Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak: Membentuk Moral, Etika, dan Kebiasaan Positif Sejak Dini - Guruinovatif.id

Diterbitkan 31 Jul 2025

Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak: Membentuk Moral, Etika, dan Kebiasaan Positif Sejak Dini

Pendidikan karakter penting untuk membentuk etika, moral, dan kebiasaan positif anak sejak dini. Pelajari manfaat, tantangan, dan peran program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dalam menumbuhkan generasi yang tangguh dan berintegritas.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
556x
Bagikan

Salah satu tujuan dari pendidikan adalah tidak hanya memberikan pengetahuan yang bersifat akademik, tetapi juga pengembangan karakter yang terencana bagi semua siswa.

Pendidikan karakter memiliki peran yang vital dalam membentuk masa depan generasi muda dengan menanamkan kualitas dan nilai-nilai esensial yang berkontribusi pada pertumbuhan pribadi dan kesuksesan mereka.

Saat ini banyak pihak mulai dari pendidik, ahli, dan pemberi kerja yang meyakini bahwa kebutuhan kritis bagi generasi muda adalah mengembangkan sifat-sifat karakter yang melampaui pengetahuan akademik. Dalam artikel ini, kami akan membahas alasan pentingnya pendidikan karakter bagi pertumbuhan anak dan tantangan dalam pengimplementasiannya.

Mengapa Pendidikan Karakter Penting dalam Pertumbuhan Anak?

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan karakter baik pada anak-anak. Karena perkembangan karakter akan terus terjadi sepanjang hidup seorang manusia, bahkan dapat dimulai ketika individu memasuki jenjang pendidikan anak usia dini.

Pendidikan karakter mengajarkan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup sebagai makhluk sosial seperti berbagi, bergantian, membantu orang lain, dan lainnya.

Membentuk nilai-nilai etika dan moral

Integritas moral menjadi landasan utama dalam hidup bermasyarakat yang adil dan merata. Dengan adanya pendidikan karakter selama mengenyam bangku sekolah, dapat membantu membentuk nilai-nilai moral dan etika.

Nilai moral ini dapat berupa kejujuran, rasa hormat, tanggung jawab, keadilan, dan kewarganegaraan. Sebagai bagian dari proses pendidikan, nilai-nilai tersebut memiliki tujuan untuk mempersiapkan siswa yang tidak hanya siap secara kematangan akademis tetapi juga hidup yang dipandu oleh prinsip-prinsip moral.

Meningkatkan keterampilan sosial-emosional

Keterampilan interpersonal dan kecerdasan emosional menjadi faktor penting dalam pembentukan karakter siswa. Keterampilan sosial-emosional seperti kolaborasi, komunikasi, empati, dan penyelesaian konflik sangat penting untuk pembentukan iklim sekolah yang positif.

Baca juga:
Kemendikdasmen Luncurkan Program “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” sebagai Langkah Penguatan Karakter Utama Bangsa

Mengembangkan resiliensi

Mengalami kegagalan merupakan hal yang normal dari kehidupan, siswa pun perlu mengembangkan kemampuan untuk menghadapi peristiwa-peristiwa tersebut dengan ketekunan.

Dengan menanamkan kemampuan untuk mengatasi rintangan, belajar dari kesalahan, dan tetap gigih di hadapan tantangan, akan berkontribusi pada kesuksesan akademik serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi kompleksnya kehidupan ketika dewasa.

Menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air

Pendidikan karakter juga dapat menanamkan pemahaman kepada siswa mengenai peran mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab dalam masyarakat, komunitas lokal, dan juga global.

Hal ini ditunjukkan melalui pengajaran tentang keadilan sosial, pengelolaan lingkungan, dan pentingnya berkontribusi secara positif pada masyarakat. Harapannya, di masa depan anak dapat berkontribusi dalam proses demokrasi.

Mempersiapkan untuk menggapai kesuksesan di masa depan

Pendidikan karakter memiliki peran penting untuk membekali anak meraih kesuksesan di masa depan dengan memberikan berbagai keterampilan hidup yang berharga di luar pembelajaran yang bersifat akademik.

Saat anak-anak terlibat dalam aktivitas yang mendorong perkembangan karakter, mereka membangun landasan nilai dan prinsip yang kokoh yang kelak akan membimbing segala tindakan dan keputusan mereka dalam berbagai aspek kehidupan.

