Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin hebat. Fenomena tersebut memunculkan adanya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan diantaranya adalah bidang pendidikan. Pendidikan selalu mengalami pembaruan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efesien. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang ideal seharusnya mampu melakukan proses edukasi, sosialisasi dan transformasi. Strategi pembelajaran tidak akan sama dengan satu sama lain antar pengajar satu dengan pengajar lainnya tergantung pada sajian strategi pengajarannya.
Strategi merupakan suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan dan sarana penunjang kegiatan. Ketika strategi tidak digunakan dalam penyampaina materi, maka mengakibatkan peserta didik bosan dan jenuh. Maka dari itu, seorang pendidik di tuntut untuk kreatif dan mampu memilih strategi dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Strategi pembelajaran merupakan strategi atau tekhnik yang harus dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran itu memerlukan seni, keahlian dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai tujuan, efisien, dan efektif. Maka dari itu kami memilih strategi Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam pembelajaran bahasa khusunya dalam materi Muthola’ah dengan judul Singa dan Tikus agar memperoleh hasil yang maksimal. Model Pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif. Semua model pembelajaran koopratif ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk bekerjasama pada suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah prestasi belajar akademik siswa meningkat dan siswa dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.
LANGKAH-LANGKAH DALAM STRATEGI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
- Guru menyampaikan materi pembelajaran atau permasalahan kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.
- Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual sehingga akan diperoleh skor awal.
- Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda (tinggi, sedang dan rendah). Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan gender.
- Bahan materi yang telah dipersiapkan didiskusikan dalam kelompok untuk mencapai kompetensi dasar. Pembelajaran kooperatif tipe STAD, biasanya digunakan untuk penguatan pemahaman materi.
- Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
- Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individual.
- Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya.
Pelajaran Muthala’ah yang dihadiri 14 siswa, guru memanfaatkan strategi Student Teams Achievement Divisions untuk mengajarkan judul Al asadu wal fa’ru dengan tiga teks bacaan dan dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok akan mendapatkan satu teks bacaan lalu kelompok tersebut akan melakukan kegiatan berdiskusi dan menggambarkan hasil diskusinya di kertas selembar sesuai kemampuan pemahaman mereka. Kelompok pertama mempersentasikan hasil diskusi dan gambar mereka dihadapan para teman-temannya dan diikuti oleh kelompok lainnya yaitu kelompok dua dan kelompok tiga untuk maju kedepan dan mempersentasikan hasil diskusi mereka. Setelah kegiatan masing-masing kelompok selesai, guru melakukan klarifikasi atas kemungkinan komentar atau kekurangan siswa.
Manfaat bagi guru :
- Menciptakan interaksi timbal-balik antara guru dan siswa.
- Guru bisa mengetahui kadar kemampuan siswa.
- Membuat siswa lebih banyak berfikir.
- Dapat mengatue efisiensi waktu pembelajaran.
- Guru dapat menghemat sebagian tenaga.
- Guru bisa mengetahui kekompakkan dalam suatu kelompok.
Manfaat bagi murid :
- Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok.
- Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.
- Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
- Interaksi antar siswa siring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.
- Meningkatkan kecakapan Individu.
- Meningkatkan kecakapan Kelompok.
- Tidak bersifat kompotitif.
- Tidak memiliki rasa dendam.
Dengan menggunakan Metode Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions ini keaktivan dan kerjasama siswa dalam pembelajaran lebih terstimulasi dengan baik. Sehingga dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam memecahkan suatu masalah. Lalu pada model pembelajaran ini siswa ditempatkan dalam kelompok belajar dengan jumlah anggota empat orang dan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Hal ini bertujuan agar siswa dalam satu kelompok tersebut dapat bekerja sama satu sama lainnya, saling mendukung dan memotivasi untuk menemukan konsep dari sebuah materi yang sedang dipelajari. Gurupun juga lebih mudah dalam mengajar karena siswa akan lebih aktif dalam berdiskusi dan guru tidak perlu banyak menjelaskan isi teks materi. Maka, sangatlah tepat jika strategi ini digunakan dalam proses pemblajaran bahasa Arab, khususnya dalam materi Muthola`ah.
Semoga dengan adanya strategi ini siswa lebih bisa memahami pelajaran dengan baik. Dan untuk para guru atau calon guru bisa menggunakan strategi ini untuk kedepannya dan bisa mengembangkan strategi ini dengan lebih baik. Kata sempurna, dalam proses ajar mengajar tidak terlepas dari kata kekurangan dan kendala-kendala yang dialami oleh guru, maka dari itu kita sebagai pengajar harus berusaha lebih maksimal dalam mendidik anak didik kita mulai dari sekarang.