Model Advance Organizer dalam Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Barcode - Guruinovatif.id: Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru

Diterbitkan 11 Sep 2023

Model Advance Organizer dalam Pembelajaran Bermakna dengan Memanfaatkan Barcode

Model advance organizer merupakan jembatan penghubung dalam menggali pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa, dan kemampuan mengolah pengetahuan baru dengan mengaitkan pengetahuan lama yang sudah dimiliki menjadi suatu susunan pengetahuan yang utuh sehingga terjadi proses belajar bermakna

Metode Mengajar

NUKHVI NU`LIN. S.PD

Kunjungi Profile
1012x
Bagikan

Capaian pembelajaran sejarah yang termuat dalam keputusan kemdikbudristek No.008/H/2022 bahwa guru dituntut untuk mampu mengajarkan sejarah secara utuh dan komprehensif agar peserta didik mampu memahami dan menganalisis realitas sejarah, dengan mengaitkan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan, serta memaknai nilai-nilai masa lalu. maka diperlukan model pembelajaran yang diorganisasikan dengan baik dan tepat mengutip pendapat Degeng dalam (Uno, 2010). Hal ini bertujuan agar pembelajaran sejarah mampu disadari siswa sebagai belajar berfikir dan memperkuat jati diri siswa sebagai manusia merdeka yang memiliki kesadaran sejarah yang selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. 

Di era society 4.0 menuju society 5.0 kemudahan akses digital mempengaruhi paradigma peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu belajar melalui handphone di tangan masing-masing, hal ini tentunya guru harus mampu memanfaatkan, menyesuaikan model pembelajaran yang tepat untuk mendukung proses pembelajaran peserta didik berjalan dengan maksimal yaitu melalui model pembelajaran advance organizer berbasis digital dengan memanfaatkan barcode. Definisi advance organizer adalah materi pengenalan yang berisi latar belakang pembelajaran yang disajikan pertama kali yang mencakup semua inti informasi (Nursalim et al., 2019). Model advance organizer dalam pembelajaran dapat memperkuat pengetahuan dan meningkatkan daya ingat informasi baru (Suprijono, 2016). 

Model advance organizer merupakan jembatan penghubung dalam menggali pengetahuan awal yang dimiliki oleh siswa, dan kemampuan mengolah pengetahuan baru dengan mengaitkan pengetahuan lama yang sudah dimiliki untuk menjadi suatu susunan pengetahuan yang utuh sehingga terjadi proses belajar bermakna. Terjadinya belajar bermakna jika konsep atau informasi baru dikaitkan dengan konsep yang telah ada dalam susunan pengetahuan peserta didik, sehingga peserta didik dapat memperdalam materi yang dipelajari. 

Langkah-langkah model advance organizer dengan pemanfaatan barcode

Langkah pertama: Penyajian advance organizer

  • Peserta didik mengingat kembali materi sebelumnya
  • Guru menayangkan video yang berkaitan dengan materi pembelajaran
  • Peserta didik menyajikan beberapa hal penting secara umum yang harus diketahui terlebih dahulu mengenai gambaran umum materi  

Langkah kedua: Penyajian Materi atau Tugas Pembelajaran

  • Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri 4 peserta didik sesuai dengan petunjuk LKPD Barcode yang dibagi oleh guru
  • Peserta didik membaca dan memahami LKPD Barcode dengan seksama dan menanyakan hal yang tidak dimengerti dalam LKPD barcode Kepada Guru. 
  • Guru membimbing dan menilai peserta didik dalam berdiskusi, menyelesaikan instruksi LKPD bersama teman sekelompok

Langkah ketiga: Memperkuat susunan Pengetahuan

  • Setiap kelompok maju ke depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian
  • Guru memberi kesempatan kelompok lainnya untuk memberikan pendapat hasil presentasi temannya
  • Guru menilai peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusinya
  • Guru memberikan konfirmasi atas hasil diskusi yang dipresentasikan oleh peserta didik dan memberikan penguatan tentang materi

LKPD Barcode yang disediakan oleh guru akan berisi petunjuk pengerjaan soal, dalam LKPD tersebut siswa akan mendapatkan akses sumber informasi yang berjumlah sesuai dengan anggota kelompok. Sumber informasi yang disertakan dalam barcode merupakan sumber primer, sumber sekunder sejarah secara digital, siswa diajak untuk mengeksplore, merasakan secara visual sejarah secara langsung. Hal ini agar siswa dapat merenungi, menalar, dan berfikir berdasar sumber-sumber otentik.  Kemudian siswa akan mencari dan menganalisis sumber informasi berdasarkan soal yang telah disediakan oleh guru di lembar LKPD. 

Kesimpulan 

Tuntutan sebagai guru sejarah yang termuat dalam keputusan kemdikbudristek No.008/H/2022 membuat guru harus mampu menciptakan pembelajaran sejarah yang bermakna agar mampu tercipta pembelajaran sejarah yang utuh. Hal ini juga perlu di dukung dengan model pembelajaran yang diorganisasikan dengan baik dan tepat, sehingga dapat terjadi proses mengaitkan pengetahuan baru dengan mengaitkan pengetahuan lama yang sudah dimiliki untuk menjadi suatu susunan pengetahuan yang utuh dan bermakna.


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Heutagogi: Mendorong Pembelajaran Mandiri dan Berpusat pada Siswa
2 min
Pembelajaran yang Seru dan Menyenangkan dengan Game Edukasi Quizizz
4 min
Membuat Konten Tiktok Sebagai Salah Satu Media Inovasi Pembelajaran
4 min
Kuak Rahasia Metode Pembelajaran Terbaru yang Membuat Siswa Terlibat Aktif dan Paham Lebih Dalam! Temukan Keajaiban Inquiry-Based Learning dalam Pendidikan Modern!
3 min
Yuk Perlu Diketahui! Mengenal Faktor Penghambat Pembelajaran, dan Solusinya

Hafecs HRP

Dec 06, 2021
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB