[Yogyakarta, 26-27 September] Dalam upaya menjawab tantangan evaluasi pembelajaran di era digital, GuruInovatif.id kembali menghadirkan workshop inovatif dalam rangkaian GI Academy #60 dengan tema yang diangkat, yaitu “Optimalisasi Wayground AI dalam Mendesain Evaluasi Pembelajaran yang Inovatif.”
Menghadirkan narasumber Agus Supramono, Spd., Gr., M.Pd. yang memiliki pemahaman mendalam baik di bidang pedagosis maupun teknologi, workshop ini dirancang untuk mengeksplorasi pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) sebagai kolaborator strategis dalam merancang evaluasi pembelajaran yang efektif, adaptif, dan menyenangkan.
Mengupas Strategi Pembelajaran melalui Gamifikasi dan Game Based Learning
Sesi dimulai dengan refleksi kritis mengenai pengalaman mengajar di kelas. Para peserta diajak memikirkan mengapa siswa dapat bertahan berjam-jam memainkan game, namun sering kali kehilangan fokus saat belajar.
Pertanyaan ini membuka ruang diskusi mengenai perbedaan antara gamifikasi dan game based learning, dua pendekatan yang sering kali disamakan, padahal memiliki peran yang berbeda dalam meningkatkan motivasi belajar.
Gamifikasi menitikberatkan pada penerapan elemen-elemen permainan, seperti poin, badge, dan leaderbord ke dalam aktivitas belajar. Fokusnya adalah membangun keterlibatan dan semangat siswa melalui mekanisme permainan, tanpa harus menggunakan game sesungguhnya.
Sementara itu, game based learning memanfaatkan game itu sendiri sebagai media pembelajaran. Pendekatan ini memungkinkan siswa memahami konsep melalui pengalaman bermain yang interaktif dan kontekstual, seperti penggunaan Minecraft Education untuk menjelajahi konsep ekosistem, sehingga siwa dapat belajar secara visual, aktif, dan eksploratif dalam memahami keterkaitan antar komponen lingkungan.
Kedua pendekatan ini saling melengkapi, menghadirkan pembelajaran yang lebih dinamis dan berpusat pada pengalaman siswa.
Baca juga:
Memilih Antara IHT dan Workshop: Strategi Tepat untuk CSR Pendidikan
Wayground AI: Asisten Cerdas dalam Mendesain Evaluasi
Bagian inti dari workshop berfokus pada pemanfaatan Wayground AI, sebuah platform AI yang dirancang untuk membantu guru membuat evaluasi pembelajaran dengan cara yang lebih cepat, fleksibel, dan tetap sesuai dengan kebutuhan kelas.
Agus memperkenalkan beberapa fitur unggulan Wayground AI, di antaranya:
Dari lembar kerja ke luis
Materi pembelajaran dapat diunggah dan secara otomatis dikonversi menjadi kuis interaktif sesuai jenjang dan mata pelajaran.
Dari dokumen ke panduan belajar
Guru dapat mengubah dokumen pembelajaran menjadi kumpulan soal atau panduan belajar yang siap digunakan di kelas.
Kustomisasi level DOK
Soal dapat disesuaikan dengan Depth of Knowledge untuk mendorong kemampuan berpikir kritis siswa.
Sandbox mode
Fitur fleksibel untuk membuat kuis dari berbagai sumber seperti prompt, dokumen, URL, ekstensi Chrome, dan Google Slides.
Dengan dukungan teknologi ini, proses penyusunan evaluasi menjadi jauh lebih efisien tanpa mengurangi kualitas. Guru dapat berfokus pada strategi pembelajaran dan analisis hasil, bukan sekadar pekerjaan teknis pembuatan soal.

Evaluasi yang Inklusif dan Terarah
Selain kemudahan dalam pembuatan soal, Wayground AI juga menghadirkan fitur akomodasi untuk memastikan semua peserta didik dapat mengakses evaluasi sesuai kebutuhan masing-masing. Prinsip Universal Design for Learning (UDL) diterapkan untuk mengurangi hambatan belajar, menyediakan diferensiasi, dan meningkatkan fleksibilitas penyajian materi.
Fitur AI Analyze & Reports juga menjadi sorotan penting. Melalui fitur ini, guru dapat:
Mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pemahaman kelas
Mengidentifikasi miskonsepsi siswa secara cepat
Menghasilkan aktivtias remedial yang terarah dan relevan
Baca juga:
Menghadirkan Pendidikan Inklusif: Menghapus Batas dengan Dedikasi Guru dan Inovasi Teknologi
Transformasi Evaluasi Menuju Pembelajaran Bermakna
Dalam workshop ini, peserta tidak hanya mendapatkan penjelasan teoritis, tetapi juga melihat langsung bagaimana teknologi Wayground AI dapat digunakan untuk mendesain evaluasi pembelajaran secara praktis. Salah satu contohnya adalah proses mengubah lembar kerja menjadi kuis interaktif, menyesuaikan tingkat DOK untuk melatih berpikir kritis, hingga memanfaatkan fitur analitik untuk mengetahui area miskonsepsi siswa.
Penasaran dengan detail langkah-langkahnya? Anda dapat menyimak tayangan ulang workshop GI Academy #60 untuk melihat bagaimana teknologi ini membantu guru merancang evaluasi yang lebih adaptif, inklusif, dan bermakna di kelas.
Dan jika Anda ingin mendapatkan akses ke berbagai materi pembelajaran inovatif lainnya, jangan ragu untuk bergabung sebagai member GuruInovatif.id.

Klik untuk bergabung membership GuruInovatif.id!
Penulis: Ican | Penyunting: Putra