Pemerintah Indonesia di tahun 2025 telah mengumumkan sebuah rencana ambisius untuk menciptakan lembaga pendidikan menengah atas yang memakai standar internasional. Seperti apa wujud rencana ambisius ini? Simak penjelasannya dalam artikel ini hingga akhir!
Rencana Ambisius Bernama Sekolah Unggul Garuda untuk Meningkatkan Taraf SDM Indonesia
Rencana ambisius dari Presiden Prabowo Subianto ini dinamakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) untuk menjawab Asta Cita terkait pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dan ekosistem sains serta teknologi.
Salah satu bagian dari program tersebut adalah Sekolah Unggul Garuda. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Prof. Stella Christie menjelaskan Sekolah Unggul Garuda dirancang untuk memberikan akses pendidikan berkualitas di bidang sains dan teknologi dari seluruh penjuru negeri, dari Aceh hingga Papua. Lembaga pendidikan ini menjadi program penguatan bagi sekolah menengah atas (SMA) yang sudah ada, untuk mengoptimalkan potensi anak-anak Indonesia menuju perguruan tinggi terbaik dunia.
Pembangunan program SMA Unggul Garuda ini telah didukung oleh Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 2025 tentang Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah Menengah Atas Unggul Garuda.
Baca juga:
Resmi! Tes Calistung Dihapus dari Syarat Masuk SD Mulai Tahun Ajaran 2025/2026
Program yang Dikomandoi oleh Kemendiktisaintek
Berdasarkan keterangan yang berasal dari laman resmi SMA Unggul Garuda, program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) melalui pembinaan yang berfokus pada peningkatan:
Rencananya, Kemendiktisaintek akan membangun 40 sekolah unggulan yang akan dibangun ataupun dari sekolah yang sudah ada di hampir semua provinsi sampai 2029.
Ilustrasi suasana belajar SMA Unggul Garuda (Gambar: Freepik/garakta_studio)Sekolah dengan Standar Tinggi
SMA Unggul Garuda digadang-gadang akan menerapkan kurikulum dengan standar yang tinggi, karena diharapkan siswa dari SMA Unggul Garuda dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kelas dunia.
Oleh karena itu, siswa di SMA Unggul Garuda akan diberikan fasilitas berupa asrama, beasiswa penuh bagi siswa, serta akan mendatangkan guru asing dari luar negeri untuk berkolaborasi dengan guru lokal.
Kurikulum yang akan diterapkan dalam SMA Unggul Garuda merupakan gabungan antara kurikulum nasional dan kurikulum internasional, khususnya International Baccalaureate (IB). Menurut Stella, alasan penerapan kurikulum IB dapat meningkatkan peluang siswa untuk diterima di universitas top dunia sebesar 30 persen.
Baca juga:
Kontroversi Program Barak Militer untuk Anak Nakal: Solusi atau Pelanggaran HAM?
Kurikulum nasional akan diterapkan hanya untuk siswa di kelas 10, sedangkan di kelas 11 dan 12 siswa akan belajar dengan kurikulum IB guna mempersiapkan siswa ke perguruan tinggi terbaik dunia.
Stella juga menjamin bahwa keberadaan SMA Unggul Garuda tidak mengubah maupun mengintervensi kurikulum yang berlaku secara nasional.
Dibangun Atas Pemerataan Pendidikan yang Berkualitas
Pemerintah juga menekankan bahwa pembangunan SMA Unggul Garuda akan difokuskan di wilayah pelosok Indonesia, terutama wilayah yang tidak memiliki SMA unggulan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memeratakan akses pendidikan yang berkualitas.
Sejauh ini, lembaga pendidikan yang telah tercatat menjadi bagian dari SMA Unggul Garuda antara lain:
SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, Aceh.
SMA Unggul Del, Sumatera Utara.
MAN Insan Cendekia OKI, Sumatera Selatan.
SMAN Unggul M.H.Thamrin, Jakarta.
SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat.
SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah.
SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah.
SMA Banua, Kalimantan Selatan.
SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur.
MAN Insan Cendekia Gorontalo, Gorontalo.
SMA Siwalima Ambon, Maluku.
SMA Averos, Papua Barat Daya.
Pendaftaran untuk SMA Unggul Garuda direncanakan akan dibuka pada tahun 2025. Proses seleksi calon siswa dikabarkan akan berlangsung secara sangat ketat, karena akan memberikan prioritas kepada siswa berprestasi dari seluruh Indonesia.
Selain itu seleksi calon siswa juga akan dinilai berdasarkan latar belakang ekonomi dan latar belakang geografisnya.
Stella mengungkapkan bahwa sebanyak 80 persen siswa yang akan bersekolah di SMA Unggul garuda ini akan dibebaskan dari biaya sekolah. Sedangkan 20 persen siswa lainnya dengan latar belakang ekonomi atas akan membayar biaya sekolah.
“Kalau mereka yang mempunyai ekonomi atas, tentu saja mereka jangan dibayarkan oleh negara, karena itu tidak efisien. Jadi kita ingin memberikan akses yang menyeimbang dan menggunakan seefisien mungkin, sebaik-baik mungkin uang negara sehingga mereka yang sungguh-sungguh membuthkan, mereka yang mendapatkan,” sambungnya.
Referensi:
4 Sekolah Garuda Baru Beroperasi 2026, Gratis buat Siswa Ekonomi Menengah ke Bawah
Daftar Sekolah Akan Jadi SMA Unggulan Garuda dan Kapan Dibuka?
Fakta-fakta Sekolah Unggulan Garuda yang Digagas Prabowo
Inpres No. 7 Tahun 2025: Percepat Pembangunan & Revitalisasi Sekolah serta Digitalisasi Pembelajaran
Laman Resmi SMA Unggul Garuda
Mengenal Sekolah Unggulan Garuda
Stella Christie Sebut Sekolah Unggulan Garuda Tak Intervensi Kurikulum
Sudah Ada 12 SMA yang Jadi SMA Unggulan Garuda 2025, Apa Saja?
Penulis: Eka | Penyunting: Putra