Interaksi antara tenaga pendidik dan peserta didik yang terjadi dalam proses pembelajaran, ternyata dapat dipengaruhi oleh pemilihan metode pembelajaran. Dengan berbagai perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan, saat ini penerapan metode pembelajaran dibedakan menjadi metode konvensional dan metode modern.
Seperti apa karakteristik model pembelajaran konvensional? Apakah penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran bisa dikatakan sebagai metode pembelajaran modern? Mari simak pembahasannya pada artikel ini sampai selesai.
Apa Itu Model Pembelajaran Konvensional? Model pembelajaran konvensional adalah metode pembelajaran yang lebih mengarah pada tenaga pendidik sebagai pusat perhatian. Metode pembelajaran sendiri merupakan cara atau strategi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran agar lebih efektif, efisien, dan berkualitas. Metode pembelajaran dapat dipilih tergantung dengan kebutuhan, keinginan, dan aktivitas yang akan digunakan atau diterapkan dalam proses pembelajaran.
Dengan menjadikan tenaga pengajar sebagai titik fokus atau pusat perhatian kegiatan belajar, model pembelajaran konvensional menjadikan peserta didik hanya aktif terhadap materi itu saja tanpa dikembangkan lagi. Karena penyampaian materi pelajaran hanya disampaikan secara verbal.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Konvensional Dalam penerapannya, model pembelajaran konvensional memilki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
Kelebihan model pembelajaran konvensional Kelebihan dalam menerapkan model pembelajaran konvensional antara lain:
Tenaga pendidik dapat menguasai kelas.
Pembelajaran mudah untuk dipersiapkan dan dilaksanakan.
Pembelajaran dapat diikuti oleh banyak siswa dengan jumlah yang besar.
Pengajar dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik.
Pembelajaran mudah untuk dipersiapkan dan dilaksanakan.
Baca juga:Peran Pendidikan Konvensional dan Progresif di Era Modern
Kelemahan model pembelajaran konvensional Berikut ini kelemahan dalam penerapan model pembelajaran konvensional:
Peserta didik akan merasakan bosan jika durasi pembelajaran terlalu lama.
Karena materi dijelaskan dengan ceramah, maka siswa harus menghafal pelajaran.
Siswa akan menjadi pasif, karena hanya mendengar saja.
Siswa yang memiliki gaya belajar visual akan kesusahan menerima materi pelajaran.
Menimbulkan asumsi pada tenaga pendidik bahwa semua siswa suka dan mengerti dengan materi pelajarannya.
Peran Media Pembelajaran dalam Menciptakan Model Pembelajaran Inovatif Untuk mendukung proses belajar peserta didik, seorang pendidik haruslah mencari berbagai cara agar mempermudah dalam menyampaikan bahan ajar. Namun, secara perlahan dunia pendidikan mulai banyak menghasilkan ide-ide inovatif dan kreatif untuk mendukung serta mendorong proses pembelajaran yang lebih baik.
Salah satu dampak yang cukup dirasakan saat ini adalah dengan menyisipkan media pembelajaran dalam kegiatan belajar. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian informasi, sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa.
Perkembangan media pembelajaran turut mendukung perkembangan model pembelajaran (Gambar: Getty Images/SDI Productions) Dalam penerapannya, media pembelajaran dibagi menjadi dua kategori, yakni media konvensional dan media digital. Media konvensional dalam penerapannya tidak memerlukan penggunaan aplikasi atau program digital lainnya. Contoh praktik nyata dari media ini seringkali erat kaitannya pada model pembelajaran konvensional. Karena media pembelajaran ini telah diterapkan sejak dulu sebagai media komunikasi lisan serta tulisan antara tenaga pendidik dengan siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.
Seiring dengan perkembangan zaman, terdapat berbagai media digital berupa aplikasi atau teknologi yang dapat dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kualitas pembelajaran. Media pembelajaran ini nantinya akan dikenal sebagai media pembelajaran digital. Kelak, pembelajaran yang menggunakan cara-cara yang inovatif dengan berbagai kombinasi yang komparatif untuk menghasilkan cara belajar yang taktis, teknis, dan praktis akan disebut sebagai metode pembelajaran modern.
Baca juga:Manfaat Menggunakan Media Pembelajaran Interaktif dalam Pembelajaran
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pun akhirnya menerbitkan Kurikulum Merdeka sebagai upaya untuk mendongkrak pendidikan negeri. Hal ini dianggap menjadi langkah yang perlu dilakukan karena di masa pandemi COVID-19, hampir seluruh negara mengalami learning loss yang mengakibatkan pembelajaran tidak berjalan secara optimal.
Kurikulum Merdeka menekankan kegiatan pembelajaran yang berfokus pada siswa. Selain itu, kurikulum ini juga memberikan keleluasaan bagi tenaga pendidik untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada, termasuk penggunaan media digital untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.
Model pembelajaran dipandang memiliki peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan proses pembelajaran, karena bergerak dengan melihat kondisi kebutuhan peserta didik, sehingga tenaga pendidik diharapkan mampu menyampaikan materi dengan tepat tanpa menimbulkan rasa bosa pada peserta didik.
Lalu, apa saja contoh-contoh metode pembelajaran modern inovatif yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka? Seperti apa strategi pengimplementasiannya di dalam kelas? Temukan jawabannya dalam workshop online Guru Inovatif Academy berikut ini!
Klik disini untuk daftar workshop-nya
Referensi: Analisis Perbedaan Metode Pembelajaran dan Active Learning Mahasiswa Akuntansi Universitas Ciputra Media Konvensional dan Media Digital dalam Pembelajaran Metode Pembelajaran Modern dan Konvensional pada Sekolah Menengah Atas
Penulis: Eka | Penyunting: Putra