Pembentukan karakter ini tidak hanya bermanfaat bagi individu siswa, tetapi juga bagi komunitas sekolah serta masyarakat secara umum.

Tantangan yang Ditemui dalam Pendidikan Karakter

Dalam pengimplementasiannya, terdapat beberapa masalah dalam pendidikan karakter di rumah, sekolah, dan juga di masyarakat. Di lingkup rumah, kurangnya pengetahuan dan keterampilan orang tua mengenai karakter, kondisi ekonomi dan sosial keluarga yang tidak mendukung, serta ketidakmampuan orang tua untuk menjadi teladan menjadi beberapa masalah yang menyebabkan pendidikan karakter tidak efektif.

Pentingnya Pendidikan Karakter bagi Anak: Membentuk Moral, Etika, dan Kebiasaan Positif Sejak DiniPendidikan karakter menjadi hal yang seharusnya tak terpisahkan di era digital (Gambar: Canva/Satrio Ramadhan)

Sedangkan di lingkup sekolah, praktik pendidikan karakter menekankan aspek pengetahuan, namun kurang bervariasi cara penyampaiannya, serta kesulitan dalam menemukan figur teladan yang dapat menjadi panutan bagi siswa.

Mengajarkan pendidikan karakter menjadi kian penting untuk ditanamkan kepada generasi muda ditengah maraknya perilaku tidak bermoral di masyarakat seperti korupsi, perilaku kekerasan, hubungan seks bebas, dan perkelahian antarwarga.

Upaya Pemerintah untuk Mendukung Pendidikan Karakter

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, menekankan bahwa sekolah hanyalah fasilitator dalam membentuk karakter anak-anak melalui sistem pendidikan yang telah disiapkan.

Abdul Mu’ti pun kemudian membuat gebrakan guna mendukung pendidikan karakter generasi muda Indonesia yang dinamakan “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” atau yang disingkat 7KAIH. Gebrakan ini diharapkan dapat menjadi fondasi dalam membersamai tumbuh kembang anak-anak Indonesia. Ketujuh kebiasaan tersebut berupa:

  1. Bangun pagi

  2. Beribadah

  3. Berolahraga

  4. Makan sehat dan bergizi

  5. Gemar belajar

  6. Bermasyarakat

  7. Tidur cepat.

Baca juga:
Resmi Tidak Ganti Kurikulum! Inilah Isi Lengkap Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025

Pendidikan karakter harus menyediakan berbagai kegiatan untuk melatih perilaku yang mengembangkan semua aspek karakter baik pada anak-anak. Pendidikan karakter tidak hanya dapat dilakukan dengan membahas isu-isu moral.

Pendidikan karakter harus memberikan pengalaman yang kaya dan nyata kepada anak-anak, sehingga mereka dapat melihat konsekuensi dari perilaku mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan menyisipkan 7 kebiasaan tersebut ke dalam kegiatan kokurikuler.

Ingin tahu bagaimana cara mengimplementasikannya? Temukan jawabannya dalam webinar nasional yang akan membahas mengenai merancang kegiatan kokurikuler dengan 7KAIH berikut ini:

Webinar Nasional | Perancangan Kegiatan Kokurikuler dalam Penguatan Program 7KAIH

Klik disini untuk daftar webinarnya

Referensi:
Children's Character Education is the Primary Responsibility of Parents
Strengthening Early Childhood Character Education through Guidance-Based Learning
The Significance of Character Education in Children
What is Character Education in Schools?


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Loading comments...

Memuat komentar...

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Tips & Trick Menyusun Strategi Jitu dan Efisien untuk Menghadapi Ujian Sekolah
0 sec
Webinar “Memperkuat Literasi untuk Guru”
0 sec
GI Academy #49 | Implementasi Mindful, Meaningful, dan Joyful Learning di Kelas
0 sec
GI Class #123 | Psikologi Pembelajaran di Kelas untuk Memahami Perilaku dan Meningkatkan Hasil Belajar
0 sec
GI Academy #58 | Mendesain Modul Interaktif Koding & AI untuk Pembelajaran Digital Masa Kini
0 sec
Pembelajaran yang Menyenangkan, Konsep Pembelajaran yang Berdampak Positif pada Siswa dan Guru
0 sec
Komunitas