Tidak Mudah menjadi seorang guru. Apalagi menjadi tenaga pendidik pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Lebih luar biasanya lagi ketika harus bertugas mencerdaskan anak bangsa pada sekolah menengah kejuruan dengan basik teknologi rekayasa. Masyarakat mengenalnya dengan istilah STM. SMK dengan basik STM Berdeda sekali mengajar di jenjang SMK dengan jenjang di bawahnya. Di lihat dari segi kenakalannya,, ketidaktertibannya, siswa di jenjang SMK lebih dahsyat. Guru harus lebih ekstra dalam pembimbingan karakter karena secara psikologis, masa remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan sehingga masih labil.
Saya Yuli Kusumawati. Salah satu guru yang mengajar di SMK N 1 Miri Sragen. Kota Sragen di wilayah barat yang berbatasan dengan Boyolali. SMK N 1 Miri termasuk sekolah besar dengan tujuh jurusan dan jumlah siswa kurang lebih seribu lima ratus yang didominasi oleh siswa laki â laki. . Jurusan teknik kendaraan ringan otomotif, jurusan ototronik, jurusan teknik pengelasan, jurusan multimedia, jurusan animasi, jurusan teknik gambar bangunan, dan jurusan teknik instalasi tenaga listrik. Saya mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia Di SMK N 1 Miri, saya adalah salah satu guru yang terkenal disiplin, tegas, dan tertib. Sehingga semua siswa sudah hapal bahwa ketika mata pelajaran Bahasa Indoneia, siswa harus tertib dan disiplin. Siswa tidak takut dengan Bu Yuli tetapi mereka lebih ke rasa sungkan. Oleh karena itu, ketika mereka akan berulah, serasa sudah terfilter sendiri. Lebih baik tidak membuat masalah dengan Bu Yuli daripada harus mendapat konsekuensi. Saya berusaha professional. Ketika siswa tertib aturan pasti saya akan memberikan reward namun jika siswa melanggar aturan pasti akan mendapatkan konsekuensi.
Bagi saya, mengajar di SMK teknik merupakan sebuah tantangan. Orientasi lulusan adalah bekerja. Oleh karena itu, sejak dini harus dibekali dengan kedisiplinan dan ketertiban agar ketika mereka sudah benar benar terjun ke dunia kerja, sudah terbiasa dengan disiplin meskipun disiplin dan tertib itu berat. Banyak guru yang mendidik siswa dengan hati tetapi saya mendidik siswa dengan kedisiplinan karena kesusuksesan akan berangkat dari disiplin.
Berikut adalah contoh siswa disiplin berpenampilan terutama berseragam.