Ada berbagai jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dalam dunia pendidikan. Dengan memanfaatkan media-media seperti teks, narasi, visual, dan audio-visual, kegiatan belajar mengajar dalam kelas dapat menjadi lebih hidup. Siswa menjadi antusias sekaligus memperoleh pemahaman yang komprehensif sehingga dapat meningkatkan hasil ajar yang memuaskan.
Setiap guru memiliki gaya ajar (learning style ) dan metode pengajaran (learning methods ) masing-masing. Sebagai upaya penyampaian materi, para guru biasanya memanfaatkan media powerpoint , grafik, bagan, peta, dan teks. Namun, dalam pembelajaran, agaknya materi akan lebih mudah dipahami apabila memanfaatkan media visual. Media visual, baik dalam bentuk gambar dan animasi dapat mempermudah siswa mengingat materi ajar. Selain itu, kegiatan belajar menggunakan gambar membuat suasana kelas menjadi menyenangkan.
Namun, sebelum itu, Bapak/Ibu harus mengetahui terlebih dahulu, apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran dan hasil pembelajaran. Kedua istilah tersebut perlu menjadi perhatian karena merupakan landasan dari terlaksananya pendidikan di dalam maupun di luar kelas. Berikut penjelasannya !
Apakah yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran? Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau sistem yang digunakan untuk merancang model pembelajaran tertentu yang dapat diterima dengan baik oleh siswa, baik dalam bentuk praktis maupun teoritis demi tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran juga harus menyesuaikan dengan kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat beradaptasi dengan baik selama berlangsungnya pembelajaran.
Siswa Aktif dalam Kelas (Sumber: Canva) Ketepatan dalam pemilihan metode pembelajaran akan berdampak pada pemerolehan hasil pembelajaran yang maksimal. Secara konseptual, hasil pembelajaran merupakan indikator yang terpenuhi oleh siswa baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendapat tersebut didasarkan oleh pernyataan Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah tersebut, ranah kognitif lah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Ranah kognitif adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.Ranah afektif berkenaan dengan sikap, nilai-nilai, dan apresiasi. Pada tahap ini, harapannya seorang siswa dapat memiliki kepekaan dan kepedulian dalam menghadapi masalah, gejala, dan fenomena tertentu. Kepekaan tersebut berkaitan dengan respons yang akan diberikan seorang siswa dan bagaimana mereka memberikan penilaian terhadap fenomena tersebut.Ranah psikomotorik merupakan tahap lanjutan dari pengetahuan intelektual dan kepekaan. Pada tahap ini, seorang siswa sudah dapat memberikan tindakan dan memberikan persepsi tertentu pada fenomena yang ia lihat.Salah satu metode pembelajaran yang cukup kompleks untuk mewujudkan model hasil pembelajaran di atas adalah metode belajar dengan gambar atau dikenal dengan Picture and Picture .
Metode Pembelajaran Picture and Picture Menurut Shoimin sebagaimana dikutip oleh Riris Saniati, dkk. (2018), pembelajaran dengan model picture and picture adalah cara mengajar dengan memberikan gambar yang diurutkan menjadi urutan yang logis. Model pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai unsur utama dalam proses pembelajaran. Penggunaan gambar dalam pembelajaran memang mempermudah pemahaman materi ajar. Selain karena dapat meningkatkan interaksi dalam kelas, penggunaan gambar dapat mengurangi kejenuhan para siswa.
Secara umum, penerapan model pembelajaran ini mengajak siswa untuk mengurutkan gambar-gambar tertentu menjadi satu urutan yang sesuai dengan materi ajar. Sebagai contoh, dalam pembelajaran geografi, siswa diberikan beberapa gambar yang berkaitan dengan proses terjadinya hujan lalu mereka mengurutkannya dengan benar.
Penasaran bagaimana penerapan, kekurangan, dan tantangan model pembelajaran ini? Simak penjelasan ini sampai akhir, ya!
5 Langkah Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture Sebelum mengetahui langkah-langkah penerapan metode pembelajaran Picture and Picture , Bapak/Ibu perlu mengetahui terlebih dahulu empat karakteristik metode ini yaitu, aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Wah, sungguh menarik bukan? Untuk bisa menerapkan metode Picture and Picture dalam pembelajaran, ikuti langkah-langkah berikut!
1. Menyampaikan Kompetensi yang Ingin Dicapai Langkah pertama, Bapak/Ibu perlu menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai selama pembelajaran. Selain itu, berikanlah motivasi kepada siswa agar mereka dapat antusias selama pembelajaran. Bapak/Ibu dapat memulainya dengan mengutip quotes -quotes maupun cerita inspiratif lainnya.
Menjelaskan kompetensi pembelajaran (Sumber: Canva) 2. Mengenalkan Materi Ajar dan Metode Pembelajaran Selanjutnya, Bapak/Ibu dapat masuk ke dalam materi apa yang akan siswa pelajari. Sampaikanlah gambaran materi dengan tahapan-tahapan yang jelas sehingga siswa dapat mempersiapkan diri dengan baik. Selain itu, sampaikanlah karakteristik dan informasi mengenai metode pembelajaran yang akan digunakan dalam bentuk presentasi maupun narasi dengan menunjukan gambar-gambar tertentu.
3. Menyampaikan Sistematika Pembelajaran Langkah ketiga, siapkanlah gambar-gambar tertentu lalu mintalah siswa mengurutkan gambar-gambar tersebut menjadi satu kesatuan konsep yang benar. Sebagai contoh, dalam pembelajaran proses metamorfosis katak maka Bapak/Ibu perlu menyiapkan gambar telur, kecebong, katak muda, dan katak dewasa. Sembari siswa mengurutkan gambar, Bapak/Ibu dapat mengulang pengertian-pengertian terkait materi ajar agar siswa memperoleh pemahaman yang maksimal.
4. Membimbing Siswa dalam Proses Pembelajaran Selanjutnya, Bapak/Ibu perlu memberikan pendampingan kepada siswa selama berjalannya pembelajaran. Mintalah siswa memberikan argumennya mengapa mereka memilih urutan gambar yang mereka pilih. Apakah mereka yakin dengan pilihannya? Bapak/Ibu dapat melihat kompetensi pembelajaran yang ingin dicapai berdasarkan kemampuan siswa dalam memberikan argumen.
5. Evaluasi Tahap akhir, Bapak/Ibu perlu melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran. Bapak/Ibu dapat memvariasikan metode pembelajaran ini untuk individu maupun kelompok. Selain itu, evaluasi juga dapat diperlukan untuk rencana pembelajaran selanjutnya.
Guru memberikan evaluasi pembelajaran (Sumber: Canva) Kelebihan dan Tantangan Penerapan Metode Pembelajaran Picture and Picture Model pembelajaran Picture and Picture berfokus pada penggunaan gambar secara acak agar kepekaan siswa terhadap materi menjadi lebih komprehensif. Suasana pembelajaran menjadi lebih aktif dan tidak monoton. Suasana yang demikian dapat membantu siswa memahami materi ajar dengan lebih mudah dan menyenangkan. Namun, Bapak/Ibu juga perlu mengetahui tantangan-tantangan yang harus dihadapi saat metode tersebut diterapkan. Berikut ulasannya!
Kelebihan Metode Pembelajaran Picture and Picture Bermain dengan visual akan meningkatkan pengetahuan siswa terhadap materi ajar. Siswa menjadi tidak jenuh dengan pembelajaran yang terfokus pada tekstual seperti buku ataupun narasi Bapak/Ibu guru. Selain itu, penggunaan visual juga dapat membantu siswa mengingat materi ajar dengan lebih baik. Siswa tidak hanya terhenti pada pemahaman teoritis tetapi dapat membayangkan apa yang telah dipelajari sebelumnya. Berikut merupakan kelebihan metode pembelajaran tersebut!
Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa gambar yang ada.Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa , sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan gambar.Pembelajaran lebih berkesan , sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.\Siswa interaktif di dalam pembelajaran (Sumber: Canva) Metode pembelajaran yang interaktif dapat membuat suasana kelas menjadi lebih aktif. Siswa dapat saling memberikan saran dan argumentasi selama berjalannya pelajaran. Dengan demikian, metode tersebut tidak hanya baik secara intelektual tetapi juga dapat memberikan kemahiran baru bagi siswa berupa kepekaan dan simpati kepada sesama temannya.
Tantangan Metode Pembelajaran Picture and Picture Diperlukannya banyak persiapan seringkali membuat kelas menjadi tidak kondusif. Selain itu, masih ada beberapa tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan metode pembelajaran Picture and Picture . Berikut merupakan tantangan-tantangan tersebut.
Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai dengan materi pelajaran.Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki. Baik guru maupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran. Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar yang diinginkan.Demikianlah pembahasan mengenai metode pembelajaran Picture and Picture. Bapak/Ibu dapat menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran agar suasana kelas tidak monoton sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi ajar dengan metode baru, metode yang asyik dan menyenangkan.
Penulis: Yandi Chidlir
Editor: Putra