Gerakan literasi digital yang dibentuk oleh Perpustakaan Nasional diharapkan dapat menembus semua lapisan masyarakat.
Literasi sebagai daya ungkit ekonomi
Kepala Perpustakaan Nasional Syarif Bando menjelaskan literasi digital adalah kebutuhan yang penting. Karena literasi dapat menguatkan daya pulih ekonomi di masa pandemi. Literasi digital yang dimaksud tidak hanya sekadar pusat data dan informasi, namun dapat mencapai tahapan kelima dalam literasi.
Lima tahapan literasi
Selain calistung (baca, tulis, dan hitung) literasi juga harus mencapai tahap untuk memahami apa yang tersirat dan tersurat. Sehingga mampu memberikan inovasi dari hal yang sudah ada. Kemudian pada tahapan puncak, literasi mampu membuat masyarakat dapat memproduksi barang atau jasa secara mandiri.
Sebagai contoh, negara-negara maju sudah tidak bicara mengenai kegemaran membaca. Mereka kini mampu memproduksi teknologi yang dapat digunakan secara global.
Perkembangan literasi dari zaman ke zaman
Zaman dahulu literasi pernah menggunakan kulit hewan hingga lempeng batu, lalu berkembang menjadi buku, dan sekarang zaman membawa literasi menuju internet. Internet pun sekarang menjadi kebutuhan masyarakat. Literasi pun juga beranjak melalui media audio.
Perpustakaan melakukan digitalisasi konten
Perpustakaan Nasional juga sudah melakukan usaha digitalisasi konten tujuannya agar perpustakaan tetap relevan di mata publik.