Semangat Anak-Anak Hebat adalah Semangatku - Guruinovatif.id

Diterbitkan 23 Apr 2022

Semangat Anak-Anak Hebat adalah Semangatku

Sudah 6 tahun saya mengajar di sekolah dasar terbaik di Kota Malang dengan berbagai fasilitas yang lengkap serta SDM yang memadai. Hal tersebut mebuat pengalaman mengajar saya bertambah dalam melaksanakan proses pembelajaran. Saat pandemi COVID-19 mulai melanda sehingga mengharuskan seluruh kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Selama pembelajaran daring di SD tersebut sangat memudahkan saya sebagai guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa melalui zoom atau google meet, serta untuk pemberian tugas dapat dilaksanakan menggunakan googleform, LK, serta kuis-kuis interaktif seperti quizizz, wordwallquizz, dll. Dengan kondisi siswa dan orangtua yang sangat mendukung pembelajaran daring serta fasilitas wifi, laptop, dan smartphone yang mendukung di sekolah dan di rumah siswa yang membuat pembelajaran daring berjalan dengan baik.

Cerita Guru

Winarti, S.Pd.I

Kunjungi Profile
560x
Bagikan

Sudah 6 tahun saya mengajar di sekolah dasar terbaik di Kota Malang dengan berbagai fasilitas yang lengkap serta SDM yang memadai. Hal tersebut mebuat pengalaman mengajar saya bertambah dalam melaksanakan proses pembelajaran. Saat pandemi COVID-19 mulai melanda sehingga mengharuskan seluruh kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring. Selama pembelajaran daring di SD tersebut sangat memudahkan saya sebagai guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa melalui zoom atau google meet, serta untuk pemberian tugas dapat dilaksanakan menggunakan googleform, LK, serta kuis-kuis interaktif seperti quizizz, wordwallquizz, dll. Dengan kondisi siswa dan orangtua yang sangat mendukung pembelajaran daring serta fasilitas wifi, laptop, dan smartphone yang mendukung di sekolah dan di rumah siswa yang membuat pembelajaran daring berjalan dengan baik.

Kisah ini berawal dari saya berpindah tugas mengajar dari kota ke kabupaten. Desember 2020, saya diterima sebagai CPNS dan memilih formasi sekolah dasar negeri di Kabupaten Malang yang membuat saya berpindah tugas mengajar sejak awal Januari 2021. Saat saya masuk pertama kali, saya menggantikan guru yang sudah purna dan memasuki semester 2. Saya diberi tugas untuk menjadi wali kelas 4 dengan jumlah siswa 26 serta mengajar semua mata pelajaran kecuali PJOK dan PAI. Saya sangat senang dan antusias karena akan bertemu generasi-generasi penerus bangsa yang ada di sini. Dikarenakan pandemi belum berakhir dan pembelajaran dilaksanakan secara daring, maka langkah pertama yang harus saya lakukan adalah berkenalan terlebih dahulu dengan siswa.

Gambar 1: Siswa kelas 5

Saya bertanya terlebih dahulu kepada guru-guru yang ada di sini, proses pembelajaran sebelumnya bagaimana, dan menggunakan media apa. Ternyata selama daring siswa menerima materi pembelajaran hanya melalui pesan suara dan pesan teks yang ada pada aplikasi whatsapp. Berbekal pengalaman dari sekolah dasar di Kota Malang, saya ingin sekali mengenalkan dan melaksanakan pembelajaran dengan melalui zoom atau googlemeet, supaya materi pembelajaran yang saya sampaikan bisa mengena dan bermakna bagi siswa. Saya bisa melihat wajah-wajah semangat mereka, keantusiasan mereka mengikuti pembelajaran, dan mereka dapat mengerjakan tugas-tugas mereka dengan baik.

Tiba saatnya hari pertama di semester 2 dimulai, malam harinya saya memperkenalkan diri di grup whatssapp dan menyampaikan rencana untuk keesokan harinya. Rencana saya adalah saya ingin mengenal mereka dengan mengetahui wajah dan berkomunikasi langsung dengan mereka melalui video call pada aplikasi whatssapp secara berkelompok, dikarenakan waktu itu maksimal penerima hanya 8 orang. Malam harinya saya bagi kelompok dan waktu untuk melakukan video call. Sebagian siswa memahami instruksi saya dengan baik. Akan tetapi ada seorang siswa mengirim whatssapp pribadi kepada saya yang berisi “Bu, video call itu apa?”. Saya merasa kaget, karena awalnya saya berpikir istilah video call itu merupakan istilah yang sudah dipahami oleh generasi milenial. Ternyata saya salah, ada siswa yang memang tidak tahu apa arti dari video call. Seketika itu, saya telpon siswa tersebut dan saya jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami siswa tersebut sampai akhirnya dia paham apa itu video call

Pagi harinya, sesuai jadwal panggilan video call 4 kelompok sudah berjalan dengan baik, perkenalan dan tanya jawab singkat berjalan sesuai harapan. Saya bertanya kepada mereka untuk jaringan internet memakai wifi atau paket data, handphone milik sendiri atau milik orangtua, karena informasi ini sangat saya perlukan untuk mengambil langkah pembelajaran selanjutnya. Setelah memperoleh informasi tersebut, alhamdulillah semua siswa di rumah memiliki handphone yang bisa digunakan untuk pembelajaran daring, serta tersedianya wifi dan paket data internet yang diperoleh dari pemerintah.

Pertemuan selanjutnya, proses pembelajaran sementara akan saya sampaikan menggunakan video pembelajaran yang saya buat sendiri dan saya upload di channel youtube saya untuk kemudian saya bagikan kepada siswa untuk digunakan sebagai bahan belajar. Selanjutnya, saya ingin mengajak mereka melakukan video conference dengan menggunakan googlemeet yang mudah diakses siswa dan lebih hemat kuota data. Langkah pertama saya kirimkan tutorial untuk mengunduh aplikasi tersebut di handphone masing-masing siswa, jika ada yang belum berhasil atau merasa kesulitan, saya bimbing satu per satu melalui whatsapp pripadi sampai siswa benar-benar berhasil mengunduh aplikasi googlemeet. Tiba saatnya untuk mencoba pembelajaran menggunakan aplikasi googlemeet, dan alhamdulillah semua berjalan dengan lancar dan siswa bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa kendala seperti kendala sinyal yang membuat siswa keluar masuk room, akan tetapi mereka bisa masuk room kembali dengan lancar.

Gambar 2: Pembelajaran melalui googleeet

Tahap selanjutnya, saya ingin memperkenalkan googleform untuk mengerjakan latihan-latihan soal. Siswa sangat antusias dan senang sekali karena banyak perubahan pada proses pembelajaran yang awalnya hanya melalui voice note, sekarang bisa menggunakan googlemeet. Semangat belajar yang luar biasa dapat saya rasakan saat itu. Terdapat sebuah tantangan baru ketika memperkenalkan googleform kepada siswa, karena siswa di rumah juga didampingi oleh orangtua, jadi pada dasarnya yang belajar tidak hanya siswa, melainkan orangtuanya juga. Setelah saya kirim tautan uji coba googleform, banyak orangtua siswa dan siswa mengeluh bahwa tidak bisa mengakses tautan tersebut, bahkan ada orangtua yang langsung mengirim pesan “waduh….", kata “waduh” ini mewakili kesulitan yang ditemui orangtua siswa saat tidak dapat mengakses tautan tersebut. Saya menemukan cara selain mengirimkan tutorial, bagi siswa dan orangtua yang belum berhasil mengakses tautan tersebut, silakan mengirimkan tangkapan layar dari handphone mereka ke saya, kemudian akan saya bimbing sampai berhasil. Karena itu merupakan jalan satu-satunya selama daring karena belum diperbolehkannya tatap muka. Akhirnya, semua masalah sudah teratasi dan semua siswa bisa masuk dan mengisi googleform dengan baik dan penuh semangat. Terbukti ketika ada nilai yang di bawah 60, mereka mengerjakan kembali sapai mendapat nilai yang bagus.

Tidak sampai di sini saja, semangat saya untuk mencapai proses pembelajaran yang menyenangkan dan menggunakan teknologi informasi dengan maksimal serta semangat dan antusias siswa ketika belajar. Kemudian saya mulai menggunakan kuis-kuis interaktif seperti quizizz dan wordwallquiz. Dikarenakan mereka sudah mulai terbiasa mengakses beberapa tautan pembelajaran, jadi saat memperkenalkan kuis interaktif mereka sangat cepat memahami dan mengerjakan kuis-kuis dengan baik sesuai instruksi.

Gambar 3: Kuis interaktif melalui wordwall quiz

Semangat mereka dalam belajar hal-hal baru, menarik, dan menambah pengetahuan serta diaplikasikan dengan penggunaan teknologi membuat pembelajaran menjadi menyenangkan, dan bermakna, hal tersebut semakin membangkitkan semangat saya sebagai guru untuk terus belajar dan beradaptasi dengan canggihnya teknologi dan memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran-pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Guruku Inspirasi Kesehatan Mentalku
Transformasi Literasi dalam Konteks Merdeka Belajar
Literasi Menyatukan Alumni (upaya menggerakkan literasi sekolah)
3 min
Guru PAUD yang Inovasi, Inovatif, dan Menyenangkan di Era Digital
5 min
Melatih Siswa Dalam Berpikir Kritis
4 min

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar