GI Academy #22: “Terampil Membuat Asesmen Formatif Kurikulum Merdeka” - Guruinovatif.id

Diterbitkan 12 Feb 2024

GI Academy #22: “Terampil Membuat Asesmen Formatif Kurikulum Merdeka”

Asesmen formatif dapat dijadikan alat oleh guru untuk bisa mengetahui perkembangan belajar muridnya serta menjadi bahan refleksi bagi murid mengenai perkembangan pemahaman mereka terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru.

Seputar Guru

Event Guru Inovatif

Kunjungi Profile
1139x
Bagikan

Pada hari Jumat dan Sabtu di tanggal 09—10 Februari 2024 GuruInovatif.id berhasil melaksanakan workshop online Guru Inovatif Academy #22 dengan tema bahasan “Terampil Membuat Asesmen Formatif Kurikulum Merdeka”. Workshop ini disampaikan oleh Anita Jojor, S.Pd., M.Pd., selaku trainer dari GuruInovatif.id. Asesmen formatif dapat dijadikan alat oleh pendidik untuk bisa mengetahui perkembangan belajar peserta didik.

Asesmen Bukan Hanya Sekadar Tahap Penilaian

Asesmen formatif bukan hanya berupa tes lisan dan penilaian sewaktu-waktu ketika berada di dalam proses pembelajaran. Namun merupakan pemantauan terhadap perkembangan belajar para peserta didik. Asesmen ini dapat dilakukan saat tenaga pendidik mau memulai kegiatan belajar mengajar. Tenaga pendidik akan mendapatkan data awal sebanyak apa peserta didik mengetahui materi yang akan dipelajari hari itu.

Asesmen merupakan understanding evidence, dengan kata lain asesmen adalah salah satu bukti atau informasi untuk memahami proses pembelajaran yang akan, sedang, dan telah dilaksanakan. Sehingga asesmen ini akan berpihak pada murid dan membantu murid mendapatkan pembelajaran yang bermakna serta bukan hanya sekadar laporan yang berisi angka dan hasil belajar saja.

Penyelenggaraan asesmen formatif bertujuan untuk mengumpulkan dan mengolah informasi dalam mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Sehingga asesmen bisa menjadi alat untuk memantau atau memonitor kualitas pembelajaran serta dapat menjadi umpan balik untuk mendapatkan perbaikan pembelajaran.

Baca juga:
2 Jenis Asesmen Pembelajaran Populer yang Digunakan oleh Guru

Fakta yang menarik dari kondisi saat ini adalah assessment of learning lebih dominan dilakukan oleh guru dibandingkan assessment for learning dan assessment as learning. Padahal dalam Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada proses pembelajaran. Seringkali saat masuk di dalam kelas, guru menyampaikan kepada peserta didik bahwa mereka diminta untuk serius saat proses pembelajaran berlangsung, akan tetapi realitanya saat ini justru terbalik.

Mungkin beberapa rekan kita ada yang mengeluhkan ketika menjalankan asesmen formatif, hasil yang didapatkan dari peserta didik bisa dikatakan mendapatkan nilai yang jelek dan tidak sesuai dengan standar yang sudah ditentukan. Kita lupa bahwa pelaksanaan asesmen formatif itu untuk mendapatkan data, jika data yang didapatkan ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan, kita bisa mengevaluasi dan memperbaiki strategi pendekatan kepada murid, baik dari strategi perbaikan pembelajaran hingga pengemasan penyampaian materi yang lebih mudah dipahami untuk murid-murid kita.

Manfaat Asesmen Formatif

Dalam poin pembahasan yang sebelumnya, Bapak dan Ibu guru telah mengetahui definisi dan juga tujuan mengapa asesmen formatif diperlukan dalam Kurikulum Merdeka. Bapak dan Ibu guru juga perlu mengetahui apa saja manfaat penyelenggaraan asesmen formatif di dalam kelas.

Secara ringkas, manfaat dari asesmen formatif adalah sebagai dasar pertimbangan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Biasanya untuk mencapai satu Tujuan Pembelajaran (TP), memerlukan alokasi waktu yang terkadang tidak bisa diraih hanya dalam satu kali pertemuan saja. Kalaupun memungkinkan dikejar dalam satu kali pertemuan, biasanya akan digabungkan dengan beberapa TP lainnya agar bisa berkelanjutan.

GI Academy #22 “Terampil Membuat Asesmen Formatif Kurikulum Merdeka”

Asesmen formatif juga memiliki manfaat yang lebih detail bagi peserta didik dan juga bagi pendidik, yakni:

Manfaat asesmen formatif bagi peserta didik

Peserta didik akan mendapatkan manfaat sebagai bahan refleksi dengan memonitor kemajuan belajarnya, tantangan yang dialaminya, serta langkah-langkah yang perlu ia lakukan untuk meningkatkan capaian pembelajarannya. Dari pengalaman pribadi pemateri ketika menerapkan asesmen formatif di sekolahnya, peserta didik justru antusias meminta perbaikan menjelang akhir pembelajaran. Karena asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran, membuat mereka sadar dimana letak ketidaktahuan akan materi tersebut. Dengan mengadakan kembali asesmen di akhir pembelajaran, mereka dapat mengetahui peningkatan progres pembelajarannya.

Manfaat asesmen formatif bagi tenaga pendidik

Bagi tenaga pendidik, asesmen ini dapat memberikan manfaat berupa refleksi atas strategi pembelajaran yang digunakan saat proses pembelajaran. Karena Kurikulum Merdeka tidak membatasi strategi, pendekatan, atau model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran. Karena jika data asesemen yang diperoleh menunjukkan bahwa peserta didik kesulitan memahami materi yang kita sampaikan, hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi guru untuk mencari strategi atau model pembelajaran yang lainnya. Sehingga kita bisa meningkatkan efektivitas pembelajaran dan meningkatkan pemahaman murid terhadap materi yang guru sampaikan.

6 Poin dalam Menyusun Asesmen Formatif

Kerapkali mungkin saat menyusun asesmen formatif, ada beberapa pertimbangan yang tidak kita pikirkan namun sangat berpengaruh terhadap penyelenggaraan asesmen ini, antara lain:

GI Academy #22 “Terampil Membuat Asesmen Formatif Kurikulum Merdeka”

1. Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake)

Saat membuat asesmen formatif, usahakan asesmen ini tidak berisiko tinggi. Maksudnya, hasil yang diperoleh dari asesmen formatif, tidak memengaruhi nilai di rapor, tidak menjadi pertimbangan untuk menentukan naik kelas atau tidak serta kelulusan murid. Mengapa?

Karena saat tenaga pendidik mempunyai tujuan untuk memasukkan nilai ke dalam rapor, penentuan naik kelas, dan kelulusan murid, tentu akan berpengaruh pada tingkat kesulitan pertanyaan atau soal yang guru berikan ke murid. Hal ini juga berpengaruh kepada berapa lama waktu yang dibutuhkan murid untuk menjawab soal-soal tersebut atau memperbaiki jawaban yang telah mereka berikan.

2. Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik dan/atau instrumen

Asesmen ini dapat diberikan kepada murid dalam bentuk tak hanya tulisan saja. Kita dapat menggunakan asesmen diagnostik di awal pembelajaran untuk mengetahui kesiapan murid.

Baca juga:
Memahami Jenis Asesmen Diagnostik dan Contoh Penerapannya

3. Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran

Misalnya, saat ditengah-tengah proses pembelajaran, Bapak dan Ibu guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik. Hal ini dapat dilakukan agar kita sebagai pendidik tahu apakah peserta didik fokus mengikuti proses pembelajaran atau tidak.

4. Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana

Pelaksanaan asesmen formatif juga dapat dilakukan dengan metode yang sederhana. Jadi, pembuatan asesmen formatif tidak selalu menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang variatif dan memakan banyak waktu ketika kita mentabulasikan jawabannya. Guru dapat memberikan soal yang dapat dijawab berdasarkan “Iya” atau “Tidak” agar kita bisa mengelompokkan secara langsung, mana murid yang sudah paham dan mana yang belum.

5. Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan banyak informasi

Seperti yang sudah disinggung dalam poin-poin sebelumnya, pelaksanaan asesmen ini bisa dilakukan tak hanya ketika ditengah-tengah kegiatan pembelajaran. Namun juga bisa dilakukan di awal pembelajaran untuk mendapatkan informasi pemahaman murid terhadap materi yang akan atau telah disampaikan.

6. Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan informasi tentang kekuatan peserta didik

Jika Bapak dan Ibu guru ingin mengetahui kekuatan dan/atau kelemahan peserta didik, ini akan kembali dalam penentuan instrumen asesmen yang akan digunakan secara tepat. Agar data asesmen yang telah diperoleh, dapat digunakan secara berkelanjutan.

Lalu bagaimana proses pelaksanaan dan teknik untuk menganalisis data dari asesmen formatif ini? Simak pembahasan serta praktik yang lebih lengkap mengenai asesmen formatif ini dalam rekaman Zoom Meeting pada link berikut yang dapat diakses secara GRATIS!

GuruInovatif.id berkomitmen untuk memacu transformasi pendidikan Indonesia melalui pengembangan kompetensi guru dengan membantu guru dan institusi pendidikan bertransformasi lebih cepat dalam proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih baik dan memberikan inspirasi bagi guru dan praktisi pendidikan dalam ranah memperkaya ilmu pengetahuan. Pantau melalui media sosial kami https://www.instagram.com/guruinovatif.id/ untuk mendapatkan informasi webinar dan event terbaru yang tak kalah menarik lainnya. Salam Guru Inovatif!


Penulis: Eka | Penyunting: Putra

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

GURU BAHAGIA, PROBLEMATIKA LUPA
4 min
Memeluk Kesehatan Mental Guru | Pulih dan Bahagia Menjadi Guru

Dwi Hasifah

Nov 27, 2023
3 min
Kesehatan Mental Guru dan Pembelajaran Berdiferensiasi

Dewi Suryaningsih

Dec 04, 2023
8 min
GI Academy #27 | Persiapan ANBK: Kunci Sukses Tingkatkan Rapor Pendidikan
3 min
Persiapan Calon Guru dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Dwita Nurcahyani

Sep 18, 2021
2 min
Masih Belum Punya Akun SIMPKB? Simak Cara Pembuatannya Berikut Ini!
3 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar