Pendemi membuat segalanya berubah termasuk sistem pendidikan. Hal yang berubah antara lain adalah kegiatan belajar mengajar yang dulu luring kini perlu daring. Guru mungkin masih banyak yang gaptek, kini guru harus melek teknologi. Menantang memang, namun sebagai guru harus mampu adaptif. Harus mau belajar terus, harus mau mengembangkan pembelajaran dengan cara menyenangkan, terlebih bagi anak usia dini. Berbagai aplikasi perlu dikenali agar mampu memanfaatkannya, sehingga pembelajaran tetap bisa menyenangkan dan bermanfaat bagi anak didik. Namun hal ini hanya sebagai salah satu faktor saja, karena yang terpenting adalah bagaimana sesi belajar daring bisa berjalan secara optimal. Bagaimana caranya agar optimal ? Tentunya guru harus kreatif karena diperlukan juga kemampuan men-deliver materi atau program kepada anak didik saat daring, karena perlu diingat bahwa daring sangat berbeda dengan luring.
Perbedaan Antara KBM Daring dan Luring
Perbedaan antara KBM daring dan luring antara lain adalah :
1. KBM daring menggunakan internet dan sangat tergantung dari kestabilan signal, hal ini terkadang menggangu proses KBM. Sedangkan saat luring proses KBM minim gangguan.
2. KBM daring menggunakan sistem dan aplikasi untuk bisa tatap muka, jika tidak menguasai aplikasi yang digunakan akan sangat membosankan bagi anak didik. Sedangkan saat luring, guru bisa lebih fokus pada kegiatan dan anak tanpa perlu mengkhawatirkan ada gangguan teknis atau tidak.
3. KBM daring bisa diikuti dari berbagai lokasi, hal ini baik jika dilihat dari sudut kesempatan sekolah dapat menjaring siswa lebih banyak lagi, sedangkan luring biasanya menjaring siswa dari radius terdekat dengan sekolah
4. Pelaksanaan KBM daring cukup fleksibel dan memiliki penyesuaian dalam berbagai hal, terutama bagi anak didik usia dini. Misalnya anak usia dini bisa sekolah sambil makan, bisa sekolah tanpa mandi terlebih dahulu, tidak perlu mengenakan seragam dll. Sedangkan KBM luring sudah ada pola jadwal tertentu dan anak didik dikondisikan di ruangan yang sama dengan aturan tertentu, sehingga secara "fisik" anak siap melaksanakan KBM. Setelah mengetahui perbedaan dari KBM daring dan luring, kemudian muncul berbagai tantangan dari anak didik seperti anak bosan, moody, mudah terdistraksi, dll. Hal ini lah yang perlu disikapi oleh seorang guru. Guru perlu memikirkan bagaimana caranya agar KBM bisa menarik perhatian anak, sehingga anak tetap merasa bahagia melaksanakan KBM dan bisa mengambil pelajaran yang bermakna disetiap pelaksanaan KBM.
Tips dan Trik Mengajar Daring
Adapun beberapa cara dibawah ini bisa menjadi tips dan trik mengajar daring, khususnya untuk guru anak usia dini :
1. Bekerja sama dengan orangtua karena orangtua punya peranan penting menyiapkan anaknya untuk sekolah, khususnya dalam segi fisik maupun psikologis anak. Jadi anak sudah siap belajar dengan pembiasaan bangun pagi, sarapan, mandi, dan tentunya dalam suasana hati yang baik dll.
2. Mengenali keunikan, minat, dan kebutuhan anak secara personal. Jika ini dilakukan akan memudahkan guru dalam pendekatan, berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak didik.
3. Persiapkan materi kegiatan dengan menarik, lakukan berbagai inovasi agar tidak monoton, misalnya memanfaatkan aplikasi game edukatif, sertakan video, dll sehingga materi bisa tersampaikan dengan cara yang menyenangkan.
4. Hindari komunikasi satu arah saat KBM berlangsung, namun bangun komunikasi dua arah dengan anak didik sehingga anak merasa diakui keberadaannya.
5. Perhatikan cara mengajar, apakah intonasi terlalu datar sehingga membuat anak didik mengantuk ? apakah ekspresi tampak tidak bersemangat ? apakah penampilan tidak diperhatikan karena KBM daring ? Dst.
6. Berikan learning kit yang menarik.
Dengan melaksanan tips dan trik diatas semoga guru menjadi lebih menikmati perannya dengan penuh suka cita, karena mampu menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang sangat menyenangkan sehingga anak tetap bahagia dan pembelajaran tetap bermakna bagi anak meskipun belajar dilakukan secara daring.