Telah dilaksanakan Guru Inovatif Academy #12 pada tanggal 6-8 Oktober 2023 bersama dengan Ibu Rachmah Safitri, S.Pd. yang merupakan lulusan program pelatihan komite pembelajaran sekolah penggerak 2022 sekaligus trainer Guruinovatif.id . Topik utama yang dibahas dalam kelas ini terkait Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP).
Apa Itu Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP)? Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) merupakan dokumen yang memuat seluruh rencana terkait proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, serta dijadikan sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Mengapa Kurikulum Operasional Berbeda antar Satuan Pendidikan? Kurikulum Operasional di setiap sekolah berbeda dikarenakan kondisi dan karakter tiap sekolah tidaklah sama sehingga menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional Dalam mengembangkan Kurikulum Operasional, perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut:
1. Berpusat pada peserta didik Hal ini dapat diketahui melalui rapor mutu pendidikan berdasarkan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang diselenggarakan tiap tahun yang diikuti oleh siswa kelas 5, baik dari segi literasi maupun numerasi, serta karakter maupun lingkungan belajarnya.
2. Kontekstual Menunjukkan kekhasan dengan karakteristik di satuan pendidikan tersebut, yakni dari sisi sosial budaya.
3. Esensial Terkait dengan hal-hal yang digunakan di sekolah tersebut, misalnya yang berkaitan dengan tradisi daerah yang harus diikuti oleh tiap sekolah.
4. Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbagai data yang ada akan diuji dan dianalisa.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan Dalam hal ini tidak hanya kepala sekolah yang berperan sebagai pembuat kurikulum, namun tenaga pendidik, komite, mitra sekolah, dan pengawas terlibat dalam satu kesatuan yang selaras.
Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan Berbeda halnya dengan KTSP, penerapan KOSP dalam kurikulum merdeka melibatkan Profil Pelajar Pancasila. Dalam penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, Profil Pelajar Pancasila dijadikan sebagai acuan. Selain itu, posisi Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) mencakup beberapa uraian berikut:
Tujuan jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangkan oleh setiap warga sekolah Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah Komponen Kurikulum Operasional Sekolah Kurikulum Operasional Sekolah terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu:
1. Karakteristik Satuan Pendidikan Menggambarkan keunikan satuan pendidikan dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), tidak saja menggambarkan keunikan satuan pendidikan, tetapi juga keunikan dari tiap program keahlian yang ada di sekolah tersebut. 2. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan Visi: Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka panjang satuan pendidikan dan nilai-nilai yang dituju, menggambarkan nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila. Misi: Menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi, memegang nilai-nilai penting dalam menjalankan misi. Tujuan: Pada akhirnya berdampak pada peserta didik, menggambarkan tahapan-tahapan penting dan selaras dengan misi, berisi strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya, menargetkan kompetensi/karakteristik sekolah yang menjadi kekhasan lulusan satuan pendidikan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila. 3. Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), visi dan misi disusun untuk lingkup satuan pendidikan, sementara tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisa kebutuhan dunia kerja.
Prinsip Karakteristik Satuan Pendidikan 1. Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan Semua harus terlibat secara aktif baik itu kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite, maupun mitra yang telah menjalin kerja sama dengan pihak sekolah.
2. Menggunakan data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan Data dapat diperoleh dari rapor mutu pendidikan sekolah dengan melihat tingkat literasi, numerasi, maupun karakter peserta didik, misalnya dalam hal toleransi. Selain itu, juga dapat dilihat kompetensi penyampaian guru kepada para siswa.
3. Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data Pembagian tugas di kalangan pendidik untuk mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisa, serta mendokumentasikan data.
4. Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi Memilih informasi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Cara Pengumpulan Informasi untuk Analisa Karakteristik dan Lingkungan Belajar Adapun cara yang dapat dipilih untuk mengumpulkan informasi agar dapat melakukan analisa karakteristik dan lingkungan belajar antara lain:
Kuesioner Wawancara Diskusi kelompok terpumpun (FGD) Observasi Rapor pendidikan Tahapan Pengorganisasian Pembelajaran Dalam pengorganisasian pembelajaran dapat mengacu pada tahapan berikut:
Tentukan struktur kurikulum (intrakurikuler, Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Praktik Kerja Lapangan (SMK), ekstrakurikuler) Tentukan pengelompokkan mata pelajaran Pemetaan muatan jam pembelajaran untuk 1 tahun ajaran Susun program tahunan dan kalender akademik sekolah Pemetaan muatan pembelajaran dalam semester/minggu Menyusun jadwal pembelajaran untuk masing-masing tingkat Refleksi dan evaluasi pembuatan jadwal Pendampingan dan Pengembangan Profesional Proses pendampingan dan pengembangan profesional dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:
Coaching , proses pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran seseorang terhadap suatu masalah.Mentoring , proses pendampingan dengan berbagai pengalaman strategi pengetahuan untuk mengatasi suatu masalah.Pelatihan, proses pendampingan dengan menguatkan dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja narasumber internal dan eksternal. Kegiatan pelatihan ini dapat dilaksanakan melalui In House Training (IHT), workshop , dan Bimbingan Teknis (BIMTEK). Lalu, bagaimana cara menyusun rencana pembelajaran serta mengevaluasi pendampingan dan pengembangan profesional? Simak pembahasan lebih lengkap melalui sesi rekaman Zoom Meeting pada link berikut yang dapat diakses gratis.
GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!
Penulis: Anisaa | Penyunting: Putra