Menjadi seorang guru memiliki kebanggaan tersendiri tetapi juga memiliki masalah yang berbeda dengan pekerjaan lain. Dalam lingkungan pekerjaannya guru berhadapan dengan peserta didik dari latar belakang dan karakter yang berbeda.
Tugas guru bukan hanya mengajar siswa dalam hal pengetahuan, tetapi juga membimbing, melatih dan mengarahkan siswa. Akan sangat menyenangkan jika siswa yang diajar bersikap baik, penurut dan sopan. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Adakalanya siswa sulit diatur dan sulit dalam mengerti pelajaran. Ada saja perilaku negatif siswa yang membuat guru menjadi "pusing kepala" sehingga menjadi kecewa, emosi, dan marah. Perilaku negatif yang disebutkan misalnya tidak mengerjakan tugas, dinasihati berkali-kali tetapi tetap diulang, membuat keributan di kelas dan lain sebagainya.
Dalam tugas sehari-hari, kondisi yang dihadapi tidak pernah sama, selalu ada hal baru. Ada kejadian menjengkelkan, membuat marah, tetapi ada juga yang menyenangkan.. Kadang ada rasa jenuh menghadapi kelakuan siswa. Belum lagi dengan tugas administrasi, misalnya menyiapkan bahan ajar dan membuat soal penilaian. Jika tidak dapat menjaga kesehatan mental maka guru akan mudah depresi, sakit hati, dan stres.
Guru harus dapat mengendalikan diri ketika menghadapi tingkah laku siswa yang tidak sesuai harapan. Guru juga harus tetap sabar ketika menghadapi siswa dengan nilai yang pas-pasan. Sudah sering diajarkan tetapi pada saat ulangan lupa jawabannya. Karena itulah kesehatan mental guru harus diperhatikan. Guru harus dapat menjaga dirinya dengan mengontrol emosi. Jika sering marah terhadap siswa maka dapat mengakibatkan kesehatan guru tersebut tidak baik yang berakibat darah tinggi bahkan mengakibatkan stroke. Jangan sampai menyakiti anak orang lain. Jangan karena kesal sehingga sampai lupa diri yang berakibat fatal.
Tidak selalu masalah yang didapat, guru juga mendapatkan hiburan. Ketika melihat siswa-siswi bermain, hati guru terhibur. Melihat mereka tertawa girang maka guru juga ikut senang. Saat mengoreksi ulangan ada juga jawaban siswa yang lucu ataupun tidak masuk akal dan itu menjadi hiburan tersendiri. Ada saatnya anak didik memperhatikan gurunya dengan bertanya "Ibu sudah makan?" Menjadi kebanggaan tersendiri saat melihat siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa atau siswa yang tadinya berperilaku tidak baik dan kemudian menjadi baik. Hal ini tidak didapatkan ketika bekerja di lingkungan pekerjaan lain. Dengan menikmati pekerjaannya guru akan senang bertemu dengan murid-murid tercinta.
Agar dapat mengontrol emosi dan menjaga kesehatan mental ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
- Jika kesal dengan siswa, bapak ibu guru bisa tinggalkan kelas sebentar untuk meredakan emosi, kemudian kembali lagi ke dalam kelas.
- Dalam mengajar juga harus memiliki kondisi fisik yang baik supaya tidak mudah terbawa emosi.
- Memiliki hati yang tulus dalam mengajar
- Mental yang siap ketika memasuki kelas
Seorang guru harus menikmati dan menghargai pekerjaan yang diberikan. Menjadi pendidik adalah anugerah yang Tuhan berikan untuk mendidik generasi penerus bangsa.
Penyunting: Putra