Dalam pendidikan masa kini, salah satu tantangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan adalah mengenal karakteristik pesertanya. Dengan berbagai perkembangan zaman (termasuk teknologi) telah menciptakan generasi yang memiliki perilaku serta kebutuhan berbeda, yakni generasi yang tumbuh dan dibesarkan di tengah dunia tekonologi digital atau digital natives.
Hal ini tentu memerlukan solusi yang inovatif dari pengajar untuk mengatasi tantangan tersebut. Karena untuk menarik perhatian generasi yang lekat dengan teknologi tersebut, memerlukan cara yang out of the box dari pembelajaran konvensional atau tradisional. Salah satu metode inovatif yang dapat pengajar lakukan adalah dengan menerapkan gamifikasi dalam proses belajar. Apa itu gamifikasi dalam pembelajaran? Simak penjelasannnya sampai akhir.
Memahami Karakter Siswa untuk Merancang Strategi Pembelajaran yang Efektif
Seperti yang sudah disinggung dalam pendahuluan artikel ini, keberadaan teknologi tidak hanya mengubah akses informasi yang lebih terbuka ke seluruh manusia tanpa batasan usia, namun juga melahirkan tantangan baru. Dalam dunia pendidikan, guru memiliki “tugas tambahan” untuk memahami karakter siswa-siswinya di kelas sebelum melaksanakan proses pembelajaran yang tepat.
Karena karakteristik digital natives adalah kondisi otak yang lebih sering terpapar oleh pencitraan visual yang canggih dan kompleks. Akibatnya bagian otak yang memiliki peran dalam kemampuan visual jauh lebih berkembang. Selain itu, karakter berikutnya adalah rentang perhatian yang pendek, menyebabkan digital natives lebih mudah bosan. Sehingga guru perlu menyampaikan materi ajar dalam “porsi” yang lebih kecil.
Baca juga:
Inovasi Pendidikan: Memahami Konsep Gamifikasi dalam Konteks Pembelajaran
Sebagai generasi yang fasih dalam memeroleh dan mempelajari segala macam teknologi baru, digital natives memiliki gaya belajar dengan ciri-ciri cara belajar yang cepat serta memproses informasi secara cepat (walaupun tidak bisa berkonsentrasi dengan baik). Digital natives juga lebih memilih melakukan pencarian informasi melalui gawai (gadget) masing-masing, tanpa mau berlama-lama membaca informasi dengan lengkap.
Agar tak tertinggal, para ahli dalam dunia pendidikan terus berupaya untuk mencari cara agar penyampaian pendidikan kepada generasi digital natives dapat disampaikan dengan cara yang inovatif, seperti pembelajaran berbasis gamifikasi.
Gamifikasi dalam pendidikan dapat didefinisiakan sebagai proses mengubah aktivitas yang ada atau mempelajari aktivitas dan menjadikan konten selayaknya permainan dengan menggunakan elemen-elemen dalam sebuah game. Pembelajaran ini menggunakan pola kerja berbasis game, estetika untuk membuat orang lain terlibat, memotivasis melakukan tindakan, mempromosikan pembelajaran, dan memecahkan masalah.
Prinsip-Prinsip dalam Pembelajaran Berbasis Gamifikasi
Sebelum guru menerapkan pembelajaran berbasis gamifikasi, kita perlu mengetahui terlebih dahulu prinsip-prinsip yang harus ada dalam pembelajaran ini, yaitu:
1. Kebebasan untuk gagal
Agar tujuan pembelajaran dapat dicapai, maka gamifikasi dirancang dengan mempertimbangkan kecepatan peserta didik yang berbeda-beda. Hal ini perlu dilakukan agar peserta didik tidak memiliki ketakutan maupun kekhawatiran akan kegagalan, dan mendorong siswa untuk bereksperimen, berani mengambil risiko, dan mencoba lagi jika mengalami kegagalan pada percobaan sebelumnya.
Menerapkan pembelajaran berbasis gamifikasi dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa (Gambar: Canva/Aflo Images)
2. Umpan balik yang cepat
Sebuah game biasanya akan memberikan umpan balik (feedback) yang cepat setelah melakukan suatu tindakan. Hal ini juga sama dalam gamifikasi, dimana peserta didik harus menerima umpan balik dan penghargaan atau hadiah setelah mereka menyelesaikan tantangan yang diberikan.
3. Kemajuan
Peserta didik juga harus dapat menilai kemajuan mereka secara visual dalam proses menuju tujuan akhir game. Ketika permainan dibagi menjadi beberapa tingkatan atau level, peserta didik sebagai pemain memiliki kesempatan untuk mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. Hal ini akan membangun keterampilan atau penguasaan yang telah dialami pada level sebelumnya untuk digunakan dan menyelesaikan level terakhir.
4. Alur cerita
Permainan yang baik seringkali memiliki sebuah alur cerita yang menarik. Materi dapat ditata dalam bentuk narasi dan meminta peserta didik sebagai pemain untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan cerita.
Baca juga:
Penerapan Gamifikasi dalam Pembelajaran tanpa Menggunakan Perangkat Digital
Jenis-Jenis Gamifikasi dalam Konteks Pendidikan
Meskipun gamifikasi menjadi salah satu topik yang ramai diperbincangkan, namun tak banyak yang mengetahui bahwa terdapat 2 jenis gamifikasi yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
1. Gamifikasi struktural
Merupakan jenis gamifikasi yang mengaplikasikan elemen-elemen permainan dalam rangkaian pembelajaran online untuk mendorong peserta didik mengakses seluruh materi ajar tanpa melakukan perubahan bentuk dari penyajian materi itu sendiri.
Fokus dari gamifikasi struktural adalah untuk memotivasi siswa mengakses/mempelajari materi ajar dan melibatkan mereka dalam proses pembelajaran melalui pemberian penghargaan atas pencapaian peserta didik setelah menyelesaikan materi ajar yang disediakan.
Contohnya seperti memberikan poin kepada siswa yang telah menonton video yang diberikan atau menyelesaikan tugas yang diberikan.
2. Gamifikasi konten
Jenis gamifikasi ini menggunakan elemen-elemen serta pola pemikiran yang ada di dalam game pada materi pembelajaran. Hal ini bertujuan agar pemaparan materi pembelajaran dapat menyerupai sebuah tampilan game. Sebagai catatan, dengan menambahkan elemen-elemen tersebut menjadikan materi pembelajaran menyerupai program game, namun tidak mengubah materi pembelajaran menjadi game sesungguhnya.
Gamifikasi dalam pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar. Selain itu, pembelajaran berbasis gamifikasi juga menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menyenangkan. Siswa pun jadi lebih termotivasi untuk mengikuti setiap proses belajar.
Tetapi bagaimana cara menyusun strategi yang tepat untuk menerapkan pembelajaran berbasis gamifikasi ini? Temukan jawabannya dalam workshop nasional bersertifikat Guru Inovatif Academy dengan pembahasan mendesain pembelajaran berbasis gamifikasi berikut ini!

Klik untuk daftar workshop ini
Referensi:
Gamifikasi untuk Pembelajaran
Penerapan Gamifikasi Berbasis Web untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sejarah Islam pada Siswa kelas 4 SDN 2 Jetis Situbondo
Pengembangan Media Pembelajaran Gamifikasi Materi Tata Surya Kelas VI Sekolah Dasar
Penulis: Eka | Penyunting: Putra