[Yogyakarta, 31 Juli 2025] GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional Guru Inovatif Class ke-141 yang inspiratif untuk diikuti oleh guru di seluruh penjuru Indonesia. Dalam webinar kali ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Agus Supramono, S.Pd.,Gr. M. Pd., dengan topik pembahasan mengenai “Inovasi Asesmen di Era AI: Menyusun Evaluasi Pembelajaran yang Adaptif, Reflektif, dan Kolaboratif.”
Diawal sesi ini, Agus memberikan sebuah pertanyaan kepada peserta webinar mengenai “apa tantangan utama anda dalam menyusun asesmen yang adaptif?” Mayoritas peserta menyebutkan kesulitan dalam menghadapi keberagaman karakter dan kemampuan siswa, terutama saat jumlah siswa banyak.
Dalam sesi kali ini juga Agus menyoroti pentingnya pemahaman guru terhadap konsep asesmen adaptif, serta bagaimana teknologi khususnya AI dapat digunakan untuk merancang asesmen yang lebih efektif dan sesuai kebutuhan siswa.
Redefinisi Pembelajaran Adaptif
Selanjutnya Agus memaparkan ulang makna pembelajaran adaptif sebagai pendekatan yang menyesuaikan pembelajaran berdasarkan kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar masing-masing siswa. Konsep ini sejalan dengan prinsip diferensiasi dalam Kurikulum Merdeka, namun diperluas melalui pemanfaatan teknologi.
Agus juga menekankan bahwa asesmen adaptif idealnya tidak disamaratakan, melainkan disusun berdasarkan profil belajar tiap siswa. Bapak/Ibu guru dapat menyusun instrumen yang memuat variasi tingkat kesulitan atau memilih soal yang disesuaikan dengan kemampuan siswa.
Di era AI, personalisasi pembelajaran menjadi semakin memungkinkan. Dengan bantuan teknologi, Bapak/Ibu guru dapat menyajikan konten dan asesmen yang relevan untuk tiap siswa, memberikan real-time feedback, serta menggunakan data sebagai dasar pengambilan keputusan pembelajaran. Hal ini membantu Bapak/Ibu guru memahami area kesulitan siswa secara akurat dan menyusun strategi pengajaran yang lebih efektif.
Pembelajaran Mendalam dan Dimensi Profil Lulusan
Kemudian Agus juga menjelaskan bahwa pembelajaran mendalam memiliki rumus 8-3-3-4. Angka 8 merujuk pada delapan dimensi profil lulusan, sedangkan tiga sisanya adalah prinsip, pengalaman belajar, dan kerangka pembelajaran.
Baca juga:
Asesmen Awal Pembelajaran sebagai Langkah Krusial dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas Tinggi
Delapan dimensi tersebut merupakan pengembangan dari Profil Pelajar Pancasila, yang awalnya hanya memiliki enam dimensi. Kini ditambahkan dua dimensi baru: kesehatan dan komunikasi. Beberapa elemen lain seperti keimanan, kewarganegaraan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi (dulu disebut gotong royong), dan kemandirian masih dipertahankan.
Agus juga menekankan bahwa pembelajaran adaptif dan pembelajaran mendalam saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Keduanya saling melengkapi dalam membentuk proses pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Sinergi Pembelajaran Adaptif dan Mendalam di Era AI
Pada penjelasan berikutnya Agus menjelaskan terkait perbedaan pembelajaran adaptif dan pembelajaran mendalam, dimana pembelajaran adaptif berfokus pada penyesuaian materi dan asesmen sesuai kebutuhan, kecepatan, dan level pemahaman siswa. Sementara itu, pembelajaran mendalam bertujuan menumbuhkan pemahaman konseptual dan keterampilan abad 21 melalui pendekatan reflektif dan kritis.
Sinergi antara keduanya menciptakan pengalaman belajar yang personal dan bermakna, materi dapat disesuaikan, lalu siswa diajak berpikir lebih dalam.
Agus juga mencontohkan pemanfaatan AI dalam asesmen adaptif, seperti ChatGPT dan platform Akademi yang menyesuaikan soal berdasarkan respon siswa secara real-time. Contoh lain adalah tes kemahiran berbahasa yang menyesuaikan tingkat kesulitan berdasarkan jawaban sebelumnya.
Dalam kerangka pembelajaran mendalam, asesmen juga mencakup assessment as learning, for learning, dan of learning mendorong keterlibatan siswa dalam proses refleksi sekaligus memberi data akurat bagi guru untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih efektif.

Memahami Tiga Jenis Asesmen: As, For, dan Of Learning
Agus juga mengungkapkan pentingnya memahami perbedaan antara assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning, agar tidak salah penerapan di kelas.
Assessment as learning berfokus pada refleksi diri siswa. Ini dilakukan secara rutin untuk membantu siswa memahami kemajuan belajarnya. Contohnya seperti jurnal reflektif, self-assessment, peer assessment, dan checklist kemajuan belajar.
Assessment for learning digunakan guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Bentuknya bisa berupa peta konsep, umpan balik formatif, observasi di kelas, teknik penilaian harian, hingga exit ticket.
Assessment of learning bersifat sumatif, digunakan untuk mengetahui capaian siswa di akhir pembelajaran. Nilai dari asesmen **ini yang dicatat dalam rapor.
Agus mengingatkan, jangan sampai nilai dari asesmen formatif (as/for learning) dijadikan nilai akhir siswa. Hal ini bertentangan dengan prinsip asesmen yang ideal dan juga pedoman kurikulum yang berlaku.
Baca juga:
Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak: Membentuk Moral, Etika, dan Kebiasaan Positif Sejak Dini
Backward Design
Menurut Agus dalam menyusun asesmen pembelajaran, banyak yang masih berpikir bahwa asesmen dibuat di akhir proses belajar. Padahal, dengan pendekatan backward design, justru asesmen dirancang sejak awal.
Apa keuntungannya? Ketika kisi-kisi soal dibuat lebih dulu, Bapak/Ibu guru memiliki arah yang jelas dalam proses pembelajaran. Ini membantu kita fokus pada kompetensi dan materi yang ingin dicapai siswa.
Langkah awal dari backward design adalah menganalisis tujuan pembelajaran:
Kompetensi apa yang ingin dicapai siswa?
Apa yang harus mereka ketahui dan pahami?
Apakah tujuan ini relevan dengan kondisi siswa dan sekolah?
Setelah itu, kita dapat menentukan bentuk asesmen yang bisa membuktikan bahwa siswa telah mencapai tujuan tersebut. Dari sana, baru dirancang kegiatan dan langkah pembelajaran yang mendukung tercapainya kompetensi. Dengan pendekatan ini, Bapak/Ibu guru bisa lebih terarah sejak awal, dan proses belajar jadi lebih bermakna.
Agus memberikan beberapa rekomendasi tools AI untuk mendukung asesmen yang lebih adaptif dan efektif juga dalam webinar ini loh! Ingin tahu apa saja tools-nya? Yuk, simak tayangan ulang webinar Guru Inovatif Class ke-141 dalam tautan berikut ini.
Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

Akses semua materinya disini
Penulis: Faqih | Penyunting: Putra