Berbicara tentang literasi, secara umum orang akan mengarah pada kemampuan membaca dan menulis. Namun, nyatanya, literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan kemampuan berpikir kritis, menganalisis informasi, serta menyusun ide-ide secara efektif. Menurut UNESCO, sebagaimana dikutip dari buku Literasi Digital, literasi digital tidak hanya berkaitan dengan teknologi semata, namun literasi digital merupakan kecakapan yang mencakup kemauan untuk belajar, berpikir kritis, kreatif dan inovatif dalam melakukan berbagai hal di dunia digital. Dua dari beberapa jenis literasi meliputi:
- Literasi tradisional
- Literasi membaca: kemampuan membaca dan memahami teks tertulis, seperti buku, artikel, dan dokumen.
- Literasi menulis: kemampuan mengekspresikan ide dan informasi secara tertulis dengan jelas dan efektif.
- Literasi media
- Literasi media: kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mengevaluasi konten media, termasuk berita, iklan, dan informasi yang berbasis online.
- Literasi digital: kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak, termasuk penggunaan internet dan media sosial.
Berdasarkan cakupan kedua jenis literasi tersebut, literasi memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari bagi individu dan masyarakat. Apalagi terkait literasi digital yang sangat krusial di era saat ini karena teknologi digital telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
Dalam dunia pendidikan (lingkungan belajar dan akademis), salah satu komponen utamanya adalah literasi digital. Hal tersebut diperlukan dalam penggunaan teknologi. Apalagi, jika melihat realitas saat ini bahwa siswa sangat mengandalkan internet sebagai sumber informasi utama untuk penggunaan pribadi dan sekolah. Itulah, mengapa penting untuk membekali pengetahuan siswa cara mengevaluasi informasi tersebut untuk memastikan keakuratannya.
Kemudian, bagaimana upaya meningkatkan kemampuan literasi digital dalam konteks pendidikan? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan literasi digital bagi siswa dan guru.
Sumber: liputan6.com
- Menerapkan pembelajaran berbasis online
- menyediakan akses ke platform pembelajaran online termasuk buku elektronik, video pembelajaran, situs web pendidikan, dan platform pembelajaran online.
- memastikan konten pembelajaran online tersebut mudah diakses, interaktif, dan dapat diikuti secara mandiri.
Sumber: https://ayogurubelajar.kemdikbud.go.id/
- Mengadakan pelatihan untuk guru
- melakukan pelatihan khusus bagi guru untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang literasi digital.
- mengajarkan guru cara mengintegrasikan literasi digital ke dalam kurikulum.
- Memberikan pemahaman tentang etika digital dan keamanan digital
- pemahaman tentang etika digital mencakup hak cipta, privasi online, dan perilaku yang sopan di dunia maya.
- pemahaman tentang keamanan digital, siswa perlu mengetahui cara melindungi diri mereka sendiri dan data pribadi mereka dari ancaman online, seperti virus komputer, penipuan, dan kebocoran informasi.
Dengan demikian, adanya upaya penguatan literasi digital melalui platform digital adalah langkah yang sangat penting dalam menghadapi tantangan dan peluang di era digital. Hal ini dapat membantu siswa dan guru dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam dunia yang terdigitalisasi. Dengan investasi dalam literasi digital, artinya sama dengan upaya mempersiapkan generasi yang lebih kompeten dan bijak dalam menghadapi dunia digital yang terus berkembang pesat.
Penyunting: Putra