KESEHATAN MENTAL BAGI GURU DI SEKOLAH
Oleh: Choirun Nisa, S.Pd
(Guru SDN Kunyit 2 Kecamatan Bajuin Kabupaten Tanah Laut)
Abstrak
Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik yang bertujuan untuk mencapai pendidikan. Peranan guru lebih besar karena setiap guru yang lebih dewasa dan berpengalaman lebih banyak menguasai nilai-nilai pengetahuan dan keterampilan, maka didalam pendidikan guru merupakan komponen penting yang memiliki pengaruh besar untuk peserta didik. Guru sebgai pendidik, pengajar, pembimbing dituntut untuk memiliki kematangan dan kedewasaan kesehatan jasmani dan rohani. Seorang guru harus terdiri atas orang-orang yang bisa bertanggung jawab, guru memiliki peran untuk menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada peserta didik agar memiliki kepribadian yang baik.
PENDAHULUAN
Guru sebagai seorang pendidik dan pembimbing dituntut untuk memiliki kematangan, kedewasaan, kesehatan jasmani dan rohani. Seorang guru harus terdiri atas orang-orang yang bisa bertanggung jawab. Guru bertugas menanamkan nilai-nilai dan sikap kepada anak didik agar memiliki kepribadian yang baik. Oleh karena itu, guru harus bisa memberikan contoh yang baik kepada anak didiknya. Apabila ada seorang guru yang mencontohkan sikap negatif maka hal itu akan berpengaruh dan berdampak buruk terhadap anak didik. Sekolah adalah salah satu lembaga yang mempunyai peranan penting terhadap perkembangan jiwa anak. Hal ini karena interaksi anak dengan guru di sekolah cukup intensif dan berlangsung lama. Maka sekolah tidak hanya berfungsi untuk mencerdaskan, melainkan juga membentuk watak di kepribadian anak. Kesehatan mental dalam sekolah haruslah ditegakkan.
Definisi Kesehatan Mental
Apabila ditinjau dari segi istilahnya, kesehatan mental menurut Soeharto Herdjen (1987) dapat diartikan bemacam macam.
Kesehatan mental diartikan sebagai suatu kondisi, suatu keadan mental-emosional. Paham kedua, kesehatan mental dapat diartikan sebagai suatu ilmu baru yang membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidup dan berusaha mengatasinya sambil menjaga kesejahteraannya. Paham ketiga, kesehatan mental. Dapat juga diartikan sebagai suatu hubungan yang mecakup usaha pembinaan keschatan mental. masalah keschatan mental perlu diperhatikan sepenuhnya oleh semua kalangan.
Definisi The Word Federation for Mental Health tahun 1948
Kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan optimal bagi individu secara fisik, intelektual dan emosional sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan kepentingan orang lain.
Ruang Iingkup Kesehatan Mental
Kesehatan mental juga dapat digambarkan sebagai suatu ilmu (semacam sosiologi baru) membahas bagaimana manusia menghadapi kesulitan hidup dan berusaha mengatasinya.
Guru yang memiliki kesehatan mental yang baik mempunyai implikasi pada keterampilan regulasi emosi guru yang baik pula. Hal ini mendukung para guru meninjau kembali proses kognitif yang dimiliki untuk mengatur emosi dalam mendampingi peserta didik dan mengelola pembelajaran dengan baik selama mengajar daring. Perilaku yang ditampilkan oleh guru dapat menjadi model bagi peserta didik untuk dapat mengelola perilaku sesuai dengan kondisi yang dihadapi, terutama perilaku prososial.
Kesehatan Mental Bagi Guru di Sekolah
Berikut beberapa alasan mengapa kesehatan mental guru sangat penting:
1. Pengaruh Terhadap Pembelajaran
Guru yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung lebih efektif dalam mengajar dan berinteraksi dengan siswa. Mereka dapat mengelola stres dengan lebih baik, berkomunikasi dengan jelas, dan menciptakan lingkungan belajar yang positif.
2. Peran Model Perilaku
Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga model perilaku bagi siswa. Jika guru menunjukkan kesehatan mental yang positif dan kemampuan mengatasi tantangan, siswa dapat belajar tentang pentingnya menjaga kesehatan mental mereka sendiri.
3. Empati dan Pemahaman
Guru yang sensitif terhadap kesehatan mental dapat lebih memahami kebutuhan siswa mereka. Mereka mungkin lebih peka terhadap tanda-tanda kesulitan mental yang mungkin dialami oleh siswa, dan dapat memberikan dukungan yang sesuai.
4. Pencegahan Burnout
Profesi mengajar dapat sangat menuntut, dan risiko burnout (kelelahan fisik dan emosional yang parah) tinggi. Jika guru tidak menjaga kesehatan mental mereka, mereka mungkin rentan terhadap burnout, yang dapat berdampak negatif pada pekerjaan mereka dan hubungan dengan siswa.
5. Kreativitas dan Inovasi
Kesehatan mental yang baik dapat mendorong kreativitas dan inovasi dalam pendidikan. Guru yang merasa baik secara mental lebih mungkin mencoba pendekatan pembelajaran yang berbeda dan mencari solusi kreatif untuk tantangan yang muncul.
6. Interaksi dengan Kolaborator dan Orang Tua
Kesehatan mental guru juga mempengaruhi interaksi mereka dengan rekan kerja, staf sekolah, dan orang tua siswa. Hubungan yang baik dengan berbagai pihak ini dapat memperkuat lingkungan pendidikan secara keseluruhan.
7. Dampak Pada Masyarakat
Guru yang merasa baik secara mental dapat menjadi anggota masyarakat yang lebih produktif dan positif. Mereka dapat memberikan kontribusi lebih besar dalam mengembangkan generasi mendatang.
Untuk mendukung kesehatan mental guru, penting bagi sistem pendidikan dan lembaga-lembaga sekolah untuk menyediakan dukungan yang tepat, seperti pelatihan dalam mengelola stres, akses ke layanan kesehatan mental, dan lingkungan kerja yang mendukung. Selain itu, penting bagi para guru untuk merawat diri sendiri dengan menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, berpartisipasi dalam aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan mental, dan mencari bantuan jika diperlukan.
PENUTUP
Simpulan
Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa, maupun menyesuaikan diri, sanggup menghadapi berbagai masalah dan adanya keserasian fungsi jiwa, merasa berharga, berguna dan berbahagia.
Saran
- Jadilah pribadi seorang pendidik yang berwibawa dalam memahamianak didiknya.
- Menasehati anak didik tidak dengan cara memarahi meskipun dia salah.
- Berbicaralah perlahan lahan dengan anak didik dalam menasehatinya.
Penyunting: Putra