SMAN 1 Bintan Pesisir merupakan satu-satunya sekolah menengah tingkat atas yang ada di sebuah pulau kecil bernama pulau Numbing. Letak sekolah berada di tengah kebun karet milik PT Numbing Jaya, tepatnya di Kampung Pedes Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Dengan lokasinya yang bisa dibilang âterisolirâ karena berada di sebuah pulau kecil dan cukup jauh dari daratan kota dengan jarak kurang lebih 16 km atau 1 jam 15 menit yang hanya dapat ditempuh dengan menggunakan alat transportasi laut seperti pompong (kapal kayu) dan speed (kapal fiber). Kapal yang beroperasi setiap harinya ada 2 dan itu pun hanya sekali jalan. Berangkat dari Numbing pukul 06.30 WIB, kembali dari Kijang pukul 11.30 WIB dan 13.00 WIB.
Letak geografis sekolah yang berada di pulau kecil ini membatasi mobilitas para gurunya yang berasal dari luar pulau tersebut. Selain itu, berdampak juga pada jumlah murid yang bersekolah di sekolah tersebut. Jika dihitung dari tahun ketahun, jumlah murid yang bersekolah di SMAN 1 Bintan Pesisir tidak pernah mencapai lebih dari 100 siswa. Di tahun ajaran 2023-2024 ini justru terjadi kemerosotan jumlah murid baru dari yang sebelumnya bisa menerima 2 kelas manjadi hanya 1 kelas saja dengan jumlah murid 19 orang. Jadi, jumlah murid SMAN 1 Bintan Pesisir yang ada di Numbing saat ini ada sekitar 94 siswa dari kelas X sampai dengan kelas XII. Selain muridnya sedikit, jumlah gurunya juga masih kurang. Kami di SMAN 1 Bintan Pesisir, 1 guru ada yang mengajar 2 sampai 3 mata pelajaran sekaligus. Belum lagi dengan adanya tugas tambahan lainnya, seperti menjadi wakil kepala sekolah, pengelola laboratorium, perpustakaan, pemegang dana BOS, operator sekolah, dan lainnya.
Namun, meski SMAN 1 Bintan Pesisir masih memiliki keterbatasan SDM dan sarana penunjang lainnya seperti; jaringan listrik (menggunakan PLTS, genset, aki) dan internet (hanya di depan kantor guru) tapi tidak menjadi penghalang bagi kami untuk terus bergerak mengikuti perkembangan teknologi digital dalam dunia pendidikan dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan zamannya. Ditambah lagi, di awal tahun 2022 lalu SMAN 1 Bintan Pesisir berhasil menjadi Sekolah Penggerak angkatan ke-II. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami yang berada di pulau, dan kebanggaan lainnya adalah SMAN 1 Bintan Pesisir menjadi satu-satunya sekolah yang memiliki jumlah guru terbanyak yang mengikuti Program Guru Penggerak se-Kabupaten Bintan yang terdiri dari 3 guru sudah lulus menjadi Guru Penggerak angkatan 7, ada 2 guru yang saat ini sedang mengikuti pendidikan (angkatan 8 dan 9), dan ada 2 guru lainnya yang masih menunggu antrian untuk mengikuti pendidikan (angkatan 10). Dari 8 guru yang berstatus sebagai PNS, masih tersisa 1 yang belum lolos seleksi untuk mengikuti PGP. Sedangkan keempat guru lainnya yang berstatus PNS P3K masih belum cukup masa kerja untuk mendaftar program tersebut.
Melalui Pendidikan Guru Penggerak (PGP), saya bersama rekan GP lainnya membawa visi untuk digitalisasi di sekolah. Adapun visi yang kami bawa yaitu; âmenumbuhkan karakter Profil Pelajar Pancasila, cakap digital, dan berdaya saingâ. Hal ini sejalan dengan tuntutan zaman di masa sekarang, sebagaimana yang kita ketahui bersama perkembangan teknologi saat ini kian semakin pesat. Hadirnya teknologi telah mengubah banyak hal bagi kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sudah terbantukan dengan adanya teknologi. Pekerjaan dapat dilakukan dengan lebih cepat, praktis dan mudah. Namun, tidak serta merta semua orang dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Oleh karenanya, di era teknologi digital seperti sekarang ini kita semua termasuk guru dan siswa dituntut untuk dapat menguasai kecakapan abad 21. Kecakapan yang dimaksud sebelumnya terdiri dari 4C yaitu; critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreatif), collaboration (kolaborasi), dan communication (komunikasi). Kecakapan abad 21 sekarang bertambah menjadi 6C yaitu terdapat character (karakter) dan citizenship (kewarganegaraan), sebagaimana dilansir dari situs Kemdikbud di https://www.kemdikbud.go.id/ dengan judul artikel âmengenal peran 6C dalam pembelajaran abad ke-21â. Dalam upaya mempersiapkan diri dan murid di masa depan, maka penting bagi kita untuk menguasai kecakapan tersebut. Sehingga kita semua akan siap menghadapi segala tantangan dan siap untuk menuju ke arah transformasi pendidikan di Indonesia.
Adapun salah satu cara yang saya telah lakukan untuk dapat memunculkan kecakapan abad 21 yaitu dengan dengan menumbuhkan minat baca murid melalui pemanfaatan aplikasi MediaPPKn Online dalam pembelajaran PPKn di SMAN 1 Bintan Pesisir. Aplikasi MediaPPKn Online ini saya kembangkan sendiri dari hasil mengikuti PELATIHAN GURU âsatu guru satu aplikasiâ dengan menggunakan platform KODULAR . Di dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa konten yang diantaranya; CP & ATP (terintegrasi dengan PMM ), modul (terintegrasi dengan PMM ), BSE (google drive), ringkasan materi/artikel dari blog , video dari youtube , game (berisi 8 permainan dibuat dengan beberapa platfom gamifikasi), kamus PKn (google drive), streaming , platfom rumah belajar, asesmen, platform pijar sekolah, download (berisi aplikasi MPI dan geme tebak gambar), dan profil dari si pengembang aplikasi (google sites).
Aplikasi MediaPPKn Online ini menjadi wadah dari berbagai sumber belajar dan bahan ajar atau perangkat ajar, baik yang dikembangkan oleh saya sendiri maupun yang diintegrasikan dengan platform edukasi lainnya seperti dari PMM, Rumah Belajar, dan Pijar Sekolah. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengakses berbagai sumber bacaan untuk menunjang penguatan literasi digital bagi murid dan guru melalui platfom digital khususnya dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila/PPKn di SMAN 1 Bintan Pesisir. Berikut adalah tampilan dan dokumentasi pemanfaatan dari aplikasi MediaPPKn Online.
Aplikasi digital yang sudah saya kembangkan tersebut, kedepannya akan terus dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid juga perkembangan kurikulum di sekolah. Dalam upaya membumikan literasi digital di sekolah, saya akan merancang kegiatan In House Training (IHT) melalui komunitas belajar (kombel) untuk bisa meningkatkan pemahaman dan kemampuan digital juga literasi guru-guru di SMAN 1 Bintan Pesisir. Sebagai GURU yang sudah ber-SERTIFIKASI , tentu peningkatan mutu dan kualitas diri itu sangat penting untuk terus dikembangkan.
Salam dari Saya, Anggi Perdana si Guru Pulau: Bergerak dengan Hati, Berbagi untuk Negeri!
#GuruInovatif #LombaArtikelS4 #ArtikelGI dan #LombaGI
Penyunting: Putra