Perkembangan teknologi seakan tidak pernah ada habisnya, baru saja kita mengenal yang namanya revolusi industri 4.0 sekarang sudah ada yang baru yaitu revolusi industri 5.0. Perkembangan teknologi pada revolusi industri 5.0 lebih berfokus kepada kecerdasan teknologi seperti AI, IoT dan teknologi robot yang di program untuk memudahkan dan mengatasi berbagai permasalahan manusia. Secara khusus revolusi industri 5.0 menciptakan sistem produksi yang lebih efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat bagi para pekerja industry, para pendidik dan umumnya masyarakat luas.
Adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih, tentunya hal ini akan berdampak pada ketahanan Pancasila sebagai ideologi negara indonesia yang memiliki sifat terbuka, artinya Pancasila dapat mengikuti perkembangan zaman namun harus dapat memfilter setiap nilai-nilai yang baru, agar masyarakat indonesia tidak cenderung terpengaruhi oleh arus ideologi luar yang secara masif diletakan dalam teknologi. Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi para pendidik untuk menciptakan generasi yang memiliki nilai-nilai pancaslia sekaligus menerapkan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari meskipun perkembangan zaman terus berubah.
Menurut Moerdiono (1995) menyebutkan bahwa di dalam ideologi pancasila terdapat tiga tataran nilai yaitu, (1) nilai dasar, nilai yang memiliki sifat tidak mudah berubah dan terdapat harapan-harapan baik dalam setiap sila pancasila. (2) nilai instrumental, merupakan nilai turunan dari nilai dasar yang bentuknya peraturan untuk dipatuhi dan dijalankan oleh masyarakat, dan (3) nilai praksis, yaitu penerapan atau praktik nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terus berubah dan selalu mengalami perbaikan nilai tergantung dari situasi dan kondisi seperti perkembangan teknologi dan pergolakan masyarakat.
Melesatnya perubahan teknologi harus dibarengi dengan peningkatan kualitas Pendidikan, kita ketahui bahwa pembelajaran yang memanfaatkan teknologi disebut sebagai pembelajaran digital yang di dalamnya terdapat unsur sistem informasi dan komunikasi seperti: komputer, laptop, handphone , internet, video, audio, dan platform artificial intelligence (AI). Berbicara platform artificial intelligence (AI) adalah teknologi terbarukan yang memuat segala informasi dan komunikasi khususnya dalam bidang Pendidikan sehingga apabila seorang tenaga pendidik sudah dapat menggunakan platform artificial intelligence (AI) dapat sangat mudah dalam mengerjakan administrasi, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi belajar. Ada beberapa platform artificial intelligence (AI) yang sangat mendukung dalam pembelajaran yaitu:
ChatGPT adalah platform AI yang menerapkan cara kerjanya seperti percakapan, apa saja yang kita tanyakan akan dijawab oleh ChatGPT. Oleh karena itu, dalam sebuah pembelajaran jika menggunakan ChatGPT maka harus hati-hati dan memilah jawaban yang disediakan oleh ChatGPT agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Pictory AI adalah platform AI yang dapat membuat teks menjadi sebuah video, sehingga bpk/ibu guru dapat menugaskan siswanya membuat video melalui teks yang berupa ajakan untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Copilot.Edu adalah platform AI yang dapat membantu bpk/ibu guru dalam membuat LKPD, Modul ajar dan aneka kuis dalam pembelajaran. Gamma.APP adalah platform AI untuk membuat powerpoint hanya bermodalkan kata kunci atau topik pembahasan, sehingga akan lebih memudahkan dalam membuat power point. Dari beberapa platform artificial intelligence (AI) di atas, maka setiap tenaga pendidik harus dapat menguasai dan memiliki kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran digital. Ada beberapa Langkah dalam menguasai platform artificial intelligence (AI) seperti:
Pelatihan Guru Guru harus memiliki kompetensi dalam melaksanakan pembelajaran secara digital melalui pelatihan dan pembuatan materi dan evaluasi pembelajaran dalam ruang lingkup digital. Adanya pelatihan tersebut agar guru dapat mengenal dan menguasai teknologi terlebih dahulu sebelum siswa-siswinya.
Sertifikasi Guru Setelah adanya pelatihan guru, maka untuk menghargai dan menandakan guru tersebut sudah mahir dalam menguasai teknologi maka diberikanlah simbol atau sertifikat agar lebih termotivasi untuk menjadi guru berprestasi.
Pelatihan In House Training Langkah terakhir adalah pemantapan dan pembuktian dari ilmu yang telah dikuasai untuk dubagikan kepada bpk/ibu guru lainnya dalam kegiatan Pelatihan In House Training. Hal ini dilakukan agar semua guru dapat memiliki kompetensi menguasai teknologi kebaruan dalam pembelajaran digital.
Kesimpulannya, penting bagi dunia Pendidikan dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam menciptakan generasi yang memiliki dan mampu menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.
#GuruInovatif #LombaArtikelS4#ArtikelGI #LombaGI
Penyunting: Putra