Dalam proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas, penilaian terhadap peserta didik merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seorang guru. Hal ini dilakukan untuk menilai pemahaman siswa serta seberapa efektif penyampaian materi oleh guru. Sehingga penilaian ini bisa menjadi dasar untuk menciptakan dan mengembangkan pembelajaran yang lebih baik di masa depan. Dalam artikel ini kami akan membahas mengenai jenis penilaian yang cukup dikenal di kalangan tenaga pendidik. Simak sampai akhir pembahasan penilaian ini ya!
Jenis Penilaian atau Asesmen Pembelajaran Jenis penilaian atau asesmen dalam kegiatan pembelajaran yang dikenal dan digunakan oleh tenaga pendidik adalah penilaian formatif dan penilaian sumatif.
Penilaian atau asesmen formatif Penilaian atau asesmen formatif adalah penilaian yang dilakukan dengan tujuan untuk memantau dan memperbaiki proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan asesmen ini, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, hambatan atau kesulitan yang dihadapi, hingga mendapatkan informasi perkembangan murid.
Selain itu asesmen formatif dapat diterapkan untuk merefleksikan strategi pembelajaran yang telah digunakan serta meningkatkan efektivitas dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran.
Penilaian atau asesmen sumatif Penilaian atau asesmen sumatif adalah penilaian yang bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau Capaian Pembelajaran (CP) peserta didik. Penilaian ini akan menjadi dasar untuk menentukan kenaikan kelas dan/atau kelulusan dari satuan pendidikan.
Asesmen ini dapat berbentuk laporan hasil belajar yang berisi laporan pencapaian pembelajaran dan dapat ditambahkan dengan informassi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Asesmen sumatif yang dilakukan diakhir pembelajaran (Sumber gambar: Canva/smalow's Images) Perbedaan asesmen formatif dan sumatif Terdapat beberapa perbedaan asesmen formatif dan sumatif. Berikut ini 4 perbedaan mendasar antara asesmen formatif dan sumatif:
1. Tujuan penilaian Asesmen formatif bertujuan untuk mengetahui perkembangan penguasaan murid terhadap materi yang sedang diajarkan. Sedangkan asesmen sumatif memiliki tujuan untuk mengetahui pencapaian pembelajaran yang diraih murid dalam suati unit/bab/kompetensi yang telah berakhir.
2. Waktu pelaksanaan Asesmen formatif dapat dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung, baik di awal pembelajaran maupun di sepanjang proses pembelajaran. Sedangkan asesmen sumatif dilaksanakan saat di akhir proses pembelajaran.
3. Hasil penilaian Hasil dari asesmen formatif tidak digunakan untuk menentukan nilai rapor kenaikan kelas, kelulusan, ataupun keputusan-keputusan penting lainnya. Hasil dari asesmen sumatif cenderung digunakan untuk menentukan keputusan kenaikan kelas hingga kelulusan murid.
4. Output Output akhir dari asesmen formatif adalah sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran suatu unit/bab/kompetensi yang sedang dipelajari murid dalam mencapai penguasaan yang optimal. Sedangkan output akhir asesmen sumatif adalah sebagai bukti mengenai apa yang harus dikuasai oleh murid.
Dalam proses pembelajaran, asesmen sering dilakukan tenaga pendidik untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang diraih peserta didik. Asesmen atau penilaian tidak hanya ditujukan pada penguasaan salah satu bidang tertentu saja, namun juga bersifat menyeluruh yang mencakup aspek pengetahuan, keterampillan, sikap, dan nilai-nilai.
Penilaian atau asesmen formatif dan sumatif pun juga dapat diterapkan di dalam Kurikulum Merdeka. Seperti apa tahapan masing-masing asesmen ini? Temukan jawabannya dalam webinar Guru Inovatif Class mengenai âBedah Modul Ajar Kurikulum Merdekaâ berikut ini!
Referensi:
Konsep Evaluasi Hasil Belajar
Perbedaan Mendasar Antara Penilaian Formatif dan Sumatif
Penulis: Eka | Penyunting: Putra