[Yogyakarta - 9 Januari 2025] - GuruInovatif.id berhasil menyelenggarakan webinar nasional Guru Inovatif Class ke-120 yang membahas topik “Refleksi dan Resolusi: Menjadi Guru yang Lebih Baik di Semester Baru.” Dalam webinar ini, GuruInovatif.id menghadirkan Dhiaulhaq Aumane Paningkava sebagai narasumber untuk membagikan ilmu beserta pengalamannya dalam membuat resolusi awal tahun yang lebih baik.
“Tahun baru adalah kesempatan, tetapi refleksi adalah fondasi. Guru yang merefleksikan perjalanan akan lebih siap menghadapi tantangan.”
Urgensi Melakukan Refleksi Diri bagi Guru
Ulhaq menjelaskan beberapa poin mengenai betapa pentingnya guru melakukan refleksi, yakni:
1. Membangun hubungan yang lebih kuat dengan siswa
Ketika kita sudah kuat dengan diri kita sendiri dan sadar apa yang harus kita perbaiki, kita akan jadi lebih mudah untuk mengenal siswa. Dengan begitu, guru tidak hanya akan membangun hubungan yang kuat secara fisik—dalam proses belajar, namun juga secara emosional.
Sehingga, hal ini tak hanya akan memberikan dampak positif kepada diri kita, tetapi juga berimbas pula kepada siswa kita secara positif.
2. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa
Dengan mengenali diri atau refleksi, kita akan mengetahui sampai mana kemampuan kita. Hal ini dapat kita manfaatkan untuk menggunakan kelebihan kita dalam menyampaikan materi ajar kepada siswa. Sehingga, siswa dapat merasakan bahwa penyampaian kita adalah sesuatu hal yang baru dan menginspirasi.
Baca juga:
Memahami Keterkaitan Psikologi Belajar dengan Minat Belajar Siswa untuk Meningkatkan Hasil Belajar yang Lebih Baik
3. Berkontribusi pada budaya belajar yang positif di sekolah
Jika kita memulai hari dengan kebiasaan yang positif dalam diri, hal ini kemudian akan berpengaruh pada lingkungan di sekitar kita atau bisa menjadi teladan baik bagi orang-orang di sekitar kita. Karena kebiasaan yang kita lakukan secara positif ini, bisa saja menginspirasi orang-orang di sekitar kita untuk melakukan hal yang baik pula atau bahkan meniru apa yang kita kerjakan.
Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Larrivee, seorang psikolog pendidikan, proses refleksi yang dilakukan guru akan memberikan kemajuan profesional dan menetapkan tujuan yang lebih realistis untuk tahun berikutnya. Hal ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan mengajar, dan kemampuan untuk bekerja serta berinteraksi dengan siswa dari berbagai latar belakang.
Teknik Refleksi Diri yang Paling Populer
Dari berbagai jenis teknik refleksi diri, Ulhaq mengambil dua teknik refleksi diri yang paling populer digunakan oleh pekerja profesional, yakni:
Teknik journaling/self-assessment
Teknik ini merupakan yang paling populer dan sering ditemui karena untuk melakukan teknik ini, tidak ada aturan baku dan bisa dilakukan sekreatif mungkin.
Metode yang paling umum adalah seseorang mencatat segala kekurangan yang dilakukan selama satu tahun terakhir, kemudian mencatat segala kelebihan yang ia lakukan dalam satu tahun terakhir.
Metode atau teknik ini biasanya dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan diri. Namun, dalam pelaksanaannya seseorang bisa jadi memiliki kecenderungan untuk hanya melihat kekurangannya saja.
Biasanya metode ini dilakukan dengan menulis di buku atau di ketik pada gawai (gadget) yang kita miliki. Menurut Ulhaq, metode dengan menulis di buku jauh lebih efisien dibandingkan di ketik.
Meskipun begitu Ulhaq juga menegaskan tidak ada aturan baku dalam melakukan teknik ini, karena dapat dilakukan sesuai dengan preferensi masing-masing individu.
Teknik open question feedback
Teknik ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan teknik sebelumnya. Perbedaannya adalah jika teknik journaling dilakukan dengan menulis, teknik ini dapat dilakukan secara lisan atau dilakukan dengan pikiran seperti berdiam diri atau meditasi.
Biasanya teknik ini dimulai dengan menggunakan pertanyaan “Mengapa”, “Bagaimana”, atau “Apa”. Ulhaq sendiri lebih sering melakukan refleksi dengan teknik ini, karena menurutnya ia dapat berdiskusi atau berbincang kepada diri sendiri secara spontan.
Namun, Ulhaq kembali menegaskan saat melakukan refleksi diri, akan sangat bergantung pada kepribadian masing-masing. Karena bisa jadi ada individu yang lebih senang melakukan refleksi dengan menulis, ada juga yang senang dengan bermeditasi, dan lain sebagainya.
4 Tahapan Membentuk Budaya Refleksi Diri di Lingkungan Sekolah
Ulhaq juga menerangkan untuk membentuk budaya refleksi di lingkungan sekolah terdiri dari 4 tahapan, yakni:
1. Menyediakan waktu untuk evaluasi mandiri
Untuk melakukan refleksi diri, Ulhaq mengatakan bahwa kita harus meluangkan atau menyediakan waktu khusus, jangan menunggu momen untuk berefleksi.
2. Lakukan refleksi setiap hari atau minggu tanpa merasa terbebani
Kita perlu mengubah pola pikir (mindset) kita, bahwa kegiatan refleksi diri itu adalah kegiatan yang menyenangkan. Lakukan refleksi yang berasal dari panggilan hati bukan hanya karena sebatas kewajiban atau tuntutan semata.
Baca juga:
Akankah Kebijakan Libur Sekolah Sebulan Penuh Selama Bulan Puasa Akan Diterapkan Kembali di Tahun 2025?
3. Refleksi in action
Refleksi yang dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung. Contohnya melakukan diskusi, ice breaking, atau bahkan bercerita.
4. Refleksi on action
Refleksi yang dilakukan setelah proses pembelajaran telah usai. Misalnya dengan melakukan konsultasi di luar jam belajar dengan siswa atau orang tua/wali siswa atau mungkin tenaga profesional.
Ulhaq juga menjelaskan dua strategi untuk membangun work-life balance dan well-being dalam menjalankan tugas kita sebagai pendidik. Mau tahu apa saja dua strategi tersebut? Simak tayangan ulang webinar nasionalnya dengan mengklik tautan berikut ini.
GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami di https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar, workshop, dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!
Klik untuk gabung membership GuruInovatif.id
Penulis: Eka | Penyunting: Putra