[Yogyakarta, 25 Februari 2025] GuruInovatif.id menyelenggarakan webinar nasional bersertifikat Guru Inovatif Class ke-127 yang menghadirkan Fitrini Chow sebagai narasumber. Topik yang dibahas dalam webinar ini adalah mengenai “Mendesain Pembelajaran Berbasis HOTS yang Menyenangkan dan Efektif untuk Siswa Abad 21.”
Sebelum memulai sesi webinar, Fitrini memberikan sebuah pengingat “Ketika Anda dikasih sebuah jabatan sebagai guru atau pendidik, ingatlah bahwa tanggung jawab kita besar”. Ia melanjutkan bahwa saat ini guru dan pendidik harus “berlari estafet secara maksimal” karena hari ini kita menghadapi generasi yang sangat berbeda. Kalau kita sebagai pendidik tidak berusaha meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, maka kita akan tertinggal dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM) negeri di masa depan.
Mindset yang Diperlukan Pendidik pada Abad 21
Fitrini kemudian menjelaskan bahwa agar siswa memiliki mindset yang baik, maka diperlukan juga mindset yang serupa dalam diri pendidik. Fitrini kemudian bertanya kepada peserta webinar mengenai “Pembelajaran mana yang lebih penting, apakah akademis atau keterampilan?”
Pertanyaan ini dijawab oleh salah satu peserta, yakni Ibu Amani pengajar siswa SD kelas 3. Menurut Bu Amani, lebih sulit dalam mengajarkan keterampilan kepada siswa. Karena sebagian siswa ada yang kurang berminat mempelajari keterampilan dibandingkan akademis. Fitrini merespon bahwa sebenarnya tidak ada jawaban yang benar dan salah. Sebab cara mendidik anak yang berada di jenjang pendidikan SD dengan SMP dan SMA akan berbeda perlakuannya.
Baca juga:
Menuju Indonesia Emas 2045: Optimalisasi SDM dengan Metode Pembelajaran STEAM dan Kemampuan Abad 21
Pembelajaran dari aspek akademis mencakup berbagai hal mengenai pengetahuan-pengetahuan. Sedangkan dari aspek keterampilan mencakup kemampuan atau kemahiran yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas.
Selanjutnya Fitrini menjelaskan bahwa peran guru bagi siswa tidak hanya sekadar mengajar materi A, B, C, dst. tetapi tidak memperhatikan perkembangannya. Menjadi seorang pengajar, seharusnya tidak hanya berfokus pada nilai atau hard skill belaka, namun juga perlu mengembangkan soft skill pada siswa yang kita ajar.

Mempraktikkan 4C Terhadap Diri Sendiri Sebelum Mengajarkannya Ke Siswa
Kemudian Fitrini juga menerangkan bahwa untuk menanamkan kemampuan 4C kepada peserta didik kita, seharusnya kita mempraktikkannya terlebih dahulu untuk memberikan teladan yang baik dan benar.
Critical thinking
Kita sebagai guru harus belajar cara untuk bisa berpikir secara kritis dalam menghadapi situasi yang ada. Misal, jika guru dihadapkan sebuah permasalahan, tidak serta merta harus memberikan respon sesegera mungkin. Guru dapat berpikir terlebih dahulu untuk mencari cara yang bijak.
Creativity
Guru juga harus belajar tentang bagaimana bisa memicu kreativitas saat melakukan sesuatu atau memiliki ide-ide kreatif dalam membangun hal yang positif. Fitrini menjelaskan bisa jadi daya juang anak zaman sekarang tergolong rendah, namun mereka memiliki daya kreativitas yang banyak. Maka kita juga perlu berkaca pada diri kita sendiri, apakah saat ini justru kita “menganggap remeh” hal-hal seperti membuat modul ajar atau membuat slide presentasi karena hadirnya berbagai teknologi yang canggih?
Baca juga:
Mengenal Pentingnya Pengembangan Kompetensi 4C dalam Pembelajaran Era Digital
Collaboration
Belajar mengenai cara membangun kolaborasi yang tepat ketika menghadapi situasi di depan kita agar tetap bisa berkontribusi secara positif. Sebagai seorang pengajar seharusnya kita memiliki kemampuan bekerjasama atau berkolaborasi dengan pengajar yang lainnya. Menurut Fitrini, kolaborasi itu mirip seperti kepingan puzzle. Misal, Anda dimintai bantuan oleh anak untuk mengerjakan tugasnya.
Dalam lingkungan satuan pendidikan sendiri, tentu Anda membutuhkan rekan pengajar lainnya, staf kependidikan, hingga Kepala Sekolah untuk melakukan dan mendukung pekerjaan Anda bukan?
Communication
Guru belajar untuk membangun komunikasi yang baik agar tercipta hubungan atau relasi yang baik.
Fitrini juga menjelaskan berbagai jenis studi kasus dalam mengimplementasikan pembelajaran berbasis HOTS yang menyenangkan di kelas dalam webinar ini. Simak penjelasan lebih lanjut mengenai cara mendesain pembelajaran berbasis HOTS dalam tayangan ulang webinar pada tautan berikut ini.
GuruInovatif.id menyediakan pelatihan intensif dan privat bersama trainer profesional untuk guru di sekolah Anda. Sekolah Anda pun bebas menentukan tema dan waktu pelatihannya loh!

Klik untuk konsultasi kebutuhan guru sekolah Anda
Penulis: Eka | Penyunting: Putra