Salah satu keindahan mengenai ilmu pengetahuan adalah hadirnya beragam teknologi yang dapat digunakan untuk mempermudah kehidupan manusia. Keberadaan teknologi ini dapat mempercepat transformasi, terutama mendapatkan informasi dari berbagai belahan dunia. Namun, yang luput dari perhatian kita adalah teknologi juga membawa dampak negatif. Semakin lama kita tak hanya menemukan dampak negatif ini pada orang dewasa, tetapi juga kepada generasi muda kita.
Tantangan Besar Generasi Muda Indonesia
Belakangan ini kita sering menemukan kenyataan yang miris, bahwa generasi muda Indonesia dihadapkan dilema besar di era perkembangan teknologi yang pesat, yakni menjadi generasi yang maju atau justru tenggelam mengikuti arus modernisasi yang tak terkendali. Kemudahan akses informasi melalui internet dan media sosial membuat banyak anak muda yang terjebak dalam pola pikir serba cepat dan instan, tetapi kehilangan esensi dari proses perjuangan atau disebut generasi instan.
Jika hal ini terus dibiarkan, generasi muda akan terus menunjukkan penurunan karakter. Nilai-nilai dan seperti kerja keras, disiplin, dan tanggung jawab mulai luntur, tergantikan oleh mental serba mudah dan minim daya juang. Hal ini ditambah dengan maraknya kejahatan atau kekerasan dalam dunia pendidikan yang menunjukkan kontrol emosional berada pada level mengkhawatirkan.
Baca juga:
Kemendikdasmen Luncurkan Program “Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” sebagai Langkah Penguatan Karakter Utama Bangsa
Belum lagi pengaruh globalisasi tanpa filter yang menyebabkan menurunnya pemahaman generasi muda terhadap budaya lokal. Bahasa daerah mulai terpinggirkan, tradisi mulai dilupakan, dan identitas kebangsaan pun kian samar. Di sisi lain, problematika kesehatan fisik dan psikis juga semakin kompleks, mulai dari ketergantungan terhadap gawai (gadget), meningkatknya obesitas, hingga ancaman serius seperti judi online, kesehatan mental, pornografi, dan narkoba.
Solusi untuk Menjawab Tantangan Masa Kini
Dalam rangka mewujudkan generasi Indonesia Emas 2045, bangsa Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Karena krisis moral dan kemunduran karakter secara perlahan kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan sampai ketergantungan teknologi yang dapat menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.
Ilustrasi generasi muda Indonesia yang tak hanya cerdas, namun memiliki karakter Pancasila (Gambar: Pexels/Artem Beliaikin)Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan program “7 Gerakan Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”. Isi dari program tersebut antara lain meliputi:
Bangun pagi;
Beribadah;
Berolahraga;
Makan sehat dan bergizi;
Gemar belajar;
Bermasyarakat;
Tidur cepat.
Keseriusan pemerintah dalam merespon tantangan melalui Kemendikdasmen ini semakin dipertegas dengan penerbitan Surat Edaran Bersama (SEB) Menteri Pendidikan Dasar, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan.
Baca juga:
Mengenal Taksonomi SOLO dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Secara Bertahap
Dengan strategi yang tepat, generasi muda Indonesia dapat dibentuk menjadi individu yang sehat fisik, mental, dan spiritual, agar mampu menghadapi tantangan global tanpa kehilangan jati diri. Adanya 7 program ini juga menandakan bahwa, sistem pemebelajaran tidak boleh hanya berfokus pada teori saja, tetapi juga menanamkan pola pikir cerdas dan kreatif. Selain itu, generasi muda perlu dibekali dengan keterampilan problem-solving, berpikir kritis dan daya inovasi agar siap bersaing di era digital.
Disamping itu, pendampingan untuk memupuk nilai empati dan kepedulian sosial harus kembali diperkuat. Generasi muda selain cerdas secara akademik juga harus menjadi yang peduli dan bertanggung jawab, memiliki kesadaran tinggi terhadap lingkungan, serta mampu berkontribusi bagi masyarakat. Kombinasi antara kecerdasan, kesehatan, dan kepedulian, Indonesia dapat melahirkan generasi yang tangguh dan berintegritas.
Lalu, bagaimana cara memonitoring implementasi program tersebut? Temukan jawabannya dalam webinar nasional bersertifikat berikut ini!

Klik untuk daftar webinar ini
Referensi:
"Kebelet Sukses dengan Instan", Tantangan Gen Z Saat Ini
Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan
Penulis: Eka | Penyunting: Putra