Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan—ia sudah terjadi dan dirasakan dampaknya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kenaikan suhu global, cuaca ekstrem, banjir, kekeringan, hingga krisis pangan dan air menjadi bukti nyata. Di balik tantangan besar ini, ilmu kimia hadir bukan sebagai penyebab, tetapi sebagai bagian dari solusi.
Apa Itu Chemistry in Climate Action?
Chemistry in climate action adalah gerakan edukatif yang mengajak pelajar, pendidik, dan masyarakat luas untuk memahami dan memanfaatkan ilmu kimia dalam aksi nyata menghadapi krisis iklim. Inisiatif ini menggabungkan pendekatan saintifik, inovasi lokal, dan kesadaran global terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs), terutama SDG 9 (Inovasi), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan), dan SDG 13 (Penanganan Perubahan Iklim).
Mengapa Kimia Penting dalam Aksi Iklim?
Kimia memungkinkan kita:
Menciptakan material ramah lingkungan seperti plastik biodegradable dari limbah organik.
Mendaur ulang limbah berbahaya, misalnya minyak jelantah menjadi sabun atau lilin aromaterapi.
Mengembangkan energi alternatif, seperti biobaterai dari limbah buah.
Meningkatkan efisiensi teknologi bersih, termasuk penyaring air sederhana berbasis katalis tumbuhan.
Kimia juga membantu menganalisis polusi udara, mengukur kadar karbon dioksida, dan merancang teknologi penangkap emisi karbon.
Proyek Nyata: Kolaborasi Sains dan Aksi
Di SMA Negeri 31 Jakarta, siswa dan guru mengembangkan berbagai proyek berbasis kimia ramah lingkungan seperti:
Bioplastik dari kulit buah (jeruk, pisang, salak).
Body oil dari minyak jelantah yang juga berfungsi sebagai pelembap alami.
Solar still sederhana dengan katalis daun jati untuk mengolah air kotor menjadi layak minum.
Biofoam packaging dari limbah buah sebagai alternatif sterofoam.
Proyek-proyek ini tidak hanya mengasah keterampilan sains, tetapi juga melatih kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepedulian sosial.
Aksi Kecil, Dampak Besar
Setiap orang bisa terlibat dalam aksi iklim berbasis kimia, misalnya:
Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai
Mendaur ulang limbah rumah tangga
Menggunakan produk lokal dan ramah lingkungan
Mengedukasi orang lain tentang sains di balik perubahan iklim
Penutup: Sains untuk Masa Depan
Chemistry in climate action bukan sekadar slogan, tetapi gerakan nyata yang membuktikan bahwa ilmu pengetahuan bisa menyatu dengan empati dan aksi sosial. Di tangan generasi muda, kimia menjadi alat transformasi menuju masa depan yang lebih berkelanjutan. Mari kita satukan langkah: dari laboratorium ke lapangan, dari teori ke solusi, dari chemistry to climate justice.
Penyunting: Putra