Untuk menumbuhkan keterampilan berpikir peserta didik, proses pembelajaran tidak cukup hanya mengandalkan penyampaian materi dari guru. Diperlukan berbagai komponen pendukung yang mampu memperkaya pengalaman belajar, salah satunya adalah media pembelajaran.
Media pembelajaran berfungsi sebagai jembatan antara guru dan siswa dalam menyampaikan serta menerima informasi. Dengan adanya media ini, peserta didik dapat lebih mudah memahami materi, sekaligus melatih keterampilan berpikir kritis saat mengevaluasi informasi yang disampaikan.
Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman, media pembelajaran pun ikut berevolusi. Jika dulu terbatas pada buku teks atau papan tulis, kini media pembelajaran hadir dalam bentuk yang semakin inovatif dan interaktif. Perkembangan teknologi menghadirkan peluang baru, di mana siswa dapat belajar melalui visualisasi tiga dimensi (3D), bahkan berinteraksi langsung dengan materi menggunakan augmented reality (AR) hanya dalam satu aplikasi.
Inovasi ini menjadikan pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan bermakna. Tidak hanya membantu siswa memahami konsep secara lebih mendalam, tetapi juga mendorong mereka untuk terlibat aktif serta mengembangkan keterampilan yang relevan dengan tantangan abad ke-21.
Jenis Pemanfaatan Teknologi dalam Media Pembelajaran
Pemanfaatan teknologi dalam media pembelajaran telah membawa perubahan besar dalam cara guru menyampaikan materi dan bagaimana siswa menerima pengetahuan. Melalui teknologi, konten pembelajaran dapat disajikan dengan lebih menarik, interaktif, dan mudah dipahami, sehingga pengalaman belajar terasa menyenangkan sekaligus mendorong siswa untuk belajar secara mandiri.
Berbagai inovasi kini hadir untuk mendukung proses belajar-mengajar. Beberapa di antaranya yang populer digunakan di dunia pendidikan adalah:
1. Learning management systems (LMS)
Sebuah platform digital yang membantu guru mengelola materi, tugas, hingga ujian secara online. Dengan LMS, proses pembelajaran menjadi lebih terstruktur dan mudah diakses kapan saja.
2. E-learning
Melalui e-learning, guru dapat menyediakan materi pembelajaran berupa video, audio, hingga presentasi yang dapat diakses siswa secara fleksibel melalui internet.
3. Virtual reality (VR)
Teknologi VR menghadirkan pengalaman belajar yang imersif dengan menciptakan lingkungan virtual interaktif, seolah-olah siswa benar-benar berada di dalam dunia pembelajaran tersebut.
Baca juga:
Gamifikasi dalam Pendidikan: Strategi Inovatif untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Generasi Digital Natives
4. Augmented reality (VR)
Berbeda dengan VR, AR menambahkan elemen visual atau objek digital (2D maupun 3D) ke dalam dunia nyata. Hal ini memungkinkan siswa berinteraksi dengan materi secara langsung, sehingga konsep yang abstrak menjadi lebih mudah dipahami.
5. Game-based learning
Mengintegrasikan elemen permainan dalam pembelajaran terbukti mampu meningkatkan motivasi sekaligus membuat siswa lebih aktif terlibat dalam proses belajar.atkan moti
6. Tablet dan smartphone
Perangkat ini tidak hanya digunakan untuk hiburan, tetapi juga menjadi sarana efektif bagi siswa untuk mengakses materi, berkomunikasi dengan guru, dan menyelesaikan tugas secara digital.
Dari semua teknologi tersebut, tren penggunaan AR dalam pendidikan sedang mengalami perkembangan pesat. AR memungkinkan integrasi dunia nyata dengan objek virtual yang diproyeksikan secara real-time, memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga menyenangkan dan interaktif.
Dengan inovasi-inovasi ini, proses belajar mengajar tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik, melainkan terbuka luas melalui media digital yang terus berkembang.
Assemblr EDU, Inovasi Media Pembelajaran Berbasis AR
Konsep AR pertama kali diperkenalkan oleh Thomas P. Caudell pada tahun 1990 melalui karyanya The Term ‘Augmented Reality’. Teknologi ini memiliki tiga karakteristik utama:
Mengombinasikan dunia nyata dengan dunia maya.
Memberikan informasi secara interaktif dan real-time.
Menampilkan objek dalam bentuk tiga dimensi (3D).
Ilustrasi penggunaan Assemblr EDU (Gambar: Laman Assemblr EDU)
Dengan kemampuan tersebut, AR mampu membantu memvisualisasikan konsep abstrak sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi, baik berupa struktur objek maupun simulasi yang kompleks.
Salah satu platform berbasis AR yang dirancang khusus untuk dunia pendidikan adalah Assemblr EDU. Aplikasi ini memungkinkan guru, pengajar, maupun peserta didik menciptakan konten 3D dan AR yang interaktif, menyenangkan, sekaligus mudah digunakan.
Melalui Assemblr EDU, guru tidak hanya dapat menyampaikan materi, tetapi juga membangun pengalaman belajar yang membuat siswa aktif, penasaran, dan terdorong untuk berpikir kritis.
Fitur unggulan Assemblr EDU
Assemblr EDU menghadirkan berbagai fitur yang mendukung kebutuhan pembelajaran modern, di antaranya:
Bahkan, guru dapat menambahkan soal atau kuis dalam konten AR yang dibuat sehingga evaluasi pembelajaran terasa lebih menarik dan interaktif.
Baca juga:
6 Tantangan Transformasi Digital dalam Pendidikan dan Pentingnya 4 Pilar Literasi Digital bagi Guru
Keunggulan Assemblr EDU
Mengapa Assemblr EDU cocok diterapkan di dunia pendidikan? Berikut beberapa kelebihannya:
Mampu menghadirkan output visual berbasis 3D yang menarik perhatian dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
Membuat konsep abstrak lebih nyata, sehingga lebih mudah dipahami.
Menyediakan konten siap pakai dalam bentuk model, diagram, hingga simulasi.
Memberi kebebasan guru untuk mengkreasikan konten dari awal sesuai kebutuhan.
Mendukung aktivitas belajar yang lebih bermakna dengan fitur scan to see, memungkinkan terjadinya interaksi dua arah.
Selain itu, Assemblr EDU dirancang user-friendly, sehingga konten animasi, audio, maupun video dapat dibuat dan digunakan tanpa memerlukan kemampuan pemrograman tingkat lanjut.
Dengan segala fitur dan keunggulannya, Assemblr EDU hadir sebagai jawaban atas tantangan pembelajaran abad ke-21—menciptakan pengalaman belajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif.
Ingin tahu cara mendesain pembelajaran berbasis AR menggunakan Assemblr EDU? Ikuti workshop nasional berikut ini!

Klik disini untuk daftar workshopnya
Referensi:
Manfaat Assemblr EDU Bagi Pengguna Akun belajar.id
Pemanfaatan Augmented Reality sebagai Media Pembelajaran
Studi Literatur Pemanfaatan Aplikasi Assemblr EDU sebagai Media Pembelajaran Matematika Jenjang SMP/MTs
Penulis: Eka | Penyunting: Putra