Bukan rahasia lagi jika di masa lalu pendidikan Indonesia lebih maju dibandingkan dengan negara tetangga. Dikutip dari dream.co.id, setengah abad silam pendidikan Malaysia memang jauh tertinggal dari Indonesia. Indonesia banyak mengirimkan guru ke negeri jiran itu. Malaysia bahkan mengirimkan pemuda ke Indonesia untuk belajar.
Tetapi sekarang keadaan berbalik. Pendidikan di negara kita tertinggal. Pendidikan di Malaysia terutama dari segi riset dan inovasi sudah melampaui Indonesia.
Adalah tugas kita semua sebagai pendidik untuk mengejar ketertinggalan itu. Apalagi sekarang pemerintah sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Para guru juga sudah banyak yang mengikuti pelatihan guru dan program sertifikasi guru. Betapa kita berharap Kurikulum Merdeka mampu mewujudkan generasi emas di Indonesia tahun 2045 melalui tangan bapak dan ibu guru yang terdidik dan terlatih.
Ada keunggulan Kurikulum Merdeka dibandingkan kurikulum sebelumnya. Pertama adalah Kurikulum Merdeka lebih sederhana dibandingkan kurikulum sebelumnya karena Kurikulum Merdeka memangkas 30-40 persen materi dari kurikulum sebelumnya. Diharapkan anak didik tidak lagi terbebani oleh materi yang terlalu banyak dan guru bisa membimbing siswa untuk mempelajari materi lebih dalam. Seperti mengaplikasikan materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini tentunya akan lebih menarik minat siswa. Contohnya membuat cerpen atau artikel yang dikirmkan ke media online atau membuat iklan dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar di media sosial.
Kedua kurikulum merdeka lebih fleksibel. Standar yang diterapkan antara sekolah satu dengan yang lainnya berbeda disesuaikan dengan kondisi daerah. Tentunya ini adalah berita gembira. Sekolah kecil di daerah tidak harus lagi mengejar standar sekolah besar di lingkungan perkotaan yang tentunya memiliki fasilitas lebih. Guru memilki waktu lebih untuk membimbing siswa sesuai standarnya. Bapak/Ibu guru yang di daerah tidak perlu berkecil hati, meskipun fasilitas kurang dibandingkan kota besar bukan berarti siswa daerah tidak punya potensi. Contohnya adalah Caesar Hendrik Meo Tnunay anak dari Kupang Nusa Tenggara Timur, dia mampu meraih juara dunia matematika. Bapak dan ibu guru di daerah juga bisa mengikuti pelatihan jarak jauh atau pelatihan in house training seperti di guruinovatif.id yang bisa ditemukan di media sosial instagram.
Keunggulan yang ketiga, Kurikulum Merdeka juga lebih relevan. Guru boleh memilih project basic learning yang sesuai dengan topik-topik untuk penguatan karakter Profil Palajar Pancasila, Tentunya disesuaikan dengan kondisi murid dan lingkungan sekolah. Jika sekolah berada di lingkungan pengrajin batik, sekolah bisa memilih project membatik untuk sebagai salah satu penguatan karakter Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum yang relevan dengan kondisi sekolah tentunya akan menambah semangat siswa untuk belajar. Semoga mereka nanti bisa mengembangkan potensi daerah masing-masing.
Itulah keunggulan kurikulum merdeka. Semoga belajar tidak lagi menjadi beban. Tidak ada lagi siswa yang bolos sekolah karena bosan belajar. Justru belajar menjadi sebuah kebutuhan bagi siswa sehingga nanti lewat Kurikulum Merdeka bisa dihasilkan generasi emas 2024 yang mampu bersaing dengan negara lain.
Sumber referensi : https://www.dream.co.id/stories/malaysia-dulu-jadi-murid-sekarang-guru-indonesia-140917y.html
#GuruInovatif, #LombaArtikelS3, #ArtikelGI, dan #LombaGI
Penyunting: Luqmanul Hakim