RASA EMPATI MENGAJARIKU MENJADI GURU INOVATIF - Guruinovatif.id

Diterbitkan 09 Jul 2022

RASA EMPATI MENGAJARIKU MENJADI GURU INOVATIF

Pada tahun 2008 aku diminta oleh Yayasan Sri Mukti Cilacap untuk membantu membangkitkan kembali sekolahnya, yaitu SMA Sri Mukti Cilacap. Sekolah yang dibangun oleh alm. H. Muchrim Hakim; Ketua KADIN Urusan Timur Tengah memang sempat mengalami kejayaan pada akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an. Namun tragedi bunuh diri yang dilakukan seorang siswa pada tahun 2005 berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat menyekolahkan anak-anaknya di SMA Sri Mukti Cilacap. Entah apa penyebabnya, tapi sempat terdengar kabar bahwa siswa tersebut memang pemain ebeg yang menggunakan magis. Halusinasi akibat pengaruh magis menuntunnya untuk terjun dari lantai III untuk mengejar “seorang puteri cantik” yang terbang ke arah bawah. Tragedi tersebut sontak diberitakan beberapa media yang menurunkan minat bersekolah di SMA Sri Mukti Cilacap. Oleh karena itu, Yayasan Sri Mukti Cilacap memintaku untuk membantu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap SMA Sri Mukti Cilacap.

Cerita Guru

Agus Darwanto

Kunjungi Profile
829x
Bagikan

Pada tahun 2008 aku diminta oleh Yayasan Sri Mukti Cilacap untuk membantu membangkitkan kembali sekolahnya, yaitu SMA Sri Mukti Cilacap. Sekolah yang dibangun oleh alm. H. Muchrim Hakim; Ketua KADIN Urusan Timur Tengah memang sempat mengalami kejayaan pada akhir tahun 1990-an hingga awal tahun 2000-an. Namun tragedi bunuh diri yang dilakukan seorang siswa pada tahun 2005 berdampak pada penurunan kepercayaan masyarakat menyekolahkan anak-anaknya di SMA Sri Mukti Cilacap. Entah apa penyebabnya, tapi sempat terdengar kabar bahwa siswa tersebut memang pemain ebeg yang menggunakan magis. Halusinasi akibat pengaruh magis menuntunnya untuk terjun dari lantai III untuk mengejar “seorang puteri cantik” yang terbang ke arah bawah. Tragedi tersebut sontak diberitakan beberapa media yang menurunkan minat bersekolah di SMA Sri Mukti Cilacap. Oleh karena itu, Yayasan Sri Mukti Cilacap memintaku untuk membantu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap SMA Sri Mukti Cilacap.

Gebung SMA Sri Mukti Cilacap

Program pertama yang diusulkan untuk memulihkan kepercayaan publik terhadap SMA Sri Mukti Cilacap adalah menyematkan model “Islam Terpadu” yang pada era tahun tersebut sedang ngehits di kota Cilacap. Berbagai persiapan dilakukan bersama antara guru, karyawan, dan Yayasan untuk memboomingkan istilah SMA IT (Islam Terpadu) Sri Mukti Cilacap. Ketika semua persiapan sudah dilakukan dan launching pun sudah dipromosikan, ternyata angin kebijakan pendidikan berubah arah. Kementerian Pendidikan saat itu gencar menayangkan iklan melalui berbagai media yang mengajak masyarakat untuk lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya ke SMK . Sebenarnya tidak mengapa iklan ajakan tersebut, namun yang disesalkan oleh para guru SMA adalah banyaknya kata-kata dalam iklan yang menyudutkan pendidikan di SMA. Dampaknya sangat terasa dari sisi penurunan jumlah peserta didik baik di SMA Negeri maupun SMA swasta. Bahkan di Kota Cilacap, ada beberapa SMA swasta yang akhirnya harus menutup sekolahnya karena tidak mendapatkan siswa.

Kegagalan tidak menyurutkan semangat berinovasi untuk membangkitkan kembali SMA Sri Mukti Cilacap. Saat itu sedang ngetrend pengobatan herbal di kota Cilacap. Pada tahun 2010 strategi disempurnakan melalui penambahan “keterampilan herbal” sebagai daya tarik pendidikan di SMA Sri Mukti Cilacap. Dengan menggandeng beberapa  praktisi herbal di kota Cilacap, beberapa kegiatan pengobatan gratis digelar. Berbagai pertemuan dan pelatihan pengobatan herbal baik yang diselenggarakan oleh sekolah maupun beberapa lembaga herbalis diintensifkan. Namun pengembangan ini terkendala oleh regulasi perijinan penyelenggaraan pengobatan herbal. Seperti pengobatan bekam yang masih dilarang oleh Dinas Kesehatan Cilacap karena menggunakan alat-alat kedokteran, seperti jarum, pisau sayat dan lain-lain. Untuk memudahkan regulasi perijinan perlu melibatkan dokter dan perawat yang sudah barang tentu sangat sulit untuk diwujudkan dalam jangka pendek. Oleh karena itu pemberian keterampilan herbal baru bisa dilakukan dalam bentuk pengolahan jamu tradisional.

Pada saat berbagai upaya mengalami kegagalan, empatiku muncul terkait dengan masa depan para peserta didik di SMA Sri Mukti Cilacap. Mungkin bila para alumni sukses menata masa depannya, bisa menjadi daya tarik sekolah untuk meningkatkan kepercayaan publik. Apalagi citra sekolah swasta kecil yang sering disepelekan. Oleh karena itu, aku meminta ijin kepada Kepala Sekolah dan Ketua Yayasan Sri Mukti untuk menggembleng para peserta didik agar bisa berkompetisi hingga tingkat internasional. Pada tahun 2012, Eka Agustina Maryani berhasil menjadi Finalis LKTI Geografi se-Barlingmascakep yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Purwokerto, bahkan menjadi satu-satunya finalis yang berasal dari sekolah swasta. Kemudian Siti Zulaicha, Daniatun dan Mei Nur Fajriyah menjadi finalis LKTI Kimia se-Pulau Jawa yang diseleggarakan oleh AKPRIND Yogyakarta. Di akhir tahun, Daerobi Annur, Iin Yuliantun dan Siti Amanah berhasil menjadi finalis National Young Inventors Award (NYIA) tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh LIPI. Ternyata betul, pengalaman-pengalaman selama penggemblengan siswa untuk berkarya membekas pada sebagian alumni. Daerobi Annur dengan berbekal pengalaman berinovasi bisa mewujudkan cita-citanya menjadi HRD di perusahaan garmen di Yogyakata, kemudian perusahaan peternakan ayam terbesar di Indramayu dan terakhir menjadi HRD sebuah pabrik kimia di Tangerang. Demikian pula dengan Eka Agustina Maryani yang sukses menjadi salah satu pimpinan cabang bank ternama di salah satu daerah di DKI Jakarta.

Sisw SMA Sri Mukti Cilacap dalam Kegiatan Final LKIR Tingkat Nasional di LIPI tahun 2015

Tahun demi tahun banyak kejuaraan dari tingkat Kabupaten Cilacap hingga tingkat Nasional yang dapat diraih oleh siswa-siswi SMA Sri Mukti Cilacap. Bahkan SMA Sri Mukti menjadi sekolah paling diperhitungkan dalam berbagai ajang lomba karya ilmiah remaja. Motivasi yang selalu aku sampaikan kepada siswa-siswi SMA Sri Mukti adalah : “Kamu hanya lulusan SMA swasta kecil, kalau lulus hanya untuk mendapatkan ijazah tentu tidak bisa bersaing di dunia kerja dengan lulusan sekolah-sekolah ternama. Kamu harus punya suatu pengalaman atau prestasi yang bisa menjadi bekal masa depanmu !” Kemudian aku memberikan contoh beberapa alumni yang sudah sukses meniti masa depannya. Namun kendala yang terjadi adalah mindset orang tua siswa yang masih belum mendukung. Setelah lulus, rata-rata disuruh mencari kerja apa adanya. Padahal semua guru sudah mengupayakan beasiswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Apa daya seorang guru, tentu anak lebih menuruti apa yang diinginkan oleh orang tua masing-masing. Masih sangat sulit mencetak generasi seperti Daerobi Annur dan Eka Agustian Maryani. 

Para alumni, seperti Daerobi Annur berupaya membantu adik-adik kelasnya. Bagi yang lulus sekolah ingin langsung bekerja bisa disalurkan melalui perusahaannya di Yogyakarta. Awalnya memang antusias cukup tinggi, tetapi berbagai “bisikan” melemahkan adik-adik kelasnya. Mereka menyoalkan UMR di kota Cilacap yang jauh lebih tinggi, padahal biaya hidup di Yogyakarya jauh lebih murah. Akhirnya upaya para alumni membantu masa depan adik-adik kelasnya kandas karena “bisikan-bisikan” yang tidak mendasar. Bahkan banyak yang lebih memilih bekerja seadanya daripada harus merantau ke daerah yang UMR-nya masih di bawah kota Cilacap. 

Pencapaian prestasi di bidang inovasi dan karya ilmiah siswa-siswi SMA Sri Mukti Cilacap membuat banyak sekolah negeri maupun swasta yang memintaku membantu mereka menggenjot prestasi KIR siswa-siswinya. Keterbatasan tenaga membuat tidak semua permintaan bisa aku penuhi. Beberapa sekolah yang siswanya aku bimbing memang berhasil meraih kejuaraan hingga tingkat Nasional, bahkan bisa lolos ke tingkat Internasional. Meskipun demikian, aku tetap komitmen untuk terus memperjuangkan sekolah kecil yang butuh empati dari semua pihak. Empati ini yang membuatku bisa berinovasi dan terus berinovasi memajukan riset para pelajar di Kabupaten Cilacap. 

Sejak pergantian kepengurusan Yayasan Sri Mukti Cilacap pada tahun 2021, masa depan para siswa dan prestasi-prestasinya tidak lagi menjadi prioritas pengurus baru. Hal ini membuatku sangat sedih hingga akhirnya aku harus meninggalkan “empati”ku yang telah mengajarkanku untuk berinovasi membantu sekolah tersebut dan para siswanya. Memang semua ada masanya, semua ada waktunya dan semua ada dimensinya. Kini aku lebih fokus membimbing inovasi di SMA Negeri 1 Maos yang memberikanku banyak ruang memajukan riset siswa-siswinya melalui brand “research school”.

0

0

Komentar (0)

-Komentar belum tersedia-

Buat Akun Gratis di Guru Inovatif
Ayo buat akun Guru Inovatif secara gratis, ikuti pelatihan dan event secara gratis dan dapatkan sertifikat ber JP yang akan membantu Anda untuk kenaikan pangkat di tempat kerja.
Daftar Akun Gratis

Artikel Terkait

Jiwa Pengorbanan Seorang Guru di Desa Kairatu
Kisah Saya Sebagai Seorang Guru di Kota Tegal

Indra Setiawan

May 10, 2022
3 min
Mengajar dengan Cooperative Skrip
Heroisme Guru Honorer Indonesia

Hilal Mulki Putra

May 09, 2022
5 min
Kisah Seorang Babu Menjadi Guru

Guru Inovatif

Jam operasional Customer Service

06.00 - 18.00 WIB

Kursus Webinar