Setiap siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda. Ada siswa yang lebih efektif belajar melalui pengalaman langsung, presentasi, maupun diskusi. Gaya belajar itulah yang membentuk ketertarikan mereka pada mata pelajaran tertentu seperti olahraga, kesenian, matematika, bahasa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mencapai potensi peserta didik, penting bagi guru untuk memperkenalkan variasi metode pembelajaran untuk mengakomodasi peserta didik yang beragam.
Salah satu metode pembelajaran yang dapat mendorong siswa lebih aktif di dalam kelas adalah metode kooperatif dan kolaboratif. Pelaksanaan metode ini berfokus pada kerja sama antar siswa sehingga berfokus pada pembelajaran secara berkelompok. Dengan berkelompok, siswa bertanggung jawab untuk belajar dan membangun pemahaman bersama. Model pembelajaran yang seperti ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial, pemecahan masalah, dan rasa tanggung jawab siswa.
Nah! Tahukah Bapak/Ibu bahwa dalam pembelajaran terdapat satu metode kooperatif yang dapat mendorong keaktifan siswa dalam kelas. Metode tersebut dikenal dengan metode Jigsaw. Apakah yang dimaksud metode tersebut? Bagaimana penerapannya? dan apa saja manfaat dari metode Jigsaw dalam pembelajaran? Berikut ulasannya!
Lebih Dekat dengan Metode Jigsaw Secara historis, metode Jigsaw pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 oleh Elliot Aronson, seorang ahli psikologi sosial. Penamaan “Jigsaw ” berasal dari permainan teka-teki (jigsaw puzzle ) di mana seseorang harus menyatukan bagian-bagian puzzle menjadi satu kesatuan yang utuh. Konsep itulah yang menjadi landasan dari sistem metode pembelajaran ini.
Metode Jigsaw membantu peserta didik bertanggung jawab terhadap materi pembelajaran (Sumber: Canva) Dalam metode Jigsaw, setiap peserta didik bertanggung jawab memahami suatu materi pembelajaran dan kemudian menyatukan pemahamannya dengan kelompok siswa yang lain untuk membentuk pemahaman yang kompleks. Oleh karena itu, secara definitif, metode jigsaw merupakan salah satu teknik pembelajaran kooperatif yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif dari setiap anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama. Upaya dalam mencapai tujuan bersama tersebut dapat mendorong terbentuknya hubungan sosial yang positif antar anggota kelompok.
Wah sangat menarik sekali ya Bapak/Ibu. Sebagai upaya untuk membantu pemahaman Anda, pada bagian berikutnya akan kami uraikan tahapan menerapkan metode Jigsaw dalam pembelajaran.
Penerapan Metode Jigsaw dalam Pembelajaran Berikut adalah langkah-langkah penerapan metode jigsaw dalam pembelajaran:
1. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran Pertama , tentukanlah materi pembelajaran yang akan dipelajari bersama-sama. Sebagai contoh, dalam pelajaran matematika siswa dapat mempelajari konsep-konsep geometri dan aljabar dengan cara yang menyenangkan. Penyusunan tujuan pembelajaran sangat penting agar siswa memiliki arah yang jelas dan pemahaman yang maksimal.
2. Menyajikan Informasi Selanjutnya, sampaikanlah informasi jalannya pembelajaran kepada peserta didik agar mereka dapat lebih interaktif dalam pembelajaran. Sampaikan bahwa setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk memahami suatu materi ajar secara kompleks sehingga bisa menjelaskan kepada siswa yang lainnya.
3. Membagi Siswa ke dalam Kelompok-Kelompok Belajar Setelah mengetahui sistematika pembelajaran, bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok beranggotakan 4—5 orang menyesuaikan dengan jumlah peserta didik. Setelah itu, Bapak/Ibu dapat memberikan setiap anggota tanggung jawab berupa pemahaman materi ajar. Sebagai contoh, dalam pembelajaran sejarah tentang perang dunia kedua. Setiap kelompok diberikan tanggung jawab menjelaskan setiap bagian-bagian peristiwa penting dalam perang dunia kedua tersebut. Setelah itu, setiap anggota menjelaskan peristiwa secara berurutan sehingga pemahaman terhadap setiap kejadian dalam perang dunia kedua dapat lebih komprehensif.
Siswa dilatih bekerjasama ke dalam beberapa kelompok (Sumber: Canva) 4. Mengorganisasikan Jalannya Diskusi Pembelajaran secara berkelompok seringkali membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif. Ketidakkondusifan itulah yang harus dikontrol oleh Bapak/Ibu sehingga tidak mengganggu lingkungan sekolah. Banyak cara yang dapat Anda lakukan, seperti memberikan punishment dan reward sehingga siswa memiliki motivasi lebih untuk selalu menjaga suasana kelas.
5. Evaluasi Terakhir, setelah semua kelompok menyampaikan hasil pemahamannya, tugas Anda adalah memberikan umpan balik dan evaluasi pembelajaran. Anda dapat memberikan saran dan menambahkan argumen yang masih kurang tepat.
Wah seru sekali ya metode pembelajaran Jigsaw! Kira-kira apa saja ya manfaatnya ya? Simak penjelasan berikut!
Manfaat Metode Pembelajaran Jigsaw dalam Pendidikan Berikut merupakan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari metode pembelajaran Jigsaw.
Membantu Siswa untuk Aktif dalam Kelas Dengan metode Jigsaw , setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk mempelajari bagian dari materi pembelajaran sehingga siswa dapat lebih aktif dalam kelas. Keaktifan itulah yang dapat membuat siswa terlibat dalam pembelajaran. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Dalam penerapan metode pembelajaran Jigsaw , setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk mempelajari dan memahami materi tertentu. Setelah itu, mereka akan berkumpul di dalam kelompok yang beranggotakan beberapa orang yang telah mempelajari materi yang sama. Kemudian, setiap anggota kelompok akan memberikan penjelasan tentang materi yang telah dipelajari kepada anggota kelompok yang lain. Peserta didik bekerja sama menyelesaikan suatu topik permasalahan (Sumber: Canva) Melalui metode ini, setiap anggota kelompok akan saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam memahami materi yang telah dipelajari. Selain itu, metode pembelajaran Jigsaw juga mendorong terbentuknya hubungan sosial yang positif antar anggota kelompok.
Menumbuhkan Kepercayaan Diri Sistem pembelajaran yang kooperatif dapat mengembangkan siswa dalam argumentasi serta meningkatkan kepercayaan diri setiap peserta didik. Kepercayaan diri itulah yang menjadi modal berharga untuk dapat berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari. Demikianlah beberapa informasi perihal metode pembelajaran Jigsaw yang dapat Anda terapkan di dalam kelas. Namun, seperti metode pembelajaran lainnya, metode jigsaw tidak selalu cocok untuk semua situasi dan materi pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi Bapak/Ibu untuk mempertimbangkan dengan cermat kapan dan bagaimana metode jigsaw harus diterapkan dalam pembelajaran.
Kami berharap artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam menciptakan suasana baru dalam pembelajaran. Menciptakan suasana baru dapat memberikan pengalaman yang lebih berharga bagi peserta didik. Pengalaman itulah yang menjadi bahan motivasi yang dapat mengantarkan siswa pada taraf yang lebih baik lagi. Semangat untuk semua guru di Indonesia! Maju terus pendidikan bangsa! Salam Inovatif!
Ayo bergabung dengan paket membership GuruInovatif.id sekarang! Ini adalah kesempatan terbaik bagi Anda untuk meningkatkan kemampuan serta karir Anda sebagai tenaga pendidik. Dengan bergabung dalam paket membership kami, Anda akan mendapatkan akses ke konten premium yang tidak tersedia bagi pengunjung biasa. Anda juga akan mendapatkan diskon harga untuk produk dan layanan yang kami tawarkan. Selain itu, Anda juga akan mendapatkan layanan pelanggan prioritas dari tim kami. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan ini. Ayo bergabung dengan paket membership kami sekarang juga!
Penulis: Yandi Chidlir Editor: Putra