Tingkatkan Kompetensi Mengajar dengan Teaching Mastery Learning (TMF) - Guruinovatif.id

Diterbitkan 28 Jan 2023

Tingkatkan Kompetensi Mengajar dengan Teaching Mastery Learning (TMF)

Peningkatan kompetensi guru akan meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas. Sehingga akan meningkatkan nilai, menghasilkan peserta didik yang berprestasi, menghasilkan lulusan terbaik.

Metode Mengajar

Redaksi Guru Inovatif

Kunjungi Profile
1433x
Bagikan

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah terutama proses dan hasil yang telah dilalui akan sangat menentukan mutu pendidikan. Contoh palling nyata adalah kemampuan sekolah dalam menghasilkan peserta didik yang berprestasi dan menghasilkan lulusan terbaik.

Tentu saja dalam penyelenggaraan pendidikan, kemampuan guru harus segera merespon perubahan yang terjadi dengan cepat. Oleh karena itu, guru di zaman teknologi ini tidak bisa hanya mengandalkan ilmu serta kemampuan yang telah diraih ketika masih kuliah.

Kini kinerja guru tidak hanya sebatas untuk menyampaikan pelajaran, lalu melakukan kegiatan administrasi atau kegiatan lainnya. Namun juga berkaitan juga dengan kualitas, kuantitas keluaran, dan kehandalan dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja guru dapat dtingkatkan dengan meningkatkan kompetensi guru terutama dalam keahlian, sikap, dan kemampuan.

4 Aspek Pengukur Keefektifan Pembelajaran

Peningkatan kompetensi harus dilakukan secara terus menerus agar sesuai dengan tuntutan pekerjaan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Selain itu peningkatan kompetensi juga akan meningkatkan keefektifan pembelajaran di kelas. Ada 4 aspek yang bisa digunakan untuk mengukur keefektifan pembelajaran, yakni:

  1. Afeksi
  2. Behavior
  3. Engagement 
  4. Cognition

Sehingga hasil akhir pengukuran ini, akan terlihat pada kemajuan nilai peserta didik. Yang menjadi pertanyaan adalah adakah metode yang dapat mencakup 4 aspek pengukuran pembelajaran ini?

Teaching Mastery Learning (TMF), kumpulan kompetensi mengajar yang efektif

8 kompetensi dalam Teaching Mastery Framework
8 kompetensi dalam Teaching Mastery Framework 

Teaching Mastery Framework (TMF) adalah kumpulan kompetensi yang harus dimiliki seorang guru untuk bisa mengajar secara efektif. TMF dirancang secara bertahap oleh Dr. Zulfikar Alimuddin, dan kemudian dikembangkan berdasarkan proses implementasi, review dan evaluasi secara berkelanjutan di Global Islamic Boarding School, sebuah sekolah berasrama bagi siswa SMP dan SMA..

TMF ini terdiri dari:

1. Pedagogical Content Knowledge (PCK)

Kombinasi khusus antara konten dan pedagogi yang dibangun secara unik oleh para guru dan dengan demikian merupakan bentuk khas dari pengetahuan dan pemahaman profesional seorang pendidik atas materi ajarnya yang dibawakan secara eksklusif di dalam kelas. PCK juga dikenal sebagai pengetahuan racikan seorang guru. Ia terdiri dari pengetahuan terpadu yang mewakili akumulasi kebijaksanaan guru sehubungan dengan cara pengajaran yang ia gunakan meliputi: pengetahuan pedagogi, pengetahuan akan pemahaman siswa, pengetahuan akan materi pelajaran, dan pengetahuan guru atas kurikulum. Pengetahuan konten pedagogis harus ditangani dalam konteks pedagogi yang beragam. PCK mengetahui apa, kapan, mengapa, dan bagaimana mengajar menggunakan reservoir pengetahuan tentang praktik dan pengalaman mengajar yang baik oleh seorang guru.

2. Higher Order Thinking Skill (HOTS)

Konsep reformasi pendidikan yang didasarkan pada taksonomi pembelajaran (seperti Revisi Taksonomi Bloom). Ide dasarnya adalah bahwa beberapa jenis pembelajaran membutuhkan lebih banyak proses kognitif daripada yang lain, tetapi juga memiliki manfaat yang lebih besar. Dalam taksonomi Bloom, misalnya, keterampilan yang melibatkan analisis, evaluasi, dan kreasi pengetahuan baru dianggap memiliki level yang lebih tinggi daripada pembelajaran atas fakta dan konsep yang memerlukan metode pembelajaran dan pengajaran yang berbeda. HOTS meliputi kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan kreatif. Kemampuan ini dapat diaktifkan ketika individu menghadapi masalah, ketidakpastian, pertanyaan, atau dilema yang tidak dikenal. Keberhasilan pengajaran HOTS akan menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan untuk membuat penjelasan, keputusan, kinerja, dan gagasan atau produk yang orisinil.

