Setiap bulan November, bangsa Indonesia memperingati dua hari nasional yang spesial dan berpengaruh dalam kehidupan yang saat ini kita jalani, yakni Hari Pahlawan Nasional di tanggal 10 November dan Hari Guru Nasional di tanggal 25 November. Kedua peringatan ini tak lepas dari kesamaan tema, yakni pahlawan. Bila di Hari Pahlawan Nasional kita mengenang para pahlawan bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa, maka Hari Guru Nasional merupakan ajang peringatan dan apresiasi atas perjuangan yang dilakukan oleh seluruh guru di Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menaikkan kualitas hidup bangsa melalui jalur pendidikan, dan mencetak serta mengarahkan generasi-generasi masa depan ke arah yang lebih baik.
Sejarah Penetapan Hari Guru Nasional Hari Guru Nasional ditetapkan oleh Presiden Soeharto dalam Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Hal ini menandakan peran guru yang sangat penting untuk memerdekakan kehidupan bangsa secara utuh yang berarti merdeka dari kebodohan. Dengan begitu, setiap tanggal 25 November, kita akan mengingat tentang perjuangan-perjuangan para guru untuk bangsa ini. Peringatan Hari Guru Nasional juga dapat menjadi momen yang tepat bagi para guru di seluruh negeri untuk mengevaluasi diri dan berbenah lebih baik lagi.
Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Republik Indonesia telah menerbitkan pedoman untuk memeriahkan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2023 dalam surat nomor 36927/MPK.A/TU.02.03/2023. Dalam pedoman ini, Mendikbudristek menetapkan panduan operasional upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional yang diselenggarakan secara tatap muka. Selain itu di dalam pedoman ini juga menerangkan mengenai logo resmi dan tema peringatan Hari Guru Nasional tahun 2023. Tema peringatan untuk Hari Guru Nasional Tahun 2023 adalah âBergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar â.
Suasana pembelajaran di kelas yang interaktif (Sumber gambar: Freepik) Seperti yang sudah kita ketahui bersama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengeluarkan kebijakan mengganti Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka sebagai langkah pemulihan pembelajaran 2020-2024 ketika pandemi COVID-19.
Menyelami Makna Merdeka Belajar di Hari Guru Nasional Merdeka Belajar merupakan suatu pendekatan yang dilakukan agar siswa bisa memilih pelajaran yang diminati. Hal ini dilakukan agar para siswa dapat mengoptimalkan bakat dan potensinya serta dapat memberikan sumbangsih karya terbaik bagi bangsa. Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan bahwa Merdeka Belajar juga sebagai konsep pengembangan pendidikan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk menjadi agen perubahan (agent of change ). Dalam penjabarannya, para pemangku kepentingan yang dimaksud meliputi keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat. Nadiem juga mengatakan dengan menerapkan Kurikulum Merdeka, maka program peminatan di jenjang SMA ditiadakan. Peserta didik akan diberi kebebasan untuk mempelajari sebagian bidang IPA dan sebagian bidang IPS. Karena hal semacam ini sebenarnya sudah banyak dilakukan dan diterapkan pada program kurikulum internasional dan di negara-negara maju.
Baca juga:Memahami Karakteristik Kurikulum Merdeka: Siap Menjadi Agen Perubahan Bangsa!
Konsep Merdeka Belajar ini pun disambut dan diapresiasi oleh berbagai kalangan. Konsep ini sebenarnya beranjak dari filosofi yang dicetuskan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.
âIng Ngarsa Sung Tuladha â, yang berarti âdi depan harus memberi teladanâ âIng Madya Mangun Karsa â, yang berarti âdi tengah harus membangun ide dan gagasanâ âTur Wuri Handayani â, yang berarti âdi belakang harus bisa memberikan doronganâ Baca juga:3 Tokoh Guru Inspiratif dalam Mewujudkan Merdeka Belajar
Dr. Iwan Syahril, Ph.D., selaku Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, turut menegaskan bahwa filosofi ini bukan hanya sekadar slogan yang terdengar indah, namun merupakan proses atau hasil akhir yang diinginkan dari proses pembelajaran yang terjadi.
Kemandirian menjadi kata kunci dalam konsep Merdeka Belajar. Maksudnya adalah siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Sehingga anak tidak dipaksa untuk mempelajari suatu hal yang tidak mereka sukai. Sedangkan guru bisa mengajar sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Dengan begitu, pembelajaran tak hanya berupa penyampaian teori belaka, namun juga dapat dilakukan melalui kegiatan proyek untuk memberikan kesempatan pada peserta didik dalam mengeksplorasi secara aktif isu-isu aktual di sekitarnya.
Salah satu fondasi dasar dalam Merdeka Belajar adalah kemerdekaan berpikir. Oleh karena itu konsep Merdeka Belajar akan membawa perubahan pada sistem pembelajaran yang biasanya selalu dilakukan di dalam kelas, menjadi pembelajaran yang dilakukan di luar kelas. Harapannya dengan adanya perubahan suasana kelas, akan membuat siswa menjadi lebih nyaman karena lebih banyak berdiskusi dan membentuk karakter para siswa.
Sumber:
Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2023
Penjelasan Lengkap tentang Kurikulum Merdeka Belajar, Pengertian, Konsep, dan Keunggulannya
Merdeka Belajar, Ikhtiar Memperkuat Pilar Pendidikan
Memahami Filosofi Merdeka Belajar
Apa Itu Merdeka Belajar: Tersebab Survei Jebloknya Matematika dan Literasi Siswa
Makna Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
Penulis: Eka | Penyunting: Putra