Happy Learning, Strategi Pengelolaan Kelas yang Positif dan Menyenangkan - Guruinovatif.id

Diterbitkan 31 Jul 2024

Happy Learning, Strategi Pengelolaan Kelas yang Positif dan Menyenangkan

Sudah semestinya dalam kegiatan belajar, siswa mampu menerima materi pelajaran dengan baik. Namun pada kenyataannya, tak jarang kita menemukan siswa sering merasa bosan dan mengantuk saat belajar. Mungkin sudah saatnya tenaga pendidik untuk menerapkan happy learning di dalam kelas.

Pelatihan Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
311x
Bagikan

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan transfer ilmu secara dua arah, yakni antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Saat ini, semakin banyak penelitian yang menjelaskan bahwa siswa-siswa di kelas lebih mudah menerima dan menyerap ilmu jika proses pembelajaran dilakukan secara menyenangkan.

Sebenarnya seperti apa pembelajaran yang menyenangkan itu? Apakah suasana belajar yang ramai? Simak penjelasan lebih lanjut dalam artikel berikut ini!

Happy Learning atau Pembelajaran Menyenangkan di Dalam Kelas

Pembelajaran menyenangkan atau happy learning merupakan suasana kegiatan belajar mengajar yang dapat menarik perhatian siswa dengan berbagai metode pembelajaran yang diterapkan, sehingga siswa tidak mudah merasa bosan saat belajar. Seperti yang terkandung dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 40 ayat 2:

“Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis”.

Serta Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional pasal 19 ayat 1 yang berbunyi:

“Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologi siswa”.

Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar harus melibatkan tiga unsur penting, yaitu:

  1. Proses yang direncanakan guru

  2. Sumber belajar

  3. Siswa yang belajar

Baca juga:
Meningkatkan Partisipasi Siswa dengan Metode Pembelajaran Jigsaw

Belajar dapat dikatakan sebagai proses membangun hubungan antara suatu pengetahuan yang sudah dipahami dengan suatu pengetahuan baru yang lainnya. Dengan kata lain, makna belajar bukan berangkat dari sesuatu yang benar-benar belum diketahui dari nol, tetapi merupakan keterkaitan dari pengetahuan-pengetahuan yang sudah ada dengan pengetahuan yang baru.

5 Ciri Penting Pendekatan Happy Learning di Dalam Kelas

Selama ini happy learning dikenal sebagai pendekatan pembelajaran dengan suasana menyenangkan agar siswa merasa penting, aman, dan nyaman. Untuk menerapkan pendekatan ini di dalam kelas, maka Anda perlu mengetahui beberapa ciri happy learning sebagai berikut:

  • Menciptakan lingkungan tanpa stres (rileks).

  • Materi yang diberikan relevan dengan tingkat atau level perkembangan anak.

  • Belajar secara emosional, seperti adanya humor dan dukungan semangat.

  • Melibatkan semua panca indera, otak kiri (daya analitis) dan otak kanan (kemampuan sosial).

  • “Menantang” peserta didik dan mengekspresikan apa yang sedang dipelajari.

Happy Learning, Strategi Pengelolaan Kelas yang Positif dan Menyenangkan
Pembelajaran menyenangkan atau joyful learning tidak harus menciptakan suasana yang ribut (Gambar: Getty Images/FatCamera)

Jika melihat ciri-ciri happy learning diatas, maka bisa disimpulkan bahwa happy learning bukan berarti belajar dalam suasana ribut, hura-hura, kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal. Namun lebih merujuk ke suasana yang kondusif dan dapat mendorong partisipasi aktif siswa selama kegiatan belajar berlangsung.

Pendekatan happy learning diharapkan dapat memberikan tantangan kepada siswa untuk berpikir, mencoba belajar lebih lanjut, penuh dengan percaya diri, dan mandiri untuk mengembangkan potensi diri yang optimal. Dengan begitu, anak akan tumbuh menjadi manusia yang berkarakter dan percaya diri terhadap kemampuan dirinya sendiri.

Baca juga:
Mengasah Keterampilan dan Kreativitas dengan Metode Pembelajaran STEAM

Karena dalam dunia pendidikan, terdapat tiga ranah yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga ranah inilah yang akan membentuk kemampuan hard skill dan juga soft skill dalam diri siswa. Namun kenyataannya saat ini ranah yang dominan diajarkan dalam kegiatan belajar hanya dari ranah kognitif dan psikomotorik.

Lalu, apa yang harus dilakukan untuk menerapkan happy learning di dalam kelas? Apa saja langkah atau tahapan yang harus guru persiapkan?

Temukan jawaban pertanyaan-pertanyaan diatas dalam webinar Guru Inovatif Class yang akan membahas pendekatan happy learning di dalam kelas berikut ini!

Saya ingin mengikuti webinarnya!

Referensi:
Hakikat Belajar dan Bermain Menyenangkan bagi Peserta Didik
Pendekatan Happy Learning dalam Pembelajaran PAI dan Implikasinya Terhadap Pembentukan Kemandirian Siswa SD Budi Mulia Dua di Sedayu Bantul
Pendekatan Joyful Learning sebagai Metode Pembelajaran Pendidikan Kependudukan & Lingkungan Hidup (PKLH) di Madrasah Ibtidaiyah


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

KOSP dan Kurikulum Merdeka: Memahami Hubungan Vitalnya
1 min
Revitalisasi Pendidikan di Era Digital: Strategi Pelatihan Guru dan Inovasi Teknologi
1 min
Meningkatkan Kualitas Diri, Memperkuat Takwa di Bulan yang Penuh Keberkahan
2 min
Manfaat dan Cara Mengatasi Kesulitan Menggunakan AI bagi Tenaga Pendidik
3 min
Webinar "Belajar Coding" sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Pembelajar di Dunia Pendidikan
1 min
Mengenal Pentingnya Kompetensi Manajerial untuk Guru
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar