[Yogyakarta, 25 Juni 2025] GuruInovatif.id kembali menyelenggarakan webinar nasional Guru Inovatif Class ke-136 yang inspiratif untuk diikuti oleh guru di seluruh penjuru Indonesia. Dalam webinar kali ini, GuruInovatif.id menghadirkan narasumber Fitrini Chow dengan topik pembahasan mengenai “Mendalami Model, Teaching Strategies dan Pendekatan Pembelajaran yang sesuai dengan Era AI”
Fitrini membuka sesi dengan refleksi penting mengenai posisi Kecerdasan Buatan (AI) dalam dunia pendidikan. Menurutnya, AI bisa menjadi musuh atau sahabat bagi para pengajar, semuanya tergantung pada bagaimana Bapak/Ibu guru dalam menggunakannya. Ia menekankan bahwa AI bukan alat untuk menyalin atau copy-paste secara mentah, melainkan alat bantu yang perlu dikelola dan dimanfaatkan secara bijak.
Karakteristik Pembelajaran di Era AI
Kemudian Fitrini menegaskan pentingnya Bapak/Ibu guru untuk tidak tertinggal dari peserta didik dalam memanfaatkan teknologi, khususnya AI. Di era saat ini, tidak jarang murid justru lebih cepat memahami dan mengaplikasikan teknologi dibanding gurunya. Oleh karena itu, guru perlu terus meningkatkan literasi digital dan keterampilan inovatif agar dapat mengarahkan pembelajaran secara efektif. Menurut Fitrini, terdapat enam karakteristik utama pembelajaran di era AI yang perlu dipahami dan diterapkan oleh Bapak/Ibu di kelas:
1. Personalisasi belajar
Pembelajaran tidak lagi bersifat satu arah atau seragam. Dengan dukungan AI, materi, kecepatan, dan pendekatan belajar dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat, serta kemampuan masing-masing siswa. Ini memungkinkan setiap anak berkembang sesuai potensinya.
2. Berorientasi pada kompetensi
Fokus pembelajaran bukan hanya menyelesaikan materi, tetapi membangun kompetensi nyata yang dibutuhkan di masa depan, seperti berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, dan kolaborasi.
3. Fleksibel & Mandiri
AI memungkinkan pembelajaran dilakukan secara fleksibel di mana saja dan kapan saja sehingga siswa bisa belajar secara lebih mandiri, tanpa terikat pada ruang dan waktu formal.
Baca juga:
Kenali Konsep dan Manfaat Pembelajaran Coding dalam Tumbuh Kembang Anak Sejak Dini
4. Berlandaskan etika dan literasi digital
Penting bagi siswa untuk tidak hanya menguasai teknologi secara teknis, tetapi juga memahami aspek etika, keamanan data, serta tanggung jawab dalam dunia digital. Pembelajaran di era ini harus melatih siswa menjadi pengguna teknologi yang cerdas dan bertanggung jawab.
5. Kolaboratif manusia mesin
AI bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan untuk menjadi mitra pengajar. Pembelajaran ideal di era ini adalah hasil dari kolaborasi antara guru (manusia) dan teknologi (mesin) untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih kaya dan interaktif.
6. Berbasis data dan feedback cepat
AI memungkinkan guru untuk memperoleh umpan balik secara instan dari proses belajar siswa. Dengan data yang terkumpul, Bapak/Ibu dapat merespons lebih cepat terhadap kebutuhan siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran dengan lebih tepat sasaran.

Personalisasi Pembelajaran dengan Bantuan AI
Fitrini juga mengingatkan pentingnya sikap kritis dan selektif dalam memanfaatkan konten yang dihasilkan oleh AI. Bapak/Ibu guru disarankan untuk mengecek segmentasi dan relevansi konten, agar sesuai dengan konteks pembelajaran di kelas masing-masing.
Jika materi dari AI tidak relevan, terlalu kompleks, atau bertentangan dengan nilai pembelajaran, maka perlu dilakukan penyaringan (filtering) dan penyesuaian terlebih dahulu. Di sinilah letak peran guru sebagai kurator, bukan hanya pengguna konten teknologi.
Dalam konteks ini, Fitrini menyebutkan dua model pembelajaran utama yang bisa dioptimalkan dengan bantuan teknologi, termasuk AI:
Adaptive learning
Model pembelajaran yang secara otomatis menyesuaikan materi dan pendekatan berdasarkan perkembangan dan kebutuhan siswa secara real-time. Sistem ini mampu mendeteksi kelemahan atau kekuatan siswa, lalu menyesuaikan materi sesuai kondisi tersebut.
Personalized learning
Merupakan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan gaya belajar, minat, dan kecepatan belajar setiap siswa. AI membantu menyusun jalur belajar yang unik bagi tiap siswa, sehingga mereka bisa belajar lebih efektif sesuai dengan karakteristik pribadinya.
Baca juga:
Kemendikdasmen Rilis Program untuk Penguatan Transformasi Manajemen Pendidikan dan Mengisi Kekosongan Kepala Sekolah
Identifikasi Skill & Gap Pengetahuan tentang AI
Dalam sesi kali ini, Fitrini juga menanggapi kondisi perkembangan teknologi saat ini yang begitu cepat dan masif. Ia mengingatkan bahwa untuk menghindari ketertinggalan dari arus modernisasi, Bapak/Ibu guru perlu mulai membiasakan diri menggunakan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, bukan sebagai ancaman.
Fitrini memberikan contoh beberapa tools praktis yang dapat digunakan dengan mudah oleh Bapak/Ibu guru, bahkan melalui perangkat HP:
Canva: Digunakan untuk membuat presentasi pembelajaran (PPT) yang lebih menarik, visual, dan atraktif bagi siswa.
ChatGPT: Dimanfaatkan untuk mencari referensi materi, merancang ide pembelajaran, atau mendapatkan inspirasi pengayaan kelas.
Kedua tools ini tidak hanya mudah diakses, tetapi juga tersedia secara gratis, sehingga sangat potensial untuk menunjang kreativitas guru tanpa memerlukan biaya tambahan.
Namun demikian, Fitrini juga menekankan pentingnya kemampuan filtering dan validasi informasi. Menurutnya, teknologi seperti AI adalah alat bantu, bukan alat utama. Guru tetap memiliki peran sentral dalam mengolah, menyaring, dan memastikan bahwa materi yang diperoleh dari teknologi benar-benar relevan dengan kebutuhan pembelajaran, dapat dipahami dan diterima oleh siswa, sesuai dengan karakteristik kelas dan kurikulum.
Oleh karena itu, penggunaan AI dan teknologi lainnya tidak boleh menjadikan guru bergantung sepenuhnya, melainkan tetap memposisikan guru sebagai penentu utama arah dan kualitas pembelajaran.
Fitrini juga membagikan beberapa penjelasan penerapan AI dalam kurikulum sekolah dalam webinar ini loh! Ingin tahu bagaimana penepan nya? Yuk, simak tayangan ulang webinar Guru Inovatif Class ke-136 dalam tautan berikut ini.
Tertarik dengan materi-materi yang serupa? Yuk, bergabung menjadi membership GuruInovatif.id untuk mendapatkan berbagai akses materi pengembangan kompetensi guru lainnya.

Gabung membership GuruInovatif.id
Penulis: Faqih | Penyunting: Putra