3. Lesson Plan

Deskripsi terperinci guru tentang perencanaan sesi pengajaran atau skenario belajar siswa di kelas. Lesson plan dibuat harian dan dikembangkan oleh seorang guru untuk membimbing pembelajaran kelas.

4. Teaching Tactics

Sekumpulan strategi tindakan guru untuk mengarahkan suasana belajar di kelas terkait dengan pencapaian tujuan pembelajaran seperti memberikan instruksi-instruksi khusus atau startegi belajar tertentu untuk menghadapi suasana kelas yang dinamis.

5. Classroom Management

Mengacu pada beragam keterampilan dan teknik yang digunakan guru untuk menjaga siswa tetap mengikuti pembelajaran, fokus, penuh perhatian, mengerjakan tugas, dan produktif secara akademis selama di kelas. Ketika class management dijalankan secara efektif, guru meminimalkan perilaku yang menghambat pembelajaran bagi siswa secara individu maupun kelompok, sementara memaksimalkan perilaku yang memfasilitasi atau meningkatkan pembelajaran. Secara umum, guru yang efektif cenderung menunjukkan keterampilan manajemen kelas yang kuat, sedangkan ciri dari guru yang kurang berpengalaman atau kurang efektif adalah kelas yang tidak teratur yang dipenuhi dengan siswa yang tidak bekerja atau tidak memperhatikan.

6. Soft Skill

Entitas kepribadian, atribut personal, serta kemampuan komunikasi yang dibutuhkan seorang guru untuk sukses dalam pengelolaan pembelajaran.

7. Teaching Scenario

Urutan alur pembelajaran yang djalankan seorang guru dalam pembelajaran di kelas berdasarkan lesson plan yang ia buat. Skenario pengajaran yang disusun dengan baik tidak hanya memungkinkan anak untuk mengeksplorasi topik yang kompleks secara mendalam dan mencapai tujuan pembelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan mereka dalam pemikiran analitis, kolaborasi, komunikasi, dan membantu mereka mengembangkan kepercayaan terhadap keterampilan tersebut.

8. Teaching Grading

Proses penilaian kinerja guru untuk tujuan self reflection dengan meninjau ulang kelasnya melalui video dan mendapatkan feedback atas efektivitas pengajarannya di kelas dalam kaitannya dengan pengembangan kompetensi mengajar yang dimiliki guru dan apa yang harus mereka lakukan untuk memperbaikinya.

Ada satu alasan utama kenapa guru perlu meningkatkan kompetensinya, yaitu karakter peserta didik yang terus berubah seiring pergantian generasi. Sehingga Anda sebagai guru pun harus memahami karakter peserta didik sesuai dengan generasinya.

Oleh karena itu, tim GuruInovatif.id akan menyelenggarakan forum untuk Kepala Sekolah atau School Leader Gathering (SLG) untuk melakukan sharing mengenai metode dan teknik pembelajaran terbarukan. Untuk informasi lebih lengkap mengenai SLG ini, silakan menghubungi narahubung kami di Alfian dan Hendy.


Penulis: Eka

Editor: Putra

0

1

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Mengenal P5 dalam Kurikulum Merdeka dan Contoh Penerapannya

Luqmanul Hakim

Mar 09, 2023
5 min
Teori Belajar Behaviorisme: Strategi Pembelajaran Efektif untuk Guru dan Tenaga Pengajar
3 min
Yuk Perlu Diketahui! Mengenal Faktor Penghambat Pembelajaran, dan Solusinya

Hafecs HRP

Dec 06, 2021
6 min
GELIAT (GERAKAN LITERASI JUMAT) BERBASIS ANDROID GUNA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI DIGITAL SISWA SISWI MTSN KOTA MADIUN
2 min
Pembelajaran Berbasis Proyek dan Manfaat Penerapannya di Kelas
6 min
Soal Mudah pun Bisa Menjadi HOTS, Ketahui Sebabnya
2 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar