bung Karno dan Bung Hatta di depan Bendera Merah Putih pada 17 Agustus 1945.

Rekaman film

Ini bukan film fiksi, tetapi rekaman yang dibuat untuk membuat arsip sejarah atau mencerminkan peristiwa penting.Misalnya, selama Perang Dunia Kedua, sangat umum bagi beberapa juru kamera untuk menemani para prajurit dan merekam bagian dari peristiwa tersebut.

Bahan ini digunakan sebagai propaganda. Namun, adalah mungkin untuk memperoleh sejumlah besar informasi dari gambar yang diambil di jalan-jalan Nazi Jerman setelah penyerahan, atau mereka yang menangkap pasukan memasuki kamp konsentrasi.

Dokumenter

Film dokumenter adalah salah satu genre yang paling disukai untuk digunakan sebagai sumber sejarah. Mereka dapat dibagi menjadi dua jenis: frame pertama dokumenter diproduksi sebagai refleksi dari peristiwa sejarah.

Ini adalah karya yang dilakukan tidak lama setelah atau selama tindakan yang ditentukan. Meskipun tindakan propaganda harus diabaikan, bagian dari informasi dapat digunakan. Contohnya adalah film dokumenter dari Leni Riefenstahl Jerman. Refleksinya tentang Nazi Jerman adalah sumber yang bagus untuk memahami apa yang terjadi pada waktu itu.

Jenis film dokumenter kedua termasuk yang dibuat sebagai rekonstruksi cerita. Mereka sangat berguna dalam pengajaran karena, terlepas dari gambar, mereka menawarkan kontekstualisasi dan penjelasan fakta.

Film

Video: merupakan gambar-gambar dua dimensi yang dibuat oleh manusia dengan menggunakan kamera video atau alat rekam video lainnya yang merekam gerak dan suara pada media pita atau digital. Video biasanya berisi tentang seni videografi atau dokumentasi yang menggambarkan peristiwa sejarah. Contoh video adalah Video Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Film: merupakan gambar-gambar dua dimensi yang dibuat oleh manusia dengan menggunakan kamera film atau alat rekam film lainnya yang merekam gerak dan suara pada media seluloid atau digital. Film biasanya berisi tentang seni sinematografi atau penggambaran dramatis atau dokumenter yang menggambarkan peristiwa sejarah. Contoh film adalah Film “Soekarno” yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo pada tahun 2013.

Bahkan film fiksi bermanfaat untuk digunakan sebagai sumber sejarah. Ada film-film seperti Kelahiran suatu bangsa, disutradarai oleh D. W. Griffith pada tahun 1915, yang dengan sempurna mencerminkan tindakan rasis Ku Klux Klan di Amerika Serikat.

Bioskop adalah cara yang baik untuk membuat Peserta Didik merasa tertarik dengan cerita tersebut. Jika film ini bagus dan memiliki basis dokumenter yang solid, Anda dapat mengetahui waktu pembuatannya.

Kelebihan Film

  1. Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.
  2. Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.
  3. Penggambarannya bersifat 3 dimensional.
  4. Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam bentuk ekspresi murni.
  5. Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.
  6. Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang diperagakan.
  7. Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.

 

Kekurangan-kekurangan film

  1. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.
  2. Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar terlalu cepat.
  3. Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali secara keseluruhan.
  4. Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.

Kelebihan video

  1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya.
  2. Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli atau spesialis.
  3. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.
  4. Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi komentar yang akan didengar.
  5. Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan gambar tersebut jika diperlukan.

Kekurangan video

  1. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.
  2. Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
  3. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna.
  4. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

Model Penguatan Literasi Digital Melalui Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual dalam Pembelajaran Sejarah

Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual dalam proses pembelajaran bisa mengasah kemampuan literasi digital Peserta Didik. Peserta Didik akan terlatih untuk melihat, mengamati, mengidentifikasi, mengumpulkan informasi, mengemukakan pendapat dan mendiskusikan berbagai sumber belajar yang didapatkan secara oofline maupun online.

Saat mengakses Sumber Sejarah Audio-Visual Peserta Didik akan menggunakan kemampuan use skill nya. Use skill ini adalah kemampuan mengakses dan menggunakan media digital. Use skill ini terdiri dari tiga kriteria, yaitu kemampuan menggunakan media secara standar (rendah), kemampuan aktif dalam menggunakan media, hingga kemampuan yang tinggi dalam menggunakan dan memanfaatkan media digital. Indikator use skill ini terdiri dari kemampuan menggunakan laptop/komputer, kepemilikan akun media sosial, download dan upload dokumen, menggunakan e-mail serta mengakses website.

Selain­melatih use skill, penggunaan Sumber Sejarah Audio-Visual ini juga mengasah critical thinking Peserta Didik. Melalui critical thinking ini, Peserta Didik akan lebih mudah mencari sumber informasi yang sahih di internet. Akan mudah memilih dan memilah informasi yang ada. Sehingga tidak terjerat dalam jebakan hoaks.

Peran Guru dan Peserta Didik pada Keberlangsungan Model Penguatan Literasi Digital dalam Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual

Guru dan Peserta Didik harus bisa melakukan pengembangan Kegiatan Pembelajaran hingga memastikan tercapainya Tujuan Pembelajaran. Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual ini juga mengasah kemampuan berkomunikasi. Peserta Didik akan lebih mudah berkomunikasi dengan memanfaatkan media platform e-learning yang bersifat interaktif. Bisa terhubung dengan banyak orang, yang pada akhirnya bisa memperkaya pengetahuan Peserta Didik. Tak menutup kemungkinan Peserta Didik bisa saling berkolaborasi. Kemampuan kolaborasi ini juga sangat penting saat ini. Kolaborasi membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

Kegiatan Pembelajaran yang berkembang di era digital seperti ini, sangat membutuhkan kecakapan literasi digital para Peserta Didik. Melalui kecakapan literasi digital ini, Peserta Didik bisa mengakses Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual yang mendukung proses belajarnya. Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual dalam proses pembelajaran bisa menjadi cara menguatkan literasi digital Peserta Didik. Peserta Didik akan memiliki keterampilan menggunakan dan mengakses media, memilih dan memilah informasi, berkomunikasi dengan baik dan menjalin kolaborasi.

Demikian artikel tentang bagaimana model penguatan literasi digital melalui Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual. Semoga artikel ini bisa membantu Saya sebagai Guru bidang studi Sejarah dan Peserta Didik di SMA Swasta Imelda Medan pada khususnya dan Guru bidang studi Sejarah beserta Peserta Didik lainya pada umumnya dalam melakukan upaya penguatan literasi digital melalui Pemanfaatan Sumber Sejarah Audio-Visual.

 

Referensi

Apa Sumber Sejarah Audiovisual. https://id.thpanorama.com/articles/historia/qu-son-las-fuentes-audiovisuales-de-la-historia.html

Bresciano, Juan Andrés. Sumber audio-visual historis dan deposit telematika. Dipulihkan dari dehesa.unex.es

Jenis-Jenis Sumber Sejarah Berdasarkan Sifat & Bentuknya | Sejarah …. https://www.ruangguru.com/blog/jenis-jenis-sumber-sejarah.

Kelebihan dan Kekurangan Media Visual, Audio, AudioVisual, Realia, Multimedia. http://sakinahunpak.blogspot.com/2013/07/a_9.html

Lis BD Network. Definisi Bahan Audio Visual. Diperoleh dari lisbdnet.com

Martínez-Salanova, Enrique. Leni Riefenstahl. Diperoleh dari uhu.es

Penerbit Encyclopædia Britannica. Pendidikan audiovisual. (20 Juli 1998). Diperoleh dari britannica.com

Randall G. Felton, Rodney F. Allen. Menggunakan Materi Visual sebagai Sumber Sejarah. Diperoleh dari alaskool.org

Sumber Sejarah: Pengertian dan Contohnya – Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/25/080000669/sumber-sejarah–pengertian-dan-contohnya.

Sumber-Sumber Sejarah – Kelas Sejarah. https://www.kelassejarah.com/2019/08/sumber-sumber-sejarah.html.

Sumber Sejarah | Pengertian, Manfaat, Fungsi, Sifat, dan Jenis. https://www.ilmusaktiku.com/sumber-sejarah/.

Sumber Sejarah: Pengertian, Jenis-Jenis, beserta Contohnya.. https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/sumber-sejarah-pengertian-jenis-jenis-beserta-contohnya-.

 

Profil Singkat Penulis: 

Merupakan seorang Guru Bidang Studi Sejarah dalam Kurikulum 2013 pada Matapelajaran Sejarah Indonesia dan Sejarah (Minat). Memiliki minat di dalam bidang ilmu pengetahuan sosial, kemasyarakatan, budaya, riset dan pengembangan ilmu pengetahuan lainnya.


Penyunting: Putra

0

1

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Meningkatkan Literasi Digital dengan Metode Pembelajaran Inovatif

MUHAMMAD MAHATIR

Sep 06, 2023
2 min
Meningkatkan Partisipasi Siswa dengan Metode Pembelajaran Jigsaw
4 min
Revolusi Pembelajaran Biologi

Erna Widyasari

Jul 15, 2024
2 min
Tantangan dan Inovasi Pengajaran di Malaysia – #BGI Lintas Negara
1 min
Asah Kemampuan Mengutarakan Pendapat Siswa Anda dengan Metode Snowball Throwing!
4 min
Metode Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pembelajaran Bahasa Inggris

SAEPULLATIP

Nov 17, 2022
5 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar