Menjadi Guru Produktif di Ruang Digital - Guruinovatif.id

Diterbitkan 05 Sep 2023

Menjadi Guru Produktif di Ruang Digital

Menceritakan pengalaman meningkatkan kecakapan literasi digital dengan produktif menulis di blog pribadi

Cerita Guru

WINDI ASTUTI

Kunjungi Profile
576x
Bagikan

Pasca pandemi, belajar daring tetap menjadi kebutuhan. Bukan hanya bagi pendidik dan siswa saja. Mengadakan workshop, webinar, zoom meeting seakan menjadi suatu kebutuhan yang memang eranya serba mengandalkan kecanggihan digital. 

Saya juga senang, ketika mengikuti ragam acara yang dikemas secara daring untuk menunjang produktivitas sebagai pendidik. Membuat saya bisa hemat waktu, lebih efisien dan efektif untuk belajar ilmu baru. 

Menurut wikipedia, literasi digital adalah suatu pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki seseorang dalam memanfaatkan media digital sebagai sumber informasi dan teknologi yang mencakup kemampuan dalam hal menerima, mengerjakan, mengevaluasi, menggunakan serta memanfaatkannya dengan bijak, tepat guna dan sehat.

Bukan hanya sebatas menjadi pengguna akan kehadiran internet dijamannya. Kemampuan dan pengetahuan seorang dalam menggunakannyalah yang lebih ditekankan. Atas dasar itulah, saya juga turut mendekatkan diri dengan yang namanya literasi digital. 

Suatu kecakapan yang harus saya miliki sebagai bekal untuk mengakses informasi dan merespon perkembangan teknologi. Menjadi pengguna bijak dan siaga akan kejahatan digital. Serta memiliki kecakapan analisis terhadap perkembangan teknologi yang mana ke semuanya tentu ada tantangan dan kelebihan tersendiri. 

Tantangan Era Literasi Digital

Ditjen Aplikasi Informatika telah melakukan survei pada Tahun 2022, bahwa Indeks literasi digital masyarakat Indonesia berada di kategori sedang. Naik sebesar 0,05% dari 3,49% menjadi 3,54%.

Skor tersebut menerangkan bahwa pilar yang diukur mencakup kecakapan digital, etika digital, kemananan digital dan budaya digital meningkat sedikit dibanding tahun sebelumnya. Itulah mengapa rerata masyarakat Indonesia masih butuh terus adaptasi akan perkembangan teknologi. Minimal, kita punya kecakapan digital yang matang merespon segala perubahan teknologi yang pasti bertambah tahun akan selalu ada tantangannya.

Lantaran hal itulah, menjadi tugas bersama agar kita bisa menciptakan ruang digital yang positif dan angka kejahatan siber menurun drastis. Dua hal itu yang sampai sekarang masih merajai dunia maya.

Era serba digital, segala aspek kehidupan telah berhimpitan dengan kecanggihan teknologi. Mudahnya informasi yang bisa didapatkan hanya dengan bantuan akses jaringan internet dan perangkat gadget, segala informasi apapun bisa didapatkan. Sisi lain pesatnya arus informasi yang kian berkembang, penguatan literasi digital juga patut diupayakan sebagai bentuk adaptasi atas perkembangan teknologi.

Sebagai pendidik, saya menyadari akan hal itu. Apalagi tantangan era sekarang kalangan anak muda terutama yang masih menyandang status pelajar mendominasi penggunaan media sosial sebagai penunjang akses menambah hiburan, main game, atau untuk kebutuhan penunjang pembelajaran.

Masih terdapat banyak tantangan-tantangan yang meski kita taklukkan bersama. Kecakapan digital harus terus dipertajam agar tantangan tersebut bisa segera ditinggalkan. Terutama dalam hal :

Menerima Berita hoax

Tidak heran jika banyak berlalu lalang informasi bernada hoax berkeliaran di media sosial. Implikasi negatif atas berita hoax tersebut bisa menjadi informasi provokatif manakala kita tak mampu menyerap informasi dengan bijak. Kita akan terbawa arus oleh informasi negatif tersebut. Oleh sebab itu, kita dituntut untuk lebih kritis, jeli dan lebih waspada dalam menerima informasi apapun bersumber dari dukungan internet.

Konten Negatif Merajalela

Salah satu tantangan era digital yang kian meningkat adalah adanya konten negatif yang semakin menjadi. Perlu sikap waspada dan lebih berhati-hati sebagai bentuk mengamankan diri. 

Menjadi penyaji konten positif serta meningkatkan produktivitas untuk membanjiri ruang digital dengan konten yang lebih mendidik, misalnya.

Pengguna yang Kurang Melek Teknologi

Alasan utama bagi pengguna yang tidak gerak cepat merespon kemajuan teknologi adalah malas untuk belajar hal baru. Padahal, dengan meningkatkan kecakapan digital, beberapa kemudahan bisa kita rasakan. Selain sebagai bentuk adaptasi atas perkembangan yang baru, melek teknologi bisa menjadikan pekerjaan lebih mudah. 

Ketika mau upgrade diri dengan soft skill maupun  hard skill, sudah punya gambaran untuk menciptakan peluang emas dan kesempatan untuk unjuk gigi di ruang digital dengan kreativitas yang mumpuni.

Lantas, kita mau menempatkan diri di bagian mana ?

Meningkatkan Kecakapan Digital Bermula Dari Blogger

Ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai upaya meningkatkan kecakapan literasi digital. Tiga tahun terakhir, saya terjun di dunia blogger. Sebagai upaya mengikat rasa, cerita kehidupan dan mengaku sebagai pendidik. Aktivitas menulis menjadi rutinitas yang terus saya rawat dengan beragam cara :

Aktivitas mencari ide baru

Melalui membaca referensi di internet, memudahkan saya untuk menelurkan artikel yang saya tulis di blog pribadi. Meski kadang dipusingkan dengan riset keyword agar artikel lebih banyak dinikmati pembaca, lama-lama terbiasa kok. Menjadi suatu kesenangan yang selalu bikin rindu.

Menambah Pengalaman dengan membangun relasi

Sebagai upaya menjaga konsistensi, saya mencari komunitas blogger. Wujud ikhtiar merawat hobi, agar semangat menulis tak pernah terkikis. Minimal, empat artikel dalam satu bulan yang harus saya tuliskan.

Membangun relasi dan menjemput pengalaman, bagian dari kunci untuk memantik diri agar terus semangat menulis. Dengan menjadi blogger, saya menjadi antusias menyuguhkan bahan ajar yang saya tulis dan upload di blog pribadi saya. Jadi, siswa dapat mengaksesnya dengan mudah.

Dengan menciptakan aset digital dan terjun ke dunia blogger, sedikit-demi sedikit menuntut saya untuk meningkatkan kecakapan digital.

Bagaimana tidak, hobi menulis yang saya tuangkan ke dalam blog pribadi ketika saya seriusi justru membuat saya haus. Lantaran berpikir bagaimana melahirkan satu artikel di blog harus melalui riset atau sekedar baca referensi atas ide apa yang hendak ditulis tak boleh dilewatkan.

Lebih dari itu, kemampuan editing gambar, bikin video hingga belajar SEO menjadi suatu kebutuhan yang harus diperjuangkan.

Seru dan menantang memang. Ditengah kesibukan menjadi seorang pendidik di salah satu sekolah negeri di Kediri memantik saya untuk terus update informasi dan upgrade skill agar lebih mumpuni dalam menggunakan teknologi. 

Meningkatkan Kecakapan Literasi Digital Sebagai Pendidik

Selain menekuni dunia blogging, salah satu peer terbesar saya adalah menyeimbangkan peran sebagai pendidik. Terkadang, sayapun terlalu asyik berjibaku dengan aktivitas blogging membuat saya kadang lupa kalau juga butuh asupan nutrisi dengan melakukan produktivitas sebagai seorang pendidik, hehehe.

Menciptakan kesadaran untuk eksis membuat konten positif terus saya perjuangkan. Maklum, semenjak diamanati tugas tambahan sebagai wali kelas dan tim kreatif media sosial instagram sekolah, saya harus punya cara jitu untuk melakukan itu semua.

Saya menyadari, dengan mendekatkan diri pada ruang digital dengan bijak justru beragam manfaat yang bisa saya raup sebagai wujud produktivitas menjadi pendidik di era digital. Minimal, saya tidak kalah saing dengan pelajar era sekarang, yang lebih sat set dalam menggunakan media sosial. 

Justru saya diuntungkan, dengan terus meningkatkan literasi digital sebagai pendidik saya semakin luas menatap lebar kesempatan beradu kreativtias di ruang digital yang hanya butuh modal kecakapan digital yang lengkap.

  1. Literasi Digital memberikan akses kemudahan untuk melakukan komunikasi antara pendidik dan siswa dalam menggunakan media sosial.
  2. Berkat literasi digital, kita bisa mengakses informasi apapun dan dimanapun
  3. Menunjang aktivitas browsing, mendengarkan musik, bikin konten yang bisa menunjang produktivitas dalam pembelajaran.
  4. Berkat literasi digital, bisa terhubung dengan teman dimanapun untuk melakukan meeting (pertemuan)
  5. Pengumpulan tugas, semakin mudah berkat penyimpanan online atau lewat email.
  6. Mau mengikuti berbagai webinar online guna menambah produktivitas hobi, semakin mudah didapat.

Berperan Aktif Menguatkan Kecakapan Literasi Digital Melalui Platform Guru Inovatif.id

Dua atau tiga tahun terakhir saya sudah tahu kehadiran GuruInovatif.id membawa angin segar bagi para pendidik di Indonesia. Salah satu platform yang menjadi ruang saya untuk mendapatkan inspirasi baru akan dunia pendidikan. 

GuruInovatif.id adalah Platform Online Learning Bersertifikat untuk Guru. Bangun keterampilan mengajar dengan kursus, webinar, dan sertifikat.

Beberapa webinar gratis saya ikuti. Selain untuk menambah wawasan baru dan ruang untuk menjaga produktivitas sebagai pendidik. Beberapa pelatihan guru tersedia beragam di platform GuruInovatif.id. Pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengajar, mengelola kelas, berinteraksi dengan sisa serta mengembangkan pengetahuan atas mata pelajaran yang diajarkan guru. pelajaran yang mereka ajarkan. Saya baru di tahap meraba apa peran berikutnya yang bisa saya kontribusikan melalui platform GuruInovatif.id.

Baru-baru ini saya sedang menyiapkan bekal untuk proses berikutnya, bila nanti dinyatakan lolos PPG Dalam Jabatan. Lantaran hal itulah, platform GuruInovatif.id menjadi ruang saya untuk menyiapkan bekal tersebut. Agar proses sertifikasi guru bisa saya lalui dengan baik. 

Beberapa waktu lalu, saya ikut webinar terkait sertifikasi guru. Masha allah, ilmu yang dibagikan sangat bermanfaat walau acara tersebut diadakan secara gratis. Daging semua ilmunya.

(dokumentasi pribadi, saat mengikuti salah satu zoominar Guru Inovatif)

Tersedia juga pelatihan guru berbasis kelompok atau tim. Yang biasa dilakukan sekolah dalam bentuk Pelatihan In House Training  (IHT) untuk meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. GuruInovatif.id juga punya kegiatan penunjang IHT.

Kalau kata pepatah, didiklah anak sesuai jamannya. Bukan mengikuti kemauan kita.

Era semakin berkembang, kualitas kinerja juga harus terus diupgrade (ditingkatkan) guna memenuhi tantangan-tantangan besar di era mendatang.

Setelah menulusur cukup jauh, GuruInovatif.id memberikan ruang bagi guru maupun non guru yang ingin menjadi kreator. Menjadi mentor dan tutor di beberapa event. Sampai pada level seorang guru bisa berbagi modul ajar atau RPP, artikel pendidikan dan dokumen bahan ajar.

Salah satu kesempatan emas untuk melebarkan sayap sekaligus mengukur kemampuan diri. Tinggal pilih dan mau fokus kemana cara kita meningkatkan kemampuan literasi digital tanpa rasa lelah.

Penutup

Setiap pendidik, memiliki ruang dan cara untuk berbagi inspirasi . Memiliki kisah dan pengalaman yang layak untuk dibagikan.

Mari saling bergotong-royong meramaikan konten positif dengan meninggalkan jejak diruang digital. Terus upgrade diri, dengan tanpa lelah menguatkan literasi digital melalui aset digital yang kita pilih.

Saya, memilih menjadi blogger dan aktif meramaikan platform GuruInovatif.id sebagai wujud aktualisasi diri dan adaptasi atas perkembangan ruang digital yang semakin menantang.

 

Referensi Pendukung

https://www.kominfo.go.id/content/detail/39858/literasi-digital-masyarakat-indonesia-membaik/0/artikel

https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi_digital


Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Berinovasi Dari Kegiatan Refleksi Kelas
3 min
From Teacher to Podcaster
Terwujud Profil Pelajar Pancasila di Hari Anak Nasional

DONO SETIAWAN

Jul 23, 2022
2 min
"Gelis Sebel"
2 min
Usaha Sang Guru Sawit Demi Sekolah Anak TKI di Kampung Sungai Balung - Malaysia
4 min
Ternyata Menjadi Guru Menyenangkan

Wasito

May 09, 2022
6 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar