EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING BERBASIS BLOG SEBAGAI LMS UNTUK MEMBANGUN ANTUSIASME SISWA DALAM KEGIATAN LITERASI DIGITAL - Guruinovatif.id

Diterbitkan 06 Sep 2023

EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING BERBASIS BLOG SEBAGAI LMS UNTUK MEMBANGUN ANTUSIASME SISWA DALAM KEGIATAN LITERASI DIGITAL

Penerapan blended learning berbasis blog sebagai platform LMS terbukti efektif dalam membangun antusiasme siswa dalam kegiatan literasi sastra dan literasi digital. Banyak hal yang bisa di rasakan selama pengalaman penulis sebagai guru dalam melaksanakan penugasan berupa kegiatan literasi menggunaka

Metode Mengajar

ERWIN JOKO SUSANTO

Kunjungi Profile
536x
Bagikan

PENDAHULUAN

Banyaknya Pelatihan Guru dan begitu polemiknya administrasi guru sebagai persyaratan pemenuhan hak dan kewajiban seperti pada UU Sertifikasi Guru, ditambah carut marutnya Pelatihan In House Training serta berbagai diskusi pendidikan terkait tentang pembelajaran berdiferensial yang dirasakan oleh guru dan sebagai imbasnya secara langsung dan tidak langsung oleh siswa telah membawa paradoks tersendiri sehingga mencipta sebuah pertanyaan pemantik, yaitu apakah dengan semua hal yang tersebut di atas, pembelajaran berdiferensial yang telah kita lakukan benar-benar mampu menghadirkan dan mengimplementasikan minimal sebuah ikhtiar positif di tengah-tengah kegundahan di atas. Sirkulasi praktik tatap muka di setiap sekolah yang mungkin masih dari tujuan semestinya ternyata masih menyisakan fluktuasi ketidaksinambungan seperti kegiatan literasi guru dan siswa yang sempat tersendat-sendat sehingga minat baca menjadi terbengkalai. Kegiatan kearifan lokal seperti seminar guru, bazar pendidikan dan kewirausahaan juga masih menjadi agenda berorientasi bisnis dan akhirnya menjadi tidak berkembang dan kurang berorientasi pada konteks dan penemuan jati diri. 

Berdasarkan kegiatan observasi awal yang dilakukan oleh penulis maka diperoleh informasi dari hasil wawancara mengenai permasalahan siswa, dalam proses belajar mengajar, kebanyakan siswa masih memiliki motivasi belajar yang kurang tepat khususnya dalam memanajemen waktu belajar. Salah satu usaha sebagai solusi yang ditawarkan penulis untuk mendukung dan menunjang proses pembelajaran kepada siswa adalah dengan mengembangkan media dan wahana berbasis blog sebagai penunjang kegiatan literasi digital.

Blended learning berbasis blog sebagai LMS yang terbukti efektif sebagai salah satu sarana guna membangun antusiasme siswa dalam kegiatan literasi sastra dan literasi digital pasca pandemi sampai kini dengan segala pernak-perniknya (menggunakan blog) telah diimplementasikan kepada para peserta didik yang saya ajar yaitu mapel Bahasa dan Sastra Inggris ternyata membawa kesan tersendiri sehingga membekas dalam kehidupan sehari-hari dan mampu mengembangkan efektifitas kinerja seorang guru seperti saya. 

 

ISI

Jenis metode dalam penulisan ini adalah Research and Development, yaitu jenis penulisan yang akan menghasilkan suatu produk tertentu, dimana produk ini berupa media belajar untuk membangun motivasi dalam bentuk antusiasme dalam pembelajaran digital khususnya bagaimana sebuah kegiatan literasi dapat dikemas secara menarik dan koprehensif. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah lembar validasi, lembar angket respons guru, angket respons siswa terhadap media atau wahana yang digunakan guru dalam pembelajaran berdiferensial, yaitu tanggapan terhadap www.blogger.com, yang terformat pada lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran,lembar observasi aktivitas siswa, dan patform hasil belajar.

 

Sudah kita ketahui secara umum bahwa, www.blogger.com sendiri adalah penyedia layanan hosting yang memfasilitasi kepentingan webhosting gratis dengan sistem penulisan teks secara digital berbasis HTML dengan keunggulan mampu dimanfaatkan secara online ataupun offline dan mampu diakses oleh perangkat apapun baik android, laptop dan tablet. Salah satu manfaatnya, adalah bahwa teks, konten dan materi apa saja baik yang kita ketik atau yang kita sematkan atau kita posting di blog telah mengubah tampilan monoton teks menjadi lebih interaktif, responsive, dan hampir tidak membosankan sama sekali. 

PEMBAHASAN

Untuk menjawab berbagai permasalahan yang kini menyita perhatian masyarakat secara umum, diantaranya yaitu mampukah kita menghadirkan dan mengimplementasikan minimal sebuah ikhtiar positif, maka www.blogger.com, yaitu sebuah system penulisan dan pengayaan dalam dunia literasi digital ini perlu diterapkan, agar guru dan peserta didik memiliki sisi navigator yang senantiasa terseting untuk lebih fokus, terarah dalam kegiatan literasi membaca informasi atau teks yang selanjutnya menjadi tugas guru untuk mengarahkan tujuan pembelajaran secara kontekstual sesuai dengan isu yang berkembang.

Oleh karena itu, tujuan khusus dari tulisan saya ini adalah, untuk mengetahui seberapa jauh www.blogger.com mampu mengefektivitaskan penguasaan kompetensi minimal yang dimiliki setiap peserta didik dalam kegiatan literasi digital ini menawarkan indikator bahwa keberhasilan siswa dalam proses belajar tidak harus ditentukan oleh prestasi berupa angka dan deskripsi saja, namun kini prestasi lebih berupa keasyikan berliterasi, keaktifan membaca. Tidak hanya itu, budaya dan karakter seperti smart netizen dapat dipupuk sejalan dengan pola dan gaya hidup siswa di zaman IPTEK. Dari hasil observasi yang sudah dilakukan penulis, maka diperoleh informasi bahwa beberapa tugas yang diberikan guru kepada siswa sudah disesuaikan dengan standar tugas dari media yang digunakan pada setiap pertemuan.

Analisis  konsep.  Kegiatan  selanjutnya  adalah  mengidentifikasi,  lalu  merinci, kemudian menyusun materi–materi kontekstual apa saja yang dipelajari oleh siswa saya. Tahap selanjutnya adalah tahap perancangan (Design). Pada tahap ini, penulis mulai merancang media berbasis blog. Penulis juga merancang desain dan perangkat penulisan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Tahap kedua ini dimulai dengan penyusunan materi ajar online, modul online dan game edukatif online. Dari hasil analisis tugas dan konsep, maka dibuatlah kisi-kisi yang akan menjadi pedoman dalam menyusun patform yang akan dijadikan sebagai lembar penilaian tingkat penguasaan materi oleh siswa untuk materi yang telah diajarkan. Patform ini disusun berdasarkan spesifikasi dari tujuan pembelajaran yang sebelumnya sudah divalidasi oleh ahli dan sudah valid. Kemudian disusun juga instrumen-instrumen lain  yang menjadi  tolak ukur  dalam penilaian mediadari segi kelayakan, hingga mampu dikatakan valid, praktis, dan efektif. Selanjutnya pemilihan media. Media pembelajaran yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis blog, media pembelajaran dapat juga merupakan hasil ekstrasi dari buku ajar, serta patform hasil belajar yang setelah mengalami proses editing bisa kita sematkan ke dalam blog guru. Kemudian pemilihan format pengembangan kegiatan literasi berbasis blog disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran bahasa dan sastra Inggris yang sudah kita rancang ke dalm modul ajar/RPPAspek civitas literasi digital berbasis blog dibuat dengan rapi, teratur, dan berwarna juga digital agar siswa tertarik dan  termotivasi  untuk belajar.  Dari sekian langkah pembelaran dalam literasi digital ini, mungkin ada bagian yang disebut pembuatan penugasan digital dimana pada bagian ini siswa perlu dibuat lebih antusis untuk mengakses blog kita karena ada proses timbal balik untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam berliterasi yaitu pada halaman penugasan digita.

Penugasan digital ini berbeda dengan penugasan yang lain, penugasan digital ini dirancang dan disusun dengan menarik,hal ini tidak hanya berdasarkan variasi warna dan gambar yang dipilih, namun juga didasarkan pada penggunaanbahasa yang ringan sehingga mudah untuk siswa pahami ketika membaca danmempelajarinya, bersifat sistematis mulai dari materi di setiap awal sub bab sehingga siswa mudah dalam memahami konsep ataupun memantapkan konsep sebab media ini bisa mempermudah dan membangun antusiasme siswa untuk menyelesaikannya. Penugasan digital ini bisa bervariasi dalam bentuk kuis online, game interaktif dan sebagainya.

Dari hasil pembelajaran melalui literasi digital ini didapatkan bahwa perolehan nilai siswa sebesar 80%. Kemudian persentase antusiasme siswa yang bisa direkam dari durasi waktu yang digunakan baik secara terstruktur ketika KBM ataupun di rumah adalah 81,25%, angka ini berada dalam interval. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto (2009) yang mengemukakan bahwa suatu pembelajaran efektif apabila siswa meluangkan lebih banyak waktunya untuk belajar dan besarnya antusias siswa untuk mengerjakan tugas. Penilaian ini dilihat dari hasil analisis lembar pengelolaan pembelajaran, pengamatan aktivitas siswa, dan patform hasil belajar. Lembar pengelolaanpembelajaran bertujuan untuk mengetahui sejauh mana guru bisa mengelola kegiatan pembelajaran di kelas saat menggunakan mediayang penulis kembangkan. Dari instrumen hasil patform yang telah diberikan kepada 31 siswa diakhir pembelajaran atau setelah semua pertemuan pembelajaran selesai. Hasil patformnya menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada dalam kategori rendah, sedangkan siswa dengan kategori sedang sebanyak 19,35%, siswa berkategori tinggi sebesar 64,52%, dan untuk siswa yang hasil patformnya berkategori sangat tinggi sebesar 16,13%. Dari ketiga instrumen yang digunakanuntuk menilai keefektifan penugasan digital secara keseluruhan bisa ditarik kesimpulan bahwa penugasan digital berbasis blog juga telah efektif dalam penggunaannya. Hasil ini sejalan dengan hasil penulisan Mualdin dan Edy (2015) yang menunjukkan bahwa apabila dalam proses pembelajaran pendidik yaitu guru menggunakan media atau penugasan digital yang mempunyai tingkat keefektifan tinggi, maka itu akan berdampak baik bagi prestasi belajar siswa. Tahap terakhir dari model 4D adalah penyebaran (Disseminate). Tujuan tahapan ini adalah untuk menyebarkan produk yang sudah dikembangkan secara luas di lapangan (Kurniawan & Dewi, 2017). Di tahap ini penulis seharusnya mensosialisasikan atau mendistribusikan atau menyebarkan penugasan digital yang telah dikembangkan kepada beberapa guru untuk siswanya. 

Oleh karenanya, sharing pengalaman yang saya tuangkan ke dalam tulisan ini, yaitu EFEKTIVITAS BLENDED LEARNING BERBASIS BLOG SEBAGAI LMS UNTUK MEMBANGUN ANTUSIASME SISWA DALAM KEGIATAN LITERASI DIGITAL benar-benar mampu mengefektifitaskan pembelajaran guna penguasaan kompetensi literasi sastra Inggris sekaligus sebagai salah satu bentuk pelayanan ketuntasan belajar peserta didik yang bisa dipertangungjawabkan kepada orang tua (wali murid) dan masyarakat luas adalah bahwa saya menggunakan wacana atau teks tersemat pada web/blog page berbasis www.blogger.com sebagai instrumen dalam kegiatan literasi siswa dalam memahami materi dan KD serta sebagai instrument dalam pemberian tugas harian seperti ulangan dan kuis. Wacana atau teks tersemat pada web/blog page berbasis www.blogger.com yang bisa dimanfaatkan sebagai kuis atau ulangan harian untuk pengambilan data (biodata, nilai, dll) sekaligus adalah salah satu wujud dan sekaligus bagian dari kemerdekaan belajar yang memerdekakan metode guru sejalan dengan cara belajar yang seharusnya di masa pembelajaran bediferensial pada masa sekarang ini.

 

 

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memperhatikan fakta-fakta dalam proses dan hasil pembelajaran dalam kegiatan literasi digital berbasis www.blogger.com baik secara desain(perencanaan) serta implementasi di lapangan yang didukung bukti berupa interaksi siswa dengan saya sebagai guru dengan memperhatikan segi kemaslahatan berupa kebermanfaatan seperti penghematan biaya, fleksibilitas platform dan dapat dilestarikan oleh guru mapel apapun, maka dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan literasi digital seperti ini guna efektivitas penguasaan kompetensi minimal perlu diterapkan. 

Dalam melaksanakan kegiatan literasi digital perlu memperhatikan berbagai permasalahan dan tantangan baik yang telah saya sebutkan di atas bersama berbagai solusinya maupun tantangan yang bersifat kondisional dimana terdapat perbedaan antara daerah satu dengan daerah lain dalam hal pengadaan kuota internet, kondisi geografis, dan lain-lain. Karena setinggi apapun fleksibilitas dalam sistem penulisan berbasis www.blogger.com, tetap harus memperhatikan kondisi masing-masing sekolah. Walaupun demikian, penulis dapat meyakinkan bahwa penerapan www.blogger.com dalam kegiatan literasi digital ini mampu dikembangkan ke berbagai arah termasuk dalam pengembangan konten web sekolah dan pengembangan kearifan lokal dalam memajukan budaya daerah sebagai bagian dari konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

#GuruInovatif #LombaArtikelS4 #ArtikelGI dan #LombaGI

 

DAFTAR PUSTAKA

Anita Lie. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia , 2005 

Arikunto, Suharsimi. 2005. Penulisan Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen PMPTK. 

Kemmis, S. dan Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Deakin: Deakin University. 

Mulyana, Slamet.2007. Penulisan Tindakan Kelas Dalam Pengembangan Profesi Guru. Bandung: LPMP.

Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi.  Bandung : Remaja Rosda karya.

Arifin, H. (2017). Konsep multiple intelligence system pada Sekolah Menengah Pertama Al- Washlyah 8 Medan dalam perspektif Islam. Edutech Jurnal Ilmu Pendidikan Dan Ilmu Sosial. https://doi.org/https://doi.org/10.30596/edutech.v3i1.986

Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan bahan ajar berbasis ADDIE model. Halaqa: Islamic

Education Journal. https://doi.org/10.21070/halaqa.v3i1.2124

Fitria, A. D., Mustami, M. K., & Taufiq, A. U. (2017). Pengembangan media gambar berbasis potensi lokal pada pembelajaran materi keanekaragaman hayati di kelas X SMA 1

Pitu   Raise   Kab.  Sidrap.   AULADUNA:   Jurnal   Pendidikan  Dasar   Islam,   4(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24252/auladuna.v4i2a2.2017

Fransiska, Y., Ms, S., & Muslim, M. (2016).Pengembangan lembar kerja siswa berbasis kecerdaasan majemuk untuk pembelajaran fisika kelasX pada materi elastisitas. Inovasi dan Pembelajaran Fisika, 1–7.

Johnson, E. B. (2007). Contextual teaching and learning menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikkan dan bermakna. Bandung: MLC.

Kurniawan,  D.,  &  Dewi,  S.  V.  (2017).  Pengembangan  perangkat  pembelajaran  dengan media screencast-o-matic mata kuliah kalkulus 2 menggunakan model 4-D Thiagarajan. Jurnal Siliwangi3(1). http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jspendidikan/article/view/193

Majid, A. (2013). Perencanaan pembelajaran: mengembangkan standar kompetensi guru.

Bandung: Rosda.

Mustamin, S. H. (2013). Psikologi pembelajaran matematika. Alauddin Press.

Novitasari, D. (2016). Pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Jurnal Pendidikan Matematika Dan Matematika. https://doi.org/https://doi.org/10.24853/fbc.2.2.8-18

Nurfiani. (2018). Pengembangan buku ajar berbasis model pembelajaran kuantum (quantum) materi eksponen kelas X MA DDI Pattojo [UIN Alauddin Makassar]. http://repositori.uin-alauddin.ac.id/id/eprint/11673

Nurhidayati, S., Tayeb, T., & Abbas, B. (2017). Pengembangan bahan ajar matematika berbasis masalah untuk memfasilitasi pencapaian kemampuan penalaran pada pokok bahasan perbandingan kelas VII MTsN Model Makassar. MaPan Jurnal Matematika dan Pembelajaran. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/mapan.v5n2a6

Purwanto. (2009). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rindarti, E. (2018). Peningkatan kompetensi guru dalam mengembangkan RPP kurikulum

2013 revisi 2017 melalui pendampingan berkelanjutan di MA Binaan kota Jakarta

Pusat tahun pelajaran 2017/2018. Jurnal Penelitian Kebijakan Pendidikan11(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24832/jpkp.v11i2.22

Riswandi, B. A., & Hanum, F. F. (2013). Peningkatan kualitas siswa terampil IPTEK dengan edukasi komputer bagi siswa SD di dusun Wonolelo. Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan.

Sadiyyah, R., Gustiana, M., Panuluh, S. D., & Sugiarni, R. (2019). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pendekatan inkuiri terbimbing berbasis mobile learning untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir kritis matematis. Jurnal Prisma. https://doi.org/https://doi.org/10.35194/jp.v8i1.616

Sadulloh, U. (2015). Pengantar filsafat pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sagala, H. S. (2013). Administrasi pendidikan kontemporer. Bandung: Alfabeta.

Sinurat, M., Syahputra, E., & Rajagukguk, W. (2015). Pengembangan media pembelajaran matematika berbantuan program flash untuk meningkatkan kemampuan matematik siswa SMP. Jurnal Pendidikan Tabularasa, 12(2). https://doi.org/https://doi.org/10.24114/jt.v12i2.3247

Sundayana, R. (2013). Media pembelajaran matematika: untuk guru, calon guru, orang tua, dan para pencinta matematika. Bandung: Alfabeta.

Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif (Cet. 1). Surabaya: Kencana Prenata Media Group.

Yaumi, M. (2011). Pembelajaran berbasis multiple intelligence. Makassar: Alfabeta.

Suhardjono et.al. 2005. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di Bidang Pendidikan Dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dirjen Dikgu dan Tentis. 

Stringer, R. T. 1996. Action research: A handbook for practitioners. London International Educational and Profesional Publisher. 

Wibawa, Basuki. 2003. Penulisan Tindakan Kelas. Jakarta: Depdiknas Dirjen Pendasmen Dirtendik: 2003

https://www.pgriwaykanan.id/informasi/pandemi-pgri-wk-ajak-guru-semangat-bekarya/


Penyunting: Putra

1

0

Komentar (1)

ERWIN JOKO SUSANTO

Sep 07, 2023

Monggo Ibu/Bapak dan anak-anak tersayang, untuk mengomentari artikel saya ini ya, terima kasih dan salam kasih sayang
Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Kelebihan dan Tantangan Metode Pembelajaran Teatrikal
2 min
Soal Mudah pun Bisa Menjadi HOTS, Ketahui Sebabnya
2 min
Model Pembelajaran Discovery Learning, Salah Satu Rekomendasi dari Pemerintah untuk Kegiatan Belajar Mengajar
5 min
Metode Socratic: Memperdalam Pemahaman dan Berpikir Kritis dalam Pembelajaran
2 min
Belajar Public Speaking, Tips Lancar Ngomong Saat Presentasi

Reezky Pradata

Sep 10, 2021
1 min
Artikel Belajar Berbasis Games
